[15]. Dini Setyaningsih🌷

1.2K 76 3
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

"Mah di depan ada mamanya Sela mah" kata Bella memberitahu Rinjani yang sedang sibuk memotong bahan masakan bersama mbah Sri

"Si Dini ngapain pagi-pagi kesini kaya ndak ada kerjaan aja" sinis mbah Sri

"Biar Jani aja bu yang nyamperin mbak Dini nya" kata Rinjani

"Ibu juga mau ikut, ibu udah jengah banget sama Dini"

"Perempuan kok mengejar laki-laki beristri, apa ndak ada urat malu" sahut mbah Sri lalu mematikan kompornya dan berjalan ke depan

"Ngapain sih mah, mamanya Sela kesni terus"

"Bella jadi ndak nyaman, apalagi Sela pernah bilang kalau Bella sebentar lagi bakal jadi saudara" ucap Bella

Rinjani melebarkan kedua matanya, "anak sekecil Sela mana paham begituan kalau ndak mamanya yang ngajarin" batinnya

"Ayo ke depan temuin Sela sama mamanya" ajak Rinjani mengandeng tangan Bella

"Mbak Dini" sapa Rinjani

"Eh iya Jan, aku kesini cuma nganterin sarapan buat mas Bram sama yang lain" kata Dini dengan senyum mengembang

"Assalamualaikum" kata Bram memasuki rumah

"Waalaikumsalam" jawab semuanya

"Mah" panggil Bram

"Tuh udah di anterin makanan sama mbak Dini" sahut Rinjani

"Maaf banget ya nduk, apa kamu ndak tau kalau anak saya sudah punya istri ?" tanya mbah Sri menatap Dini

"Saya tahu bu, tapi ibu tahu sendiri kan kalau saya suka sama mas Bram dari sebelum mas Bram menikah dengan mamanya Bella" jawab Dini

"Nduk ajak Bella sama Sela main ke belakang ya" pinta mbah Sri

"Iya bu, mari" kata Rinjani sambil menggandeng tangan Bella dan Sela

Setelah kepergian mereka akhirnya mbah Sri langsung menatap Dini, "kamu masih waras kan Din ?" tanya mbah Sri

"Bu Dini masih waras, maaf kalau Dini kesannya terus ngejar mas Bram" sahut Dini

"Tapi Dini masih sayang bu sama mas Bram, Dini rasa mas Bram juga gitu kan mas, kamu masih sayang kan sama aku ?" tanya Dini menatap wajah Bram

"Maaf Din tapi saya sudah ndak ada rasa sama kamu, lagian itu dulu sebelum saya nikah sama ibunya Bella" jawab Bram

"Sekarang saya sudah punya istri lagi, dan saya sangat mencintai istri saya Din. Saya rasa ucapan saya kali ini udah cukup jelas dan sangat jelas sekali menurut saya"

"Jadi saya mohon sama kamu, tolong menyerah untuk mengejar saya Din. Kamu masih punya kebahagiaan sendiri walaupun itu ndak sama saya"

"Saya permisi" kata Bram meninggal Dini dan ibunya

"Mas" lirih Dini menatap kepergian Bram

"Dulu ibu sama ibu kamu sudah ada niatan untuk menjodohkan kamu dengan Bram tapi kamu malah menolak dan memilih laki-laki lain yang lebih kaya dari pada Bram"

"Mungkin Bram masih kecewa sama kejadian yang dulu nduk, jadi ibu minta kamu sama kamu jangan pernah menyalahkan keadaan lagi"

"Maaf ya lebih baik kamu pulang dari sini, ibu ndak mau juga kamu jadi omongan tetangga apalagi nanti bakal ada anak KKN yang mau oindah di samping rumah ibu" kata mbah Sri

Dini tidak bisa berkutik lagi, "Dini pamit dulu bu kalau gitu maaf menganggu ibu sana mas Bram" pamit Dini

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati nduk" balas mbah Sri

"Mama" panggil Sela

"Ayo pulang nak, mama udah selesai ngasihnya" ajak Dini

"Om Bram mau kan ma jadi ayahnya Sela ?" tanya Sela di depan semuanya

"Ndak boleh dan ndak akan terjadi, ayah cuma ayahnya Bella aja bukan ayah kamu" jawab Bella menatap Sela tajam

"Sela mulai sekarang ndak boleh bilang gitu lagi" kata Dini menatap anaknya

"Ayo pulang" ajak Dini menggandeng tangan Sela keluar rumah

"Ibu uda jelasin semuanya, ibu udah ngomongin baik-baik sama Dini. Ibu harap Dini mengerti dan ndak akan pernah lagi rumah tangga kalian" ucap mbah Sri menatap anak dan menantunya

"Amin bu, Jani harap juga begitu" sahut Rinjani

"Dini sekali-kali memang perlu di tegasin bu, kalau Bram ngelihat Dini berani lagi, Bram ndak akan kasih ampun" balas Bram

"Si Sela juga tuh masa ayah Sela di akuin ayahnya juga" marah Bella

"Syutt ndak boleh gitu, yuk ikut mamah ke dapur lagi sama mbah" ajak Rinjani

"Yuk" sahut Bella

"Ya udah ayah mau ke sawah dulu ya nduk, kamu sama mamah sama mbah di rumah aja jangan pergi main kemana-mana ya nduk" pesan Bram

"Nanti biar mamah anterin makan sekalian sama bapak juga" kata Rinjani

"Iya mah, yaudah ya assalamualaikum" pamit Bram

"Waalaikumsalam" sahut semuanya

Kamis 4 April 2024

Spam next👉

Spam apapun sebanyak-banyaknya👉

𝐌𝐚𝐬 𝐁𝐫𝐚𝐦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang