22. Antebellum

29 6 0
                                    

Total ada sepuluh kepala di ruangan itu yang meledak. Walau jumlah korban jauh lebih sedikit dari tragedi yang sebelumnya, kejadian ini menyisakan horor yang lebih menyeramkan.

"Seo Won!" Yoon Jong Woo berteriak ketika melihat tubuh Seo Won tergeletak di lantai dan bercucuran darah.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Kum Jun Hyeon bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Park Gun Wook. Dia tidak berani untuk menatap mayat Seo Won secara langsung.

Na Kamden menepuk wajah Kum Jun Hyeon. Dia berkata, "Sadarlah, kau saat ini sedang beruntung. Bisa saja itu adalah dirimu."

Park Gun Wook dan Kim Gyu Vin melihat ke sekeliling, mengecek kondisi di sudut ruangan yang lain.

"Sial, Hiroto juga kena ya?" Gumam Park Gun Wook. "Selanjutnya bagaimana?"

"Situasi di sini setidaknya lebih baik daripada yang ada di sudut sana." Ujar Kim Gyu Vin sambil menunjuk seberang ruangan di mana ada enam orang sekaligus yang menjadi korban.

Seok Matthew berdiri di hadapan Park Gun Wook. Dia menatap dengan wajah serius. "Park Gun Wook, karena mulai sekarang kau yang memegang kendali di sini, berikan kami perintah."

Mendengar pernyataan itu, dia teringat ucapan Seo Won tentang perintah terakhir yang diberikan padanya dan wewenang untuk memberikan arahan. Setelah beberapa saat Park Gun Wook hanya diam berpikir, dia berkata, "Pertama-tama, kita harus merapikan mayat-mayat ini dan mengumpulkan semua orang yang tersisa."

Yoon Jong Woo dan Na Kamden mengangkat tubuh Seo Won bersama-sama dan mengantarnya ke ranjangnya menyeberangi ruangan ditemani oleh Park Gun Wook dan Kim Gyu Vin. Mereka berpapasan dengan Ricky, Lee Jeong Hyeon, dan Park Han Bin yang selamat.

Di waktu yang bersamaan, Sung Han Bin dan Kim Ji Woong datang dengan tubuh Takuto dan membaringkannya di ranjangnya.

"Bagaimana situasi di sini?" Tanya Park Gun Wook.

"Seperti yang bisa kau lihat sendiri." Jawab Ricky memperlihatkan enam mayat yang tergeletak di lantai dan belum tersentuh.

Lee Jeong Hyeon dibantu oleh Park Han Bin mulai mengangkat tubuh Lee Seung Hwan ke ranjangnya dan Ricky memindahkan tubuh Ollie sendirian.

"Kami berempat yang akan memindahkan dan membawa tubuh Cha Woong Ki dan Chen Kuan Jui ke ranjangnya. Kalian sisanya bisa memindahkan tubuh Wang Zi Hao dan Zhang Shuai Bo." Park Gun Wook memberikan arahan untuk bergerak.

Setelah semua mayat dikembalikan ke ranjangnya masing-masing, tak lama setelahnya terjadi lagi kedipan cahaya di seluruh sisi ruangan. Kali ini semua bisa menyadarinya dengan jelas bahwa cahaya itu benar datang dari luar ruangan itu, bukan sebaliknya.

Semua orang yang tersisa pun berkumpul di tengah ruangan dan menghabiskan beberapa waktu sesaat dengan diam sampai terdengar umpatan yang memecah keheningan itu. "Sialan! Sebenarnya apa ini? Apakah kita yang terkutuk atau ruangan ini yang terkutuk? Kenapa kita harus mengalami semua ini?" Kata Kum Jun Hyeon penuh dengan emosi. Lee Jeong Hyeon menyahut dengan nada yang sama marahnya, "Bukan kita, tapi kadal terkutuk itu yang membuat kita semua seperti ini."

"Tidak ada gunanya kalian seperti itu, saat ini hal yang harus kita lakukan adalah melakukan persiapan untuk menghadapi lizard lagi. Waktu kita tidak banyak." Kata Lee Hoe Taek.

Park Gun Wook yang semula duduk di ranjang tanpa nama itu berdiri dan berkata, "Seo Won mendapat perintah dari Hiroto untuk membuat persenjataan dan sebelum ledakan ini terjadi, Seo Won memindahkan hak komandonya padaku. Tapi, aku tidak akan memerintah kalian sendirian. Kim Gyu Vin akan membantu juga, jadi kita akan dibagi menjadi dua kelompok dan melakukan persiapan berdasarkan tugas dari masing-masing kelompok. Aku akan mempersiapkan pertahanan dan Kim Gyu Vin akan mempersiapkan alat penyerang."

Boys Planet: I am You. Hello, It's Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang