15. Enlightenment

111 31 5
                                    

Keita tertidur dalam posisi duduk di salah satu ranjang, menunggui Yoo Seung Eon yang masih belum tersadar. Haruto menepuk punggung Keita hingga terbangun. "Kembalilah ke ranjangmu. Akan kugantikan kau menjaganya. Sepertinya kau kelelahan." Katanya menawarkan bantuan.

"Terima kasih. Jika dia bangun nanti, katakan padanya untuk jangan berbuat onar lagi atau dia akan diikat di ranjangnya sampai masalahnya beres." Ujar Keita saat meninggalkan Haruto dan Yoo Seung Eon berdua.

Chen Kuan Jui dan Cha Woong Ki mengawasi dari kejauhan bergantian dengan yang lain. Mereka berdua berdiri dengan melipat kedua tangan dan wajahnya terlihat sudah lelah.

"Hey, kau tadi bertugas bersama dengan Han Yu Jin, kan? Sebenarnya apa sih isi tulisan dari kertas yang dia curi? Aku mendengarnya dari mana-mana. Sepertinya semua orang juga sudah tahu." Tanya Chen Kuan Jui pada Cha Woong Ki yang berdiri dengan setengah niat.

Cha Woong Ki memiringkan kepalanya dan menoleh, "Hanya karena kami berada di bagian yang sama, bukan berarti aku tahu segalanya, kan?" Dia mengembalikan pertanyaannya. Chen Kuan Jui diam tidak membalasnya seolah sedang menunggu kalimat selanjutnya dari Cha Woong Ki.

"Tapi aku memang tahu, sih." Ucap Cha Woong Ki pada akhirnya. "Tapi, walau begitu aku tidak tahu kenapa mereka sampai menghajar satu sama lain."

"Huft. Kau benar-benar memberikan jawaban yang kuperkirakan." Jawab Chen Kuan Jui dengan wajah tidak puas.

Cha Woong Ki bergeser dari posisinya mendekati Chen Kuan Jui. "Lalu, apa yang kau temukan ketika melakukan pekerjaan tadi?"

"Aku? Hmm .. Tidak banyak. Kami kan hanya mengelompokkan nama-nama atau kode identitas itu. Aku sendiri tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan itu." Chen Kuan Jui menoleh ke arah Hiroto dan yang lainnya di seberang ruangan. "Walau Park Han Bin ada di sana pun, aku tidak yakin mereka akan bisa melakukan sesuatu."

...

"Apa itu kalsit putih? Kalian pernah mendengarnya?" Tanya Takuto ke tujuh orang lainnya yang sedang berdiri mengelilingi selembar kertas milik Jo Eun Woo.

Park Han Bin dan Kim Ji Woong menggelengkan kepalanya. Zhang Hao dan Sung Han Bin mengangkat bahunya. Hiroto, Lee Hoe Taek, dan Park Gun Wook terlihat berpikir namun juga tidak menemukan jawabannya.

"Kita simpan saja ini untuk nanti. Sekarang, kita harus menentukan akan memproses pekerjaan yang sudah kita rencanakan sebelumnya atau akan menyelesaikan masalah Yoo Seung Eon dan Han Yu Jin ini." Hiroto mengibas-ngibaskan kertas yang ada di tangannya.

"Aku tadi sempat memperhatikan keadaan di sana dan sepertinya baik Yoo Seung Eon dan Han Yu Jin sedang dalam keadaan tidak mau atau tidak bisa berbicara." Ujar Park Gun Wook sambil menatap jauh ke arah terjadinya keributan sebelumnya.

Zhang Hao menatap mata Park Gun Wook lekat-lekat. "Sebenarnya aku penasaran, kau bisa melihat sejauh mana, sih? Atau kau punya kekuatan super?"

Park Gun Wook menyentil dahi Zhang Hao dengan jari tengahnya. "Tidak usah aneh-aneh."

"Berarti kita akan menggali data terlebih dahulu." Kata Lee Hoe Taek sambil menoleh ke arah tumpukan dua belas buku dan tujuh puluh lembar kertas di atas meja.

"Apa kau akan mengolah kode-kode identitas itu terlebih dahulu atau catatan di buku-buku itu?" Tanya Sung Han Bin kepada Hiroto yang ada di sampingnya.

"Kalau kalian, mana yang paling ingin kalian kerjakan?" Hiroto menjawabnya dengan pertanyaan juga ke semua orang.

Mata Park Han Bin melirik ke kanan dan ke kiri. "Kalau aku, karena tadi aku sudah bilang kalau aku tidak akan bergabung dengan kalian, sekarang aku akan pergi dari sini. Daah~" Katanya sebelum lari melesat kembali ke tempatnya sebelumnya.

Boys Planet: I am You. Hello, It's Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang