6 PM [END]✔️

1

𝙵𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙿𝚊𝚐𝚎 🦊
•
•
•
•

Seorang laki-laki usia remaja berjalan pulang dalam keadaan mabuk sekitar waktu
petang, dimana jalanan yang dilewati sudah sepi dan mulai gelap, langit malam pun
mulai menyelimuti langkahnya.

Dia berjalan terhuyung-huyung kesana kemari
dengan mata yang sudah tidak fokus melihat jalan. Entah apa yang membawanya,
dia masuk pada pekarangan rumah yang gelap hanya ditemani cahaya bulan, dia
ingin istirahat terlebih dahulu lalu menyandarkan tubuhnya yang sudah tidak kuat
berjalan ke dinding rumah yang terlihat besar dari luar itu.

Sambil bersandar di dinding, dia melihat seluruh halaman rumah, namun matanya
tidak melihat apa-apa karena yang terlihat hanya gelap dan bayangan pohon besar di
depan, dia sudah tidak peduli lagi dengan suasana yang sebenarnya cukup
menyeramkan dan mulai memejamkan matanya bermaksud untuk beristirahat dulu disana.

Ditengah keheningan malam itu, tiba-tiba terdengar suara tangisan seorang wanita dari dalam rumah, semakin lama
tangisan itu semakin keras. Karena penasaran, tanpa pikir panjang laki-laki yang
sudah memejamkan matanya itu langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah
menuju sumber suara yang kedengarannya seperti dari lantai atas.

Dia berjalan menyusuri gelapnya rumah dengan keadaan setengah sadar justru
membuat dirinya lupa dengan rasa takutnya. Satu demi satu anak tangga ia pijaki
menuju lantai atas, setelah sampai di atas tiba-tiba saja suara tangisan itu berhenti,
di mulai berjalan ke depan melihat sekelilingnya.

Namun, saat melihat kehadiran seseorang, laki-laki itu berjalan perlahan mundur
bermaksud mencari pijakan tangga untuk turun kembali, kakinya meraba-raba tangga, matanya masih menatap
sosok yang belum jelas apakah itu wanita atau pria, yang jelas dia lihat hanya
sepasang mata merah darah diselimuti asap gelap menutupi seluruh sosoknya
menatap tajam ke arahnya saat ini, terus lebih dekat lagi menghampirinya, semakin
mendekat laki-laki itu semakin menjauh dengan berjalan mundur, semakin dekat lagi
sosok itu semakin jelas dilihat, mata merah itu menunjukan kemarahan yang tidak
bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Sosok itu lebih dekat lagi selangkah demi selangkah, laki-laki itu semakin mundur dengan perasaan
yang sudah bercampur aduk, seluruh tubuhnya bergetar hebat, jantungnya berpacu
dengan cepat.

Ada rasa takut dalam dirinya.

Semakin mendekat lagi sepasang mata merah itu, laki-laki itu mundur lagi dan
semakin cepat.

Dan tiba-tiba,

Bruk!

Bruk!

Bruk!

Tubuh laki-laki itu terguling di tangga dari lantai atas sampai lantai bawah, yang
membuat kepala laki-laki itu beberapa kali terbentur keras anak tangga dan perlahan darah keluar dari kepalanya, seketika kesadarannya hilang. Dan sosok
dengan mata merah yang masih menatapnya dari lantai atas hanya tersenyum puas
dengan ekspresi yang sulit digambarkan, lalu menghilang seolah ditelan waktu.

Tiga hari kemudian..

Berita Eksklusif pagi ini,

"Pemirsa, Telah ditemukan mayat seorang remaja laki-laki yang berusia 23 tahun di
luar rumah besar yang terbengkalai. Diduga kematiannya sudah dari dua atau tiga hari
lalu melihat tubuh yang sudah beku dan bau bangkai yang menyengat. Ini sudah
menjadi mayat yang ke 31 yang ditemukan di luar rumah kosong ini. Pihak Kepolisian
sampai saat ini masih melakukan penyelidikan namun belum menemukan jejak
apapun pada korban kecuali tengkorak kepalanya yang pecah seperti mengalami
benturan keras. Tiga hari yang lalu ada keluarga yang melaporkan anak hilang kepada
Pihak Kepolisian dan ternyata anak yang hilang adalah lelaki malang itu. Mayat lelaki
itu kini sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan Autopsi atas permintaan pihak
keluarga..."