Pria Kasar dan Istri Cantik H

84

Pria kasar menantu cantik H - 85

Yu Manling tidak memihak, dan kebetulan bertemu dengan senyum provokatif Li Wen Saat menatap matanya, dia dengan cepat dan tidak wajar menghindarinya.
Melihat ke arah garis pandangnya, dia melihat bahwa suaminya sedang berdiri dengan kepala desa, tidak tahu harus berbicara apa.
Dari kelihatannya, mereka berdua tampak mengobrol dengan sangat gembira, terutama kepala desa yang wajahnya yang gelap penuh dengan senyuman.
Segera mengerti apa arti senyum provokatif Li Wen.
Baru saja, dia hanya fokus mengobrol dengan kakak ipar tua di sampingnya, dan bahkan tidak memperhatikan apa yang sedang dilakukan suaminya.
Saya tidak khawatir dia akan menjadi perantara untuk teman sekelas Li Wen.Setelah hari-hari ini, saya dapat melihat bahwa laki-laki saya tampaknya membenci remaja perempuan berpendidikan ekstra dalam keluarga
.
"Lihatlah pelacur kecil yang berlutut di tanah. Dia diikat dan mengenakan sepatu di lehernya. Dia melihat sekeliling tanpa malu-malu. Kamu juga melihat anak bungsumu, pemuda terpelajar yang tinggal di keluargamu. Mereka berdua bermain sangat baik. Jangan menyusahkan jika semuanya sama ~" Mendengar pengingat dari kakak ipar di sampingnya, Yu Manling tersenyum ramah
padanya
.
Pria dan wanita duduk terpisah.
Sebagian besar wanita di Zhuangzi hampir tidak pernah membaca buku, dan pemikiran mereka cukup feodal dan konservatif.
Untuk perilaku menghina ini, reaksinya sangat kuat, seolah-olah laki-lakinya sendiri sedang bermain-main di luar, dan dia sangat emosional.
Ada aliran sumpah serapah dan sumpah serapah, dan kebanyakan dari mereka mengutuk wanita.
Tidak ada yang memarahi orang yang sama yang melakukan kesalahan yang sama.
Samar-samar aku bisa mendengar dua bibi tua di barisan belakang menggambarkan adegan mereka berdua bekerja dengan jelas, seolah-olah mereka telah melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Pada saat ini, tidak ada yang memperhatikan menantu perempuan kedua Wu bersembunyi di sudut, matanya kosong, pipinya bengkak karena pemukulan, rambutnya juga tergores dan berantakan, dan dua kancing bajunya dilepas. .
Seolah-olah dia adalah wanita yang melakukan kesalahan.
Anak di sebelahnya sepertinya tidak mengerti apa yang telah terjadi, dia mengenakan pakaian puding lusuh, dua kepang tanduk sapi, dan wajah merah datar.
Melihat pemandangan ini, Yu Manling merasa agak sedih dan rumit.
Setelah membicarakan masalah tersebut, Dong Jianhui, mengabaikan pandangan semua orang, berjalan angkuh ke menantu perempuannya dan duduk di sebelahnya.Hampir semua orang yang duduk di sini adalah wanita, dan tidak ada pria yang mau bergabung dengan kerumunan wanita
.
Yu Manling melirik pria yang sedang duduk, dia tidak duduk di sekelompok pria di seberangnya, mengapa dia duduk di sisinya?
Dia bertanya dengan samar melalui hidungnya, ada bau tembakau yang samar di tubuhnya, tetapi dia tidak berpikir itu terlalu buruk, karena dia tidak merokok untuk waktu yang lama, hanya sesekali, dan tidak ada bau yang tidak enak.
Menendangnya diam-diam dengan kakinya, dan berkata dengan suara rendah.
"Kamu tidak duduk berseberangan, apa yang kamu lakukan duduk di sini?" Sambil berbicara, dia tidak memiliki niat sedikit pun untuk bergerak, "Bau kamu sangat kuat, dan baunya tidak nyaman." Mendengar apa yang dia katakan, Dong Jianhui segera bangkit dan berkata kepada istrinya di sampingnya
.
"Lambai padaku untuk sesuatu."
Bibi tua di samping melihat pemandangan ini, matanya membelalak heran, dan dia bertanya dengan ekspresi seperti neraka.
"Laki-lakimu, kapan kamu berubah emosi? Atau adakah sesuatu yang bisa kamu tangani?"
Bab ini menghadiahkan semua imut secara gratis...