kesebelas ; hasil pancingan

5.6K 630 169
                                    

maaf ya baru bisa update, gak bisa konsisten kayak biasaokey, sekarang selamat membaca semuanyaaa <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf ya baru bisa update, gak bisa konsisten kayak biasa
okey, sekarang selamat membaca semuanyaaa <3

_________________


Dua biang kerok itu sekarang duduk risau di ruang tengah, tadi mereka tampak begitu berani menantang Nadhif, mampu menatap nyalang mata Nadhif bahkan mendongak menaikkan dagu di depan Pria tersebut. Wah, keberanian mereka memang patut di ancungkan jempol tadi. Tapi setelah Nadhif pergi, keberanian mereka pun ikut pergi, seperti dibawa kabur oleh si Pria tolol itu.

Sekarang lihatlah mereka? duduk resah di ruang tengah, takut tiba tiba Nadhif akan mengomeli mereka panjang kali lebar. Ya kalau diomeli sih masih syukur, tapi kalau dibunuh? Hahahaha, Lizzy tidak sebodoh itu untuk tidak menyadari bahwa sepupu tololnya itu sebenarnya cinta sama Shania, hanya saja ia terlalu nyaman terjebak di hubungan persahabatannya dengan Natha, dan menganggap itu adalah sebuah perasaan. Padahal, cara Nadhif memperlakukan sosok Natha sama sekali tak menunjukkan rasa spesial setitik pun.

"Brutally honest, lo berdua emang udah punya niat menyudahi hidup apa gimana sampai berbuat gitu?" tanya Juna setelah mendengar cerita panjang Chelyn dan Lizzy sepulangnya mereka dari klub.

"kita semua tau Nadhif suka sama Shania, tapi cara lo mancing tuh serem, njing" sambung Juna.

Lizzy menghela nafas panjangnya, begitu pula dengan Chelyn. Mereka secara kompak melemparkan punggung mereka ke sandaran sofa. "Kita bakal diapain ya, Ce?"

"menurut lo?"

"digantung?"

"ditusuk kali, Che"

"mungkin dikubur hidup hidup" timpal Juna membuat Lizzy dan Chelyn langsung bergidik ngeri.

"langkah kalian tidak salah kok, malah benar" suara Ibu Maya membuat dua punggung itu menegak.

"Kalian gak perlu berpikir how to say sorry ke Nadhif" sahut Ibu Maya, "you both are doing good anyway, Tante malah berterima kasih" setelah mengambil posisi duduk melipat kaki di sofa tunggal, lalu meletakkan segepok dolar Australia di coffee table.

"Hadiah buat kalian, anggap sebagai rasa terima kasih karena sudah mau melakukan rencana barusan. Oh, punya Dedek udah Mama transfer langsung ya, Dek" jelas Ibu Maya malah membuat wajah si kembar menatap bingung, sementara Chelyn tersenyum puas mengangguk kuat.

"Kalian sama sekali tidak merusak hubungan mereka kok, malah kalian membantu hubungan Nadhif dan Shania" Ibu Maya berujar santai.

Mendengar perkataan ibunya Chelyn mulai paham, sementara si kembar masih menatap bingung Ibu Maya, sama sekali tidak mendapat setitik pun untuk bisa dipahami dari kata kata itu.

Ibu Maya yang sadar akan tatapan penuh tanya disana pun mengulas senyum kecilnya, "Tante kenal sama Nadhif, dia itu anak tante, anak kedua tante yang tante kandung sembilan bulan lamanya dan tante besarkan sebaik mungkin. Maka demikian, Tante membenarkan apa yang kalian lakukan. Karena Tante tau apa isi kepala anak itu"

Returning The FavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang