Pria Kasar dan Istri Cantik H

113 Saya suka pria Anda, cinta seperti apa yang dikagumi orang di kota sekarang

Pria kasar menantu cantik H-114 Saya suka pria Anda, cinta seperti apa yang dikagumi orang di kota sekarang?

Yu Manling mengikuti ke gerbang halaman, memperhatikan punggung ipar perempuan kedua saat dia pergi, melihat sekeliling, tetapi tidak melihat bayangan orang itu.
Saya tidak mendengar dia mengatakan kemarin bahwa dia akan mendaki gunung pagi ini!
Tetangga Zhang Guilan, yang belum bekerja, melihat Yu Manling melihat sekeliling dengan anak di pelukannya, berjalan ke arahnya sambil tersenyum dan berkata.
"Kakak, kamu menjadi panutan di kalangan wanita!" Ada nada iri yang tidak bisa disembunyikan dalam nada bicaranya.
Hari-hari ini, sebelum fajar, saya pergi ke tembok dan melihat Dong Jianhui bangun dan menyalakan api untuk memasak.
Sebagai seorang wanita, laki-laki saya tidak membuat makanan enak saat itu, jadi dia bangun setelah berteriak!
Setelah sekian lama menikah, lelaki dalam keluarga itu tidak pernah ke dapur untuk mencuci piring sendiri!
Kemudian lihat anak ketiga, meskipun dia memiliki reputasi buruk di luar, tetapi dia tidak tahan dengan perubahan jenis kelamin baru-baru ini, dan dia sangat baik kepada menantu perempuan di rumah sehingga tidak ada yang perlu dikatakan.
Yang lain tidak tahu, tetapi sebagai tetangga mereka, mereka melihat semua ini di mata mereka.
Ketika Yu Manling mendengar apa yang dia katakan, dia merasa sedikit malu, dan menanyakan topik yang berbeda.
"Kakak ipar, apakah kamu melihat Jia Huizi saya?"
Zhang Guilan tidak menyadari bahwa dia telah mengubah topik pembicaraan, dan menjawab.
"Yo, aku benar-benar tidak melihatnya." Dia berkata seolah-olah dia tiba-tiba teringat sesuatu.
Dia mendekat ke telinganya, melihat sekeliling dengan bola matanya, dan berbisik.
"Izinkan saya memberi tahu Anda, pemuda terpelajar yang melaporkan anak ketiga Anda telah didorong oleh kepala desa untuk tinggal di pondok jerami di kepala desa. Pekerjaan mudah yang awalnya diatur untuknya di pertanian telah diubah. dan dia harus pergi. Itu ada di sana di perkebunan hutan. "
Mendengar ini, Yu Manling tidak terlalu tersentuh, dia seharusnya tidak setuju untuk menahannya, jika tidak, dia tidak akan menyebabkan masalah yang tidak perlu. kepada suaminya.
Untungnya, dia baik-baik saja, kalau tidak saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Melihat matanya terpejam, Zhang Guilan tidak tahu apa yang dia pikirkan.Melihat goresan di wajahnya yang cantik dan lembut dari jarak yang begitu dekat, Zhang Guilan mau tidak mau mendecakkan lidahnya beberapa kali, dan menghela nafas.
"Mungkin laki-lakimu pergi ke kota untuk membeli obat untukmu. Lihat wajah ini, bagaimana jika ada bekas luka?" Dia menghela nafas ringan, dan berkata dengan sungguh-sungguh.
"Kamu, perhatikan, laki-lakimu tidak sebagus sebelumnya, dia tampan, dan dia masih memiliki keterampilan, jangan biarkan vixen di luar tertipu, terutama para pemuda terpelajar dari kota hingga pedesaan, semua orang menganjurkan semacam cinta Kebebasan."
Ketika dia mengatakan ini, Yu Manling menatap Zhang Guilan dengan waspada, menatap matanya sebentar, dan mengangguk dengan hati-hati.
Sungguh, tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Hanya saja sekarang dia benar-benar tidak sama seperti sebelumnya, dan dia harus mewaspadai wanita-wanita di luar itu.
Setelah mengobrol dengan Zhang Guilan, Yu Manling selalu linglung, dia tidak makan banyak sarapan dan hanya minum bubur millet ringan.
Dong Jianhui, yang kembali dari kota, pulang dengan salep yang dibeli dari klinik.
Melihat dia kembali, Yu Manling pergi untuk menyambutnya dengan anak di pelukannya dan bertanya.
"Kemana kamu pergi pagi-pagi?" Sambil berbicara, dia dengan hati-hati melihat ke atas dan ke bawah pria di depannya.
Dia tinggi dan memiliki kaki yang panjang, meskipun dia mengenakan pakaian lusuh, sulit untuk menyembunyikan ketampanannya.
Pantas saja adik ipar Guilan mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia memang harus memperhatikan dim sum.
Dong Jianhui tidak mengerti mengapa menantu perempuannya memandangnya dari atas ke bawah, melihat ke bawah ke pakaiannya, dan tidak berpikir ada yang salah, mengambil anak itu dari pelukannya dan berkata.
"Menantu perempuan, aku membeli obat untuk dioleskan pada luka di wajahmu."