POV Ryujin

3.6K 328 20
                                    

"Gw punya perasaan sama lu"

Dan aku akhirnya mengatakan itu. Aku tau ekspresi apa yang dia buat sekarang. Datar, kaku seperti mendengar hal yang biasa saja. Yup, seorang freen memang seperti itu

Aku mencoba menoleh kearahnya. Huh? Dia menggunakan ekspresi terkejut, kemana wajah datar yang selalu dia pasang itu?. Wajahnya seakan mengatakan kalau apa yang aku katakan ini hal yang mengejutkan

Hahaha...ini sebuah kejutan huh? Aku mengerti pasti freen terkejut dengan pernyataan ku tiba tiba. Dia pasti merasa tidak tau harus bicara apa

"Dulu"

"Huh?"

"Itu dulu. Sekarang sudah tidak" ucapku tersenyum santai. Dia makin kebingungan huh? Wajahnya membuatku tertawa

Ngomong ngomong.... sejak kapan yaa aku pernah menyukai gadis berwajah datar ini?

Ahiyaaa aku ingat, saat itu yaaa..... Sebelum aku bertemu dengan becky dan hari itu hari dimana hari pertama masuk sekolah

Aku dan semua murid baru berkumpul di aula dan disambut hangat kepala sekolah. Aku asalnya dari korea namun bersekolah di thailand, yap sekolah yang elit tentunya, aku ini pintar.

semua murid mulai membicarakan ku karena pakaian ku agak hmmm.... biasa saja menurut ku. Lagipula aku sudah biasa ditatap begitu, aku hanya mengabaikan mereka semua. Mungkin sekolah ini agak merepotkan tapi hmmm mungkin aku akan mendapat mangsa baru

Dan saat penyambutan, ada pidato yang dibacakan oleh murid dengan nilai terbaik. Murid terbaik huh? Aku ga ingat nama nyaa kalau tidak salah dia masuk sekolah ini dengan nilai 100 di semua matapelajaran

"Freen sarocha"

Ohh? Perempuan huh. Bagaimana rupa si anak pintar itu? Pasti culun dan berkacamata

Deg.....

Aku melihat gadis dengan tatapan tanpa ekspresi berjalan ke depan dengan anggun. Wajahnya seakan tidak memperlihatkan kegugupan sama sekali. Gilaa... ini freen? Dia sangat bersinar

Dia pun mulai berpidato singkat sebagai perwakilan dari murid murid baru. Ekspresinya sangat datar matanya hanya lurus kedepan seakan tidak peduli sekitar. Gadis ini hebat, aku terpesona pertama kali melihatnya

Lalu seiring berjalannya waktu, aku berteman dengan yeji. Kami berdua sangat dekat, karena dia tidak takut padaku. Ah iya sebelumnya, sekolah ini mencap ku sebagai preman sekolah karena gaya ku ini, padahal aku baik hati loh

Yeji.... dia teman dekat ku disekolah ini, dia bijak dan sangat baik tentunya. Dia selalu menceramahi ku kalau aku bermain dengan laki laki, yup karena aku seorang playgirl

Namun....

Satu kejadian, dimana yeji... menjadi korban bullying prim, si penguasa sekolah. Aku tidak tau kalau yeji selalu di bully karena yeji menutupi dirinya sendiri. Saat aku lihat langsung yeji dibully oleh prim, aku tidak bisa bergerak seakan tubuhku menolak untuk bergerak

Prim adalah orang yang kejam, siapapun yang melawannya akan berakhir hancur, itu membuat ku takut untuk melawan prim

Aku melihat sendiri yeji di siksa prim dan geng nyaaa. Siall.... siall.... siall.... pengecut sekali dirimu ini ryujin! Lihat sahabat mu, dia kesakitan dan kamu hanya diam saja?! Sial! Aku tidak ada keberaniann! Yeji melihat ku dengan tatapan menyedihkannya

Deg.

Apa yang harus ku lakukan? Aku bisa saja membunuh prim saat itu jugaa namun..... apa yang aku lakukann...

"Berhenti"

Huh? Suara itu. Aku menoleh kesumber suara, itu freen!

"Tolong jangan membully dia lagi" ucap freen

The girl i love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang