The girl i love (END)

30

POV Author

Sebelum kejadian....

Becky yang baru keluar dari rs itu menelepon daddy nya

"Yaaa halo daddy, aku mau cerita"

Becky menceritakan kejadian yang ditimpa apo dan keadaan freen.

"Jadi begitu dad, aku mau lakuin itu sekarang. Apa daddy udah dapet semua buktinya?"

"Udah becca, semua udah diatur. Bukti bukti udah kekumpul, jadi tinggal serahin kepolisi terkait korupsi yang dilakukan keluarga prim"

"Really? Yess! Kalau begini, rencana menjatuhkan keluarga prim berhasil!"

"Keluarga apo bagaimana?"

"Hmmm mereka masih ragu. Padahal dengan dibantu saksi mereka, pasti hukumannya lebih berat"

"Tidak apa apa. Yang penting sekarang sudah terkontrol"

"Oke kalo begitu, keluarga prim tinggal tunggu hancurnya dan aku yang mengurus prim"

"Becca, berhati hatilah. Daddy takut kamu kenapa kenapa"

"Gapapa dad, Aku tau markas prim dimana, aku akan menghampirinya. Dan aku juga meminta ryujin mengirim bukti yang aku kumpulkan tentang pembullyan yang udah di lakuin prim ke polisi dan mengirim polisi itu ke markas prim"

"Baiklah daddy percayakan padamu. Semoga freen bisa bebas setelah ini"

"Iyaa aku berharap begitu. Aku melakukan semua ini buat freen"

"Hahah sepertinya anak daddy terlalu menyukai freen"

"Iyalah! Pasti itu. Kan udah aku bilang kalau aku cinta sama freen, daddy gapercaya?"

"Dasar bucin. Daddy percaya kok, daddy cuma ngegoda kamu aja"

"Yaudah ah aku mau ngelakuin sesuatu dulu"

"Hati hati ya becca, ingat, jangan sampe ngebunuh orang. Kasian mereka"

"Iyaa iyaa"

Tut...

"Sebenernya gw anaknya bukan sih? Kenapa dia kasian sama orang lain?huftt..." ucap becky ngedumel

"Oke semua udah siap. Energi udah terisi saaatnya membantai orang" ucap becky menghidupkan motornya lalu pergi ke tempat markas prim

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Brak!!

"Gila kalian ya! Masa gadis kecil kayak becky aja kalian gabisa abisin?!" Ucap prim kesal pada 2 preman yang baru saja babak belur karena becky

"M..maaf, tapi dia ngancem kami. Kami gamau mati begitu aja"

"Sialan!! Kalian emang ga becus!" Ucap prim murka

"Prim tenang prim" ucap temannya

"Apa lagi hah?!"

"Orang yang lu bilang itu. Dia akhirnya setuju bekerja sama lu"

"Beneran?"

"Iyaa bener. Dengan adanya dia, pasti becky hancur"

"Hahahhahaa akhirnyaaa! Cepet suruh dia kesini. Gw gasabar liat berita kematian becky" ucap prim puas

"Ralat. Maksud mu itu berita kematian prim" tiba tiba orang tak dikenal masuk kedalam markas prim

"Siapa itu?!" Tanya prim