Ide Cemerlang

21.2K 966 54
                                    

"Uhuk—Heeseung! Gua bilang jangan ngerokok di kamar kan?"

"Berisik banget"

"Lo kalau mau ngerokok di kamar gak usah kamar kos lah, pulang aja ke rumah lo sana baru lo bisa ngerokok di kamar lo sepuasnya"

"Diem Jake"

"Astaga! Lo gak tau apa gua paling gak bisa hirup asap rokok? Emang kurang ajar lo"

Jake pergi keluar dari kamar mereka setelah puas mengomeli Heeseung yang masih setia merokok di kamar.

Didepan, ruang kumpul, sudah ada Sunghoon dan Niki yang sedang bermain PS kesukaan mereka.

Jake duduk di sofa sambil menggerutu, masih dengan wajah kesal nya.

"Si Heeseung masih ngerokok di kamar?" Tanya Sunghoon basa-basi padahal sebenarnya dia sudah tau jawaban nya.

Jake memutarkan bola matanya malas, "Gua capek banget tiap mau istirahat di kamar pasti kamar nya penuh asap rokok."

"Lo suka Heeseung ganti rokok nya lah pakai permen kek atau apa kek" Sunghoon memberikan saran.

"Atau gak ganti pakai bibir lo aja" Celetuk Niki membuat Jake dengan segera melempar bantal sofa ke muka nya.

"Gak guna opini lo!"

"Tapi bener juga kata Niki, daripada permen gak ampuh mending pakai bibir lo aja, bibir lo kan tebal" lanjut Sunghoon.

Kedua kalinya, Jake kembali melempar bantal sofa ke arah Sunghoon dan beranjak dari sofa, "bajingan lo berdua"

Setelah kepergian Jake, Sunghoon dan Niki tampak cekikikan di depan sana.

"Pasti si Heeseung mau sih, soalnya selama ini kan Heeseung kalau ngomong sama Jake, mata nya ke bibir Jake mulu" ucap Sunghoon disetujui oleh Niki.












Jake kembali ke kamar lalu menatap Heeseung yang kini sudah tidak merokok seperti tadi.

"Kenapa?" Tanya Heeseung yang kebingungan karena daritadi Jake hanya menatap nya tanpa berbicara.

Kegiatan Heeseung berhenti, Ia menatap Jake kembali, "Kenapa?" Tanya nya sekali lagi.

Jake menggigit bibir bawah nya menunjukan bahwa Ia sedang bimbang sekarang. Antara ingin mengucapkan atau tidak.

"Bisa gak lo berhenti merokok?" Akhirnya Jake membuka suara.

Terdengar helaan nafas dari Heeseung sebelum Ia berbicara, "Gak bisa, lo tau seberapa candu nya gua sama rokok. Kemarin gua nyoba ganti pakai permen tapi hasilnya nihil"

Jake semakin menggigit bibirnya, Ia benar-benar bimbang, tapi tidak apa-apa, Ia harus mencoba.

"Ganti pakai bibir gua aja"

Heeseung tidak bergeming, Ia terdiam di tempat dirinya berdiri sambil menatap Jake mencoba memahami apa yang barusan lelaki di depan nya ini berbicara.

Hal tersebut membuat Jake merutuki dirinya sendiri, bagaimana Ia bisa mengikuti ide dari Sunghoon dan Niki?

"A–ah, anggap aja gua gak pernah ngomong begitu, maaf" Jake membalikkan badan nya hendak pergi melarikan dari situasi canggung ini tapi dengan cepat Heeseung menahan nya.

Heeseung membalikkan badan nya dan memojokkan nya di pintu kamar mereka, kedua tangan Heeseung masih setia di bahu Jake.

Jake merasa bahwa pipi nya mulai terasa panas, mungkin Heeseung sudah melihat pipi nya yang berubah menjadi merah.

Heeseung mungkin akan menertawakan dirinya, Jake merutuki Sunghoon dan Niki dalam hati nya.

"Lo yakin?" Bukan tawa dari Heeseung yang Jake dengar, malah pertanyaan yang membuat nya bergidik ngeri.

"G–gua, gua, ah iya, itu pun kalau lo, mau? Tapi kalau gak mau juga gak apa-apa, gak usah dipikirin, anggap aja itu ang—"

Jake membulatkan mata nya dengan sempurna, Heeseung mencium bibirnya, hanya sekedar menempel, tidak lebih.

Tangan yang awalnya berada di bahu Jake kini berpindah ke arah pipi lelaki tersebut yang masih terasa panas.

Lumatan kecil mulai terasa, Heeseung sengaja membuat Jake tenang terlebih dahulu hingga pada puncak nya Jake memejamkan matanya. Ia membalas lumatan kecil Heeseung.

Ciuman ini hanya lumatan–lumatan kecil yang membuat mereka terbuai, tidak ada nafsu di dalam nya.

Heeseung melepaskan tautan tersebut ketika Jake mencengkram bahu nya memberitahu bahwa ia kekurangan pasokan angin.

Tertawa, Heeseung melihat penampilan Jake yang cukup menggoda nya, "Oke, gua bakalan ganti rokok gua dengan bibir lo. Sesuai pesanan"

Jake masih malu, Ia menundukkan kepala nya tidak berani menatap Heeseung dengan kedua tangan nya yang mencengkram ujung baju nya.












Di sisi lain, kedua adam yang memberikan ide cemerlang untuk Jake agar Heeseung berhenti merokok tertawa di luar kamar dengan puas.

"Katanya opini gak guna, tapi kenapa dia lakuin hahaha dasar" tawa Sunghoon disambut Niki yang cekikikan.

"Ngapain lo berdua?" Jay datang, Ia baru selesai membeli beberapa cemilan dari minimarket didepan gang kos mereka.

Niki menatap plastik Jay dengan mata berbinar, Ia langsung mengambil plastik tersebut dari tangan Jay dan membuka isi nya.

"Ada deh" ucap Sunghoon lalu menyusul Niki untuk membongkar isi belanjaan Jay.

Jay berdecak kesal namun enggan tau lebih banyak, Ia lebih memilih untuk duduk di sofa sambil melihat kedua anak itu membuka kantongan plastik nya.












☆ author note :
disini semua member umur nya sama yaaa, dan mereka tinggal di dalam satu kos <3

03 Agustus 2023

Kiss (Heejake) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang