Pria Kasar dan Istri Cantik H

120

Pria kasar menantu cantik H - 121

Tubuhnya yang ramping dan berotot, dengan garis otot yang terdefinisi dengan sempurna, menunjukkan ledakan kekuatan yang meledak.
Seperti cheetah ganas dewasa, ia dengan kuat menekan tubuh putih dan anggun di bawahnya, dan ayam keras besar di bawah celana siap menembus kain.
Namun meski begitu pada saat ini, Dong Jianhui tidak terburu-buru untuk langsung pergi ke Huanglong.
Dia jatuh cinta dengan sepasang putra dan payudara menantu perempuan Huan, mereka bulat dan montok, tidak terlalu besar atau terlalu kecil, pas untuk digenggam.
Terutama putingnya yang halus dan lembut, bersih dan lembut yang belum sepenuhnya pudar, memancarkan aroma susu yang samar, yang membuatnya tidak bisa melepaskannya.
Masukkan ke dalam mulut Anda dan hisap dengan suara mendesis.
Payudara di sisi lain juga tidak menganggur, dipegang di telapak tangan, dan tidak dianggap lembut, cacat di telapak tangan.
Yu Manling, yang ditekan di bawahnya, sudah jatuh cinta padanya.
Kepala rambut hitam dan indah dengan santai berserakan di tempat tidur, wajahnya yang seputih angsa diwarnai dengan kemerahan penuh nafsu, dan sudut matanya yang ramping dan indah sedikit lembab.
Dengan dada putih dan lembut, dia memegang erat kepala Dong Jianhui dan mengirimkannya ke mulutnya.
Tidak dapat menolak lidah yang lembab, panas dan lembut, menyapu kenikmatan kesemutan yang dibawa oleh puting susu, gigi putih menggigit bibir kemerahan, rintihan samar nyaman dan tak tertahankan.
Ketika dia sedang jatuh cinta, ujung jari yang ramping dan lembut dengan erat menggenggam kulit kepala Dong Jianhui, dan memutar tubuh halusnya di bawahnya, bergesekan dengan tubuh yang kuat dan berotot itu tanpa terasa.
Langkahnya ini menjadi provokasi fatal bagi Dong Jianhui.
Alat kelamin di bawah sekeras besi, dan dengan gosokan sang istri, darah mengalir ke kepala di sekujur tubuhnya.
Lepaskan payudara di telapak tangan Anda dan turun.
Saya melepas celana pendek di tubuh menantu perempuan saya dan meletakkannya di antara kedua kakinya. Dengan tangan saya yang kasar, bersih dan panas, saya menyentuh vagina di antara kedua kakinya di sepanjang selangkangan, dan merasakan perasaan lengket, basah, dan licin di tangan saya.
Dia melepaskan puting susu di mulutnya, mengangkat matanya, menatap menantu yang emosional dan berkata.
"Menantu perempuan, kamu berdarah." Sambil berbicara, jari-jarinya yang ramping memainkan dua kelopak merah muda.
Mendengar kata-katanya, Yu Manling mengusap wajahnya, tersipu sampai ke pangkal lehernya.
Menarik rambut pendeknya dengan jari, merasakan jari-jarinya yang tidak jujur ​​​​bermain trik di bawahnya, tersipu, dan berkata genit.
"Diam, jangan bicara omong kosong." Ada sedikit getaran di suara itu.
Dia benar-benar tidak tahan, kata-kata kasar dan cabul Dong Jianhui terlalu memalukan!
Namun, Dong Jianhui tidak pernah melewatkan ekspresi halus di wajah menantu perempuannya, melihat penampilannya yang muda dan lembut.
Tarik pandangan Anda, cium di sepanjang dada, sampai perut bagian bawah yang rata dan lembut, hingga segitiga.
Matanya tertuju pada rambut tebal, dan dia mencium aroma sabun yang samar dan bersih di atasnya.
Lidah membelah rambut, dan membuka mulutnya untuk menutup klitoris merah kecil yang menonjol.
Mengikuti tindakannya, Yu Manling dengan penuh semangat memutar pantat putihnya, mencengkeram erat seprai dengan kedua tangan, dan mengerang dengan tubuhnya yang cantik dan anggun.
"Ah~~~~ Jangan ..."
Merasakan kegembiraan istrinya, Dong Jianhui menggenggam erat pantatnya yang montok dan putih dengan kedua tangan.
Menjulurkan lidahnya, menjilat klitoris yang menonjol, menjentikkannya ke atas dan ke bawah.
Dari waktu ke waktu, hidungnya tergores oleh rambut tebal yang membuatnya gatal.
Di era kelangkaan materi, menantu di usia ini dianggap sudah berkembang dengan baik.
Kulitnya halus dan halus, dan sedikit kekuatan dapat meninggalkan serangkaian bekas luka di tubuhnya.
Terutama bagian pribadi ini, dua kelopak labia, merah muda, montok dan bersih, dengan rambut kemaluan yang tebal, murni dan penuh nafsu~~~