20. Weapon Stock

61 19 3
                                    

Park Gun Wook berdiri berkacak pinggang melihat tumpukan besi dari brankas kosong yang sudah mereka hancurkan. "Apa yang akan kau lakukan dengan ini? Aku hanya mengikuti arahanmu dan sekarang yang bisa kulihat hanyalah gundukan sampah." Katanya memprotes pada Seo Won.

"Biarkan saja itu di sana, kita kan hanya membutuhkan pintu brankasnya." Sahut Seo Won yang sedang membongkar kaki-kaki meja yang juga terbuat dari besi.

"Hah?" Park Gun Wook menengok ke Seo Won yang ada di belakangnya. "Lalu apa yang sedang akan lakukan dengan kaki meja itu?"

"Bermain bola kasti." Seo Won mengayun-ayunkan salah satu kaki meja yang sudah berhasil dilepasnya.

"Kau jangan bercanda." Tangan Park Gun Wook pindah berlipat di dadanya.

Seo Won menggelengkan kepalanya. "Bukannya Yoon Jong Woo sudah memberitahumu?"

Yoon Jong Woo yang mendengar namanya disebut menoleh dan berbicara tanpa suara sambil menunjuk dirinya sendiri, "Ha? Aku?"

"Kau tidak mengatakan apa yang kita lakukan di sini ketika kau merekrutnya?" Tanya Seo Won.

"Ah, itu. Sebenarnya aku mengatakannya, tapi di saat yang bersamaan Hiroto dan Zhang Hao mengatakan sesuatu yang berbeda, dan di saat itu juga Seok Matthew datang dengan Na Kamden dan mereka tiba-tiba membahas kode-kode itu, jadi kami tidak membahasnya lagi. Kau kan juga waktu itu ada di sana." Jawab Yoon Jong Woo yang sedang duduk di lantai membongkar meja yang lain.

Kum Jun Hyeon yang sedang memindahkan kaca-kaca permukaan meja menyahut, "Hey, kenapa kau tidak menyebut namaku? Aku kan juga di sana."

"Segitu inginnya kau disebut?" Yoon Jong Woo balas menyahut.

"Sudahlah. Memang, apa yang dikatakan Hiroto dan Zhang Hao?" Seo Won melerai mereka sebelum mulai bertengkar.

"Mendaur ulang dan membuat mainan." Jawab Park Gun Wook menggantikan Yoon Jong Woo yang sedang mengumpat dengan matanya pada Kum Jun Hyeon.

Seo Won hanya tertawa.

"Tapi, Yoon Jong Woo bilang kalian sedang membuat senjata. Jadi, mana yang benar?" Park Gun Wook berjalan mendekati Seo Won.

"Ketiganya tidak ada yang salah. Semua ini tergantung pemikiranmu saja." Seo Won meletakkan tongkat besi yang tadi dipegangnya.

Seok Matthew yang sedang duduk bersandar, beristirahat, menanggapi mereka. "Hey Seo Won, kau bilang ingin bermain kasti? Di sini tidak ada bola kasti, apa yang akan kau pakai?"

"Hmmm, kepala lizard?" Jawab Seo Won setengah bercanda.

"Wah, kau sudah gila. Kita saja tidak tahu apa yang akan terjadi kalau lizard muncul lagi dan kau membicarakan itu seperti dia adalah target yang mudah. Kita juga tidak tahu dia nanti akan muncul sebagai apa lagi." Kata Kum Jun Hyeon yang sedang bergabung untuk beristirahat dengan Seok Matthew.

"Tidak apa-apa. Bahkan jika aku mati sekalipun, mungkin itu sudah takdirku. Tapi, aku ingin memukul kepalanya sekali saja." Seo Won mengayun-ayunkan tangannya.

"Apa kita perlu melakukan semua hal ini?" Tanya Park Gun Wook lagi.

"Sebenarnya tidak, kalau kau ingin mati dengan mudah. Hanya saja aku tidak ingin mati dengan cara yang membosankan seperti yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya. Akan kuhajar bintang kadal itu sampai nyawaku habis." Ujar Seo Won geram sambil memukul-mukulkan kepalan tangannya ke telapak tangannya yang lain.

Na Kamden mengangkat tumpukan kaca terakhir yang bisa mereka kumpulkan. "Seo Won, aku sudah selesai." Katanya.

Kum Jun Hyeon dan Seok Matthew hendak berdiri dan pergi untuk mengambili kaki meja sisanya ketika Seo Won menghentikan mereka. "Kalian tidak perlu pergi, ini semua sudah cukup."

Boys Planet: I am You. Hello, It's Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang