27

4K 414 37
                                    

POV Author

Hari demi hari, freen lebih sering mengunjungi apo dirumah sakit. Ditemani oleh phi faye dan keluarga apo. Walaupun freen sibuk dalam mengurus persiapan festival sekolah, dan pekerjaannya sebagai guru privat,  freen bisa mengatur waktu untuk itu

Saat diruangan osis, freen tampak sangat sibuk mengurus berkas dari eskul lain. Karena apo tidak hadir, freen lah yang menggantikan. Tentu saja heng dan nam membantu dan anggota osis lainnya. Freen tidak mempunyai kemampuan komunikasi, jadi freen meminta heng dan nam untuk menyampaikan ke yang lain

Heng dan nam memaklumi itu, karena walaupun mereka tidak dekat, mereka bisa tau watak freen. Terutama nam, freen masih canggung dengan nam soal kejadian itu. Freen ingin meminta maaf pada nam karena pernah membentaknya tapi freen tidak mempunyai keberanian

"Gw keluar dulu sebentar ya" ucap heng lalu menyisakan freen dan nam di ruangan osis

Canggung...

Heng yang sebagai pencair suasana telah pergi meninggalkan mereja berdua sendirian. Baik nam maupun freen sama sama ingin bicara namun mereka tidak punya keberanian.

Freen yang memasang wajah datar itu seakan akan terlihat seperti tidak tertarik untuk memulai obrolan, padahal dia ingin. Terkadang dia menutupi keinginannya dengan ekspresi datarnya. Dia sangat pandai memasang wajah datar

Tiba tiba freen merasakan pusing, Dikarenakan dia tidak cukup istirahat. Nam yang melihat freen memegang kepalanya langsung bertanya

"Lu kenapa?" Tanya nam yang khawatir namun di sembunyikan dengan sikap acuh nya

"Tidak apa apa" ucap freen singkat jelas padat lalu memfokuskan dirinya ke laptop kembali

Nam melihat wajah freen pucat dan lemas. Dia ingin berbicara lagi namun gengsi

"Oi"

Nam memanggil freen yang sedang fokus kelaptop itu. Lalu freen menoleh kearah nam

"Kalo capek gausah dipaksain. Lu bukan robot yang bisa semuanya" ucap nam jutek

"........"

"Nih ambil" tiba tiba nam melemparkan makanan kecil ke freen lalu freen dengan reflek menangkapnya

"Makan dulu, daritadi lu belom makan jangan maksain. Nih juga minumnya" ucap nam memberikan air mineral yang belum dibukanya

"Cepet makan, jangan diem aja" ucap nam yang melihat freen hanya terdiam menatap nya

Freen perlahan memakan makanan itu dan meminum airnya

"Kalo capek jangan maksain, gaada salahnya minta tolong orang" ucap nam memalingkan wajahnya acuh

Freen yang mendengar itu merasa sedikit terharu karena perkataan nam yang terdengar sangat lembut

"Terimakasih" ucap freen dengan suara lembutnya

"Hmm" ucap nam

Rasa canggung mereka berdua sedikit memudar. Dan nam juga mulai mengerti dengan sifat freen yang kaku ini. Sedangkan freen, dia masih berusaha untuk berbicara lagi, karena selama ini dia selalu diajak bicara. Biasanya freen tidak peduli berkomunikasi dengan orang lain, namun sejak dekat dengan becky, perlahan lahan freen membuka dirinya

"U..umm... b..bisakah aku minta tolong?" Ucap freen yang gugup. Nam langsung menoleh kearah freen

"U..um mengenai dokumen ini" ucap freen berdiri memegang laptopnya lalu duduk disamping nam

"Ini" freen memperlihatkan dokumennya

"Lu minta tolong apa?"

"Aku ingin kamu memeriksa dokumen ini lalu aku ingin kamu mengetik data data yang sudah ditulis di dokumen yang ini" freen menjelaskan secara detail tentang apa yang harus dilakukan. Jujur, melihat freen berbicara banyak seperti ini sangat jarang bagi nam.

The girl i love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang