Pria Kasar dan Istri Cantik H

132

Pria kasar dan menantu cantik H-133 jatuh ke reservoir

Melihat matanya yang tegas dan melihat ekspresi serius di wajahnya, pada saat ini, saya menyadari betapa konyolnya pikiran dan kecurigaan liar saya terhadapnya dalam beberapa hari terakhir.
Keluarga sangat sibuk membangun rumah sekarang, dan saya hanya bertanggung jawab untuk merawat anak itu, tidak hanya tidak dapat membantunya, tetapi juga menambah masalah baginya.
Memikirkan hal ini, tiba-tiba aku merasa sedikit malu, menghindari tatapannya, menekan detak jantung yang tidak teratur di dadaku, mengulurkan tanganku untuk meluruskan kerah bajunya dan berkata.
"Oke, begitu, semua orang sibuk di luar ~"
Dong Jianhui menatap lurus ke daun telinga merah muda menantu perempuannya, dan tatapannya yang mengelak, jadi, akhir-akhir ini, perilakunya yang tidak normal adalah karena surat ini Xin, apakah kamu cemburu?
Memikirkan hal ini, aku tidak bisa menahan perasaan bahagia, siluet tajam barusan kehilangan keseriusan, dan bertanya dengan senyum cerah.
"Menantu perempuan, apakah kamu cemburu?"
Mendengar kata-katanya, Yu Manling membalas dengan marah seperti kucing yang menginjak ekornya.
"Kenapa kamu cemburu? Cepat keluar. " Saat dia berbicara, dia ingin mendorongnya.
Tapi di mana dia berdiri, dia tidak bergerak sama sekali, dia tidak bisa mendorongnya sama sekali, tetapi dipeluk erat lagi.
Nafas bersih dan panas di tubuhnya mengalir melalui hidungnya, langit cerah dan cerah, dan banyak orang membangun rumah di belakang rumah, jadi saya memeluknya di dalam rumah, merasa malu sekaligus panik.
Dengan dahinya rendah di dadanya, dia dengan lembut mendorong lengannya yang kuat dan berkata.
"Oke, keluar sekarang."
Dong Jianhui tahu bahwa menantu perempuannya berkulit tipis dan tidak tahan untuk digoda, dan itu masih siang hari, jadi dia tidak terus menggodanya karena takut membuat orang cemas.
Lepaskan Ruan Xiangyu di pelukannya, membungkuk dan menundukkan kepalanya, dan mencium pipinya yang lembut.
"Oke, hubungi aku jika kamu butuh sesuatu."
Yu Manling memandangi punggungnya yang tinggi saat dia berjalan keluar, menyentuh pipinya yang panas, berjalan ke samping, mengambil sweter setengah rajutan, dan terus bekerja dengan Hammerhead.
Dong Jianhui, yang keluar dari rumah, sedang dalam suasana hati yang baik, dia mengulurkan tangannya dari saku celananya, mengeluarkan sebungkus rokok delapan sen, mengeluarkan satu, dan memasukkannya ke mulutnya.
Dia menyalakan korek api dan menyalakan rokok.
Bibir tipis dan berbentuk, dengan puntung rokok di mulutnya, menarik napas dalam-dalam, sedikit memiringkan kepalanya, di bawah sinar matahari, menyipitkan matanya yang panjang dan sipit, menurunkan rokok dari sudut mulutnya, menghadap ke langit, dan Hembuskan asap secara perlahan.
Setelah hari-hari ini, dia merasa hidup begitu indah.
Di kehidupan sebelumnya, puluhan tahun pakaian mewah dan makanan enak tidak bisa menandingi pemenuhan dan kebahagiaan hari ini.Meskipun
kondisinya sulit, tetapi dengan kepala, berpikir untuk memberikan kehidupan yang terbaik untuk istri dan anak-anak saya, saya akan kenyang motivasi yang tidak terbatas.
Di waktu luang saya, mau tidak mau saya memikirkannya, setelah pembukaan besar, kondisinya berangsur-angsur berada di jalur yang benar, dan kemudian saya akan punya anak dengan istri saya!
Saat dia sedang istirahat dari jadwalnya yang sibuk dan menghirup awan dengan nyaman, dia mendengar tangisan dan jeritan seorang wanita datang dari jauh.
Pada saat ini, Zhang Xiaoyan kusut dan kusut, menangis dan berteriak.
"Tolong, selamatkan seseorang, seseorang bantu aku menyelamatkan anakku, dia jatuh ke dalam waduk." Suara itu menyedihkan.
Dong Jianhui, yang mendengar suara ini, tidak ingin memperhatikannya, tetapi ketika dia mendengar bahwa Dabao telah jatuh ke air, dia diam-diam mengutuk, mengeluarkan asap dari mulutnya, dan meninggalkan halaman.
Ketika Zhang Xiaoyan melihat Dong Jianhui keluar, dia menangis dan berkata bahwa Dabao jatuh ke dalam waduk seolah-olah dia sedang mengambil sedotan penyelamat!
Dong Jianhui mengabaikannya, tidak berani menunda sejenak, dan berlari menuju waduk.