Prologue🌷

7.9K 176 18
                                    

Blubrb...

Darmi menatap anak gadisnya intens, "apa kamu ndak menerima aja to nduk lamarannya mas Bram, dia kayae serius sama kamu" tanyanya

Rinjani menghentikan kegiatannya memotong wortel, "bukannya Jani ndak mau menerima buk tapi mas Bram duda anak satu buk" jawabnya

"Jani juga ndak yakin bisa momong anaknya dengan baik buk, lagian di desa ini masih banyak perempuan to kelihatannya yang mau jadi istrinya mas Bram"

"Orangnya geleme sama sampean nduk" sahut Wardiman

Darmi menoleh, "loh bapak kok sudah pulang to pak ?" tanyanya

"Bapak lapar buk" jawab Wardiman

"Di depan ada Bram buk, nduk minta tolong buatkan minum untuk Bram ya"

Jani mengangguk, "nggeh pak tak buatkan minum bentar" sahutnya lalu mulai memanaskan air di ceret

"Ibu tak kedepan dulu, nanti kalau udah selesai langsung kedepan juga ya nduk" kata Darmi

"Nggeh buk" sahut Rinjani

Rinjani mendesah pelan, "fyuh, gimana nanti kalau mas Bram menanyakan perihal kemarin malam, aku harus jawab apa nanti" gumannya

Bunyi kemreseng menandakan bahwa airnya sudah matang, lalu Rinjani menuang air ke dalam gelas yang sudah ia racikan kopi sebelumnya.

Mengaduk hingga merata lalu membawanya kedepan, terlihat bapak ibunya sedang berbincang dengan Bram.

Rinjani tersenyum tipis, "silakhan di minum mas" katanya mempersilahkan

Bram tersenyum tipis, "terima kasih maaf merepotkan" sahutnya

"Sini nduk" kata Wardiman ketika melihat Rinjani akan berbalik ke dapur, Rinjani mengangguk lalu duduk di samping Darmi, ibunya.

"Nak Bram kesini ingin mendengar jawaban kamu nduk tentang lamarannya kemarin, apa kamu sudah ada jawaban ?" tanya Wardiman

Cukup lama Rinjani membisu, Bram yang melihatnya hanya tersenyum tipis. "Kalau dek Jani belum bisa menjawab atau memang menolak lamaran saya ndak papa pak" kata Bram kemudian

"Terima saja nduk, ini juga demi kebahagiaan kamu. Bapak ndak memaksa tapi bapak yakin sama nak Bram, nak Bram bisa jadi imam yang baik kanggo sampean" kata Wardiman menatap anak gadisnya

"Jani terima lamarannga mas" kata Rinjani yakin

Bram menyunggingkan senyumnya, "terima kasih dek" sahutnya

"Alhamdulilah" ucap Darmi

"Nanti malam pak buk saya akan datang dengan orang tua saya untuk membahas tanggal pernikahannya, saya pamit dulu kebetulan saya akan mengecek hasil panen di kebun mang Asep" kata Bram

"Monggo, tak tunggu keseriusanmu nak" sahut Wardiman

"Nggeh pak"

"Pak buk saya pamit dulu" pamit Bram

"Hati-hati le"

"Nduk anterin mas Bram ke depan sana !" titah Darmi

"Nggeh buk"

"Monggo mas" kata Rinjani

"Mas pamit ya dek, nanti mas kesini lagi bawa ibuk bapak buat memastikan tanggalnya" kata Bram dengan senyum tipisnya

"Nggeh mas, hati-hati pulangnya" sahut Rinjani dengan senyum tipisnya

Senin 31 Juli 2023

𝐌𝐚𝐬 𝐁𝐫𝐚𝐦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang