Sepertinya pergulatan mereka telah berakhir, buktinya Nayla kini berpindah tertidur di ranjang milik ayden dan rayla.
Bajingan!!
Murahan!!
Biadab!!Sedangkan ayden kini sudah memakai outfit santainya duduk di ruang tv bersama jj,
"sudah tau posisi mereka dimana?" tanya ayden dengan deep voice 'tai' nya.
"di apartemen xxx lantai a" jawab jj,
"bukankah itu milik keluarga pramasta?" ucap ayden. Jj mengangguk mengiyakan,
"pelacur itu sangat tau menempel seperti parasit" kata ayden dengan smirk remehnya.
Tampang jj B aja tapi tangannya mengepal dengan kuat,
"ada apa?" tanya ayden ke jj.
"jika tidak ada lagi saya permisi" balas jj sembari membungkuk hormat,
"kamu marah aku mengatainya?" ucapnya meremehkan.
"apa hak saya untuk marah? Saya hanyalah babu anda!! Saya tentu tidak pernah berpikir bisa atau ber andaikan" balas jj,
"bagus kalo kamu tau posisimu" jawab ayden senang.
Pintu depan terbuka,
"ayden,,, mana rayla? Aku tak melihatnya dimanapun,,," ucap sang ibu masuk kedalam kearah sang anak.
Ayden syok, muka yang pucat. Walau sebentar!!
"mama,,, kapan datangnya? Kenapa tidak mengabari dulu?" ucap ayden ke sang ibu,
"apa salah ibu mengunjungi anaknya? Tidak adakah pesta sambutan untuk ibu?" ucap ibu yang merasa sedikit dengan sang anak! Apa salahnya orang tua mengunjungi anaknya.
Seperti biasa sang ibu langsung meluncur masuk ke dalam kamar anaknya, sudah kebiasaan.
"ibu!! Rayla lelah,,, biarkan ia istirahat" ucap ayden menahan tangan sang ibu, ibunya tampak bingung. Bukankah ayden sendiri yang menyuruhnya langsung menemui sang anak perempuannya jika dia ada dikamar? Aneh mengapa sekarang harus di tahan!?
"ayden... Kamu itu kenapa bukankah biasanya juga seperti ini? Kamu seolah - olah menyembunyikan selingkuhan disana" ujar sang ibu bercanda, ibunya melepaskan pegangan sang anak dan membuka pintur kamar. Ia melihat anak perempuannya tidur dengan memunggungi pintu,
Lalu ditutupnya kembali. Setelah itu melihat sang anak,
"kamu jangan terlalu keras menggempurnya!! Lihatlah ibu dapat melihat walau tertutup selimut tapi pundaknya terlihat, kamu taukan rayla tak pernah mau pake yang memperlihatkan pundaknya? Ibu sangat mengenal anaknya ibu" ucap sang ibu dengan senyuman jailnya.
KRRRIIIEEETTTT
Pintu depan terbuka, ada yang mendekat ke arah ibu dan anak tersebut.
"ibu? Kapan ibu datang?" suara yang tak asing? Spontan sang ibu menoleh, kaget!! Bersampur bingung.
Ayden terdiam!! Sang ibu langsung membuka kembali kamar, menuju ke perempuan yang tertidur di ranjang. Di balikkan sang perempuan itu,
"nayla!!" ucap sang ibu sembari menutup mulutnya tak percaya. Sedangkan yang dipanggil otomatis membuka mata perlahan, namun setelah sadar sepenuhnya bahwa ia adalah ibu mertua sang kk. Ia kaget dan akan bangun tapi pas akan bangun dan melihat didalam selimut ia tidak memakai apapun,
"kk akan mengambilkan pakaian kk dulu untukmu!!" ucap rayla yang tak terjadi apa - apa. Ia membuka lemari dan mengambil pakaian untuk sang adik tercinta,
"ini pakaian dalam baru, dibelikan kk iparmu untukku dulu tapi salah ukuran!! Baru - baru ini dibelikan kok, dia lupa bahwa aku sedang mengalami penambahan berat badan akibat mengandung!! Dia mengingat ukuran lamaku sebelum punya,,, hehehe dia memang ada - ada saja" ucapku tenang namun emang badan asli ini syok. Dapat terdengar getaran dari nada bicara, kutaruh disisi ranjang.
"bu, mari kita keluar" ucapku sembari menggandeng ibu keluar dari kamar terkutuk ini, sang ibu hanya senyum teduh dan menurutiku.
Kami duduk di ruang tv, bercanda gurau!! Yah kebanyakan ibu yang mengobrol dan aku hanya menanggapinya saja.
Aku mengaturnya, maka dari itu aku memaksakan dilan untuk mengantarku dulu. Ia dan 2 anak manis itu menunggu dimobil yang terparkir diluar gerbang tak jauh dari rumah ini,
Sedangkan 'mantan' suamiku ini hanya terdiam dan mengikuti kami di ruang tv. Dia bahkan duduk di depanku dan ibu, aku tak peduli perasaannya!! Itu adalah harga yang harus kamu bayar ayden!
"nak,, kamu baik?" tanya sang ibu setelah bercerita banyak hal.
"hm..{anggukku} aku baik ibu!! Aku senang ibu baik - baik saja" balasku pada ibu, ia mengelus pipiku sayang.
Tak lama setelah itu adikku datang dengan pakaian yang telah kusiapkan, aku memilihkan sweeter dengan leher tertutup agar tak nampak bekas kemerahan disana. Lengan panjang dan celana kain satin panjang agar tak kedinginan, ia memilih duduk di dekatku/tepatnya disampingku.
"kak" ucapnya dengan suara bergetar, kutepuk pahanya lembut lalu senyum.
"sudah gpp!! Aku akan ngomong sama mama dan papa" ucapku padanya, setelah itu kuatensikan diriku ke ibu 'mertua' ku.
"bu.... Ini kesalahanku... Dari awal aku yang meminta nayla menjaga ayden!! Nayla juga yang menemaninya ke acara resmi karena aku sudah full sebagai ibu rumah tangga" ucapku,
"tapi seperti kata pepatah bu 'keseringannya bersama menjadi sudah biasa' dan aku yang kalah!! Namun ibu tenang saja,, mari kita rahasiakan ini dari media hingga semuanya pulih dan menerima... Aku tak masalah, hanya saja kalo untuk berada di rumah ini dan berada di samping ayden!! {tanpa kusadari air mata ku turun tanpa kuminta} aku{nada bergetar} tak,,, sanggup" ucapku jujur sejujurnya pada sang ibu, kulihat ayden hanya tampang kosong dimatanya dan adikku ini hanya terisak.
"maafkan aku ibu,, sungguh aku minta maaf tak bisa jadi menantu ibu lagi!! Aku permisi" ucapku yang kini tanganku dua - duanya kuatensikan menggenggam tangan mertuaku dengan sayang,
Setelah itu kulepaskan dan berdiri!!
"aku akan mengambil pakaianku!! Mungkin pakaian yang kamu belikan yang muat denganku" ucapku melihat sekilas ke arah ayden dengan senyum.
Aku melengos masuk kedalam kamar, merapikan barangku. Ibu, adik bahkan ayden hanya diam membeku.
Aku hanya mengambil barangku saja, pakaian yang benar - benar muat dibadanku.
Kalian mengira akan ada drama tarik - tarikan atau ditahan? Ya itu ada!! Ibu yang menahanku tapi setelah melihatku ia melepasku dan mengizinkanku pergi,
"jj,,, panggilkan bibi untuk mengganti spreinya!! Agar lebih tertata rapi!! Dia menyukai yang rapi dan bersih" pintaku terakhir kali ke jj dan dilaksanakannya.
Ibu mengantarku kedepan dan kearah luar, bahkan akan mengantarku namun kutahan. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku sudah ada yang jemput dan sedang menungguku, ia mengantarku ke samping pintu mobil. Aku sempat pelukan sayang dan menangis sebentar,
Saat picisan itu selesai!! Pas berbalik perutku kerasa sangatlah sakit. Aku merasa ada yang turun dibawahku.
'harusnya dalam waktu 5 bulan atau 6 bulan,, dan ini baru 6 minggu yang awal banget perubahan bodi terlihat!' batinku bermonolog, apakah ini telah terubah sepenuhnya?
"bu,,,, sakit" itu kata terakhirku pada ibu setelah tak tahan menahan sakitnya, bisa dikatakan aku pingsan.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukku, Aku Mengalah
FanfictionDi bawah guyuran hujan, hanya bisa melihat dari dalam jendela. "sepertinya aku harus jauh dari mu!! Kau membuatku selalu sedih saat hujan" rutukku, "haaaaahhh~" hela nafas pasrah. Ku balikkan diriku dan menuju kamar, berbaring dan kembali ke bunga t...