K itu teman sekelas nya Jake, mereka sama-sama di fakultas psikologi dan prodi nya juga sama-sama psikologi.
Mereka berdua sering barengan, ke kantib bareng, ke kelas bareng, bahkan kadang kalau ada tugas kelompok mereka juga barengan.
Kalau di fakultas mereka tuh ada julukan, "Dimana ada Jake disitu ada K" tapi gak ada julukan "Dimana ada K disitu ada Jake" soalnya yang ngintilin kemana-mana itu selalu K.
Dulu waktu tau Jake ngekos di kos bu Ina, K juga pengen pindah kesana. Tapi gak jadi karena kos-an nya penuh.
Kalau kata anak lain, K itu terobsesi sama Jake. Jake gak merasa seperti itu dan K juga bodo amat sama kata anak lain.
Seperti yang tadi dibilang, K selalu ngintilin Jake kemanapun, termasuk tadi saat Ia dan Heeseung masuk kedalam toilet ujung fakultas teknik.
K tidak akan berpikir macam-macam jika Heeseung tidak menarik tangan Jake seperti terburu-buru.
Tapi pikiran nya keburu negatif saat Jake dibawa pergi ke ujung toilet. Mereka berdua ngapain coba?, pikir K.
Semua rasa penasaran K terjawab saat Ia mendengar suara desahan yang ia yakini itu suara Jake diikuti dengan suara kecipak seperti sedang beradu bibir.
Tidak mendengar adanya suara aneh lagi, K dengan segera keluar dan menjauh dari toilet tersebut sebelum Ia ketahuan.
Mengetahui bahwa Heeseung dan Jake mempunyai sesuatu yang ditutupi dan mendengar sendiri mereka berdua berciuman membuat K memandang Jake sedikit berbeda.
Mungkin seperti barang murah? atau barang yang digunakan?
K jadi penasaran bagaimana rasanya Jake. Bagaimana jika Ia yang ada di posisi Heeseung.
"Sial, makin dipikirin makin penasaran" monolog K sebelum Ia bergegas melajukan mobilnya untuk pulang ke apartemen nya.
Sudah 3 jam semenjak Jake rebahan di kamar kos, tidak ada kegiatan lain selain menggulingkan badan nya ke kanan dan kiri.
Itu kegiatan terakhir nya sebelum handphone nya berdering menandakan ada telpon yang masuk.
Jake membaca nama sang penelpon, K menelpon nya tapi Jake tidak tau kenapa Ia menelpon. Tanpa rasa curiga sedikitpun, Jake mengangkat telpon tersebut.
"Jake lo dimana?"
"Di kos gua, kenapa?"
"Bisa gak lo datang ke apart gua? Kepala gua pusing amat"Jake mengernyitkan dahi nya, "Kenapa lo gak ke rumah sakit aja? Gua juga kurang ngerti soal obat-obatan"
"Gua gak suka aroma rumah sakit, datang aja ya ke apartemen gua? Temenin gua bentaran aja"
Jake melihat jam di dinding nya, kebetulan masih jam 4 sore jadi masih banyak waktu sebelum larut malam, sepertinya dia bisa menemani K.
"Jake? Gimana?"
"Oke gua kesana, kirim alamat nya ya. Lo jangan pingsan duluan"
"Iya-iya, gua tunggu ya"Setelah mendapatkan alamat apartemen K, Jake bergegas mengambil jaket dan kunci motor nya untuk pergi kesana.
Bertepatan dengan Jake yang akan pergi, Heeseung baru saja pulang dari kampus, "Mau kemana Jake?" Tanya Heeseung.
"Ke apart K, katanya dia lagi pusing" jawab Jake seadanya membuat Heeseung bingung. "Pusing gimana?" Tanya Heeseung memastikan.
"Gak tau juga, gua udah suruh dia ke rumah sakit tapi dia bilang dia gak suka aroma rumah sakit"
Heeseung menganggukan kepala nya, "Hati-hati ya, jangan kemalaman pulang nya" ucap Heeseung dibalas anggukan oleh Jake.
Jake meninggalkan kos nya menuju ke lokasi apartemen K berada. Tidak bohong, Jake tau bahwa apartemen itu adalah apartemen mahal.
Apalah daya Ia yang hanya seorang anak kos yang selalu makan mie instan saat sedang akhir bulan.
Jake sampai di apartemen K, rasanya aneh menginjakkan kaki nya di area elit seperti ini, Ia pergi bergegas untuk mengantri di depan lift.
Ia naik sendiri karena tidak mungkin memanggil K yang sedang pusing, adanya nanti K pingsan di tengah perjalanan.
Sesudah sampai di depan apartemen K, ia menekan tombol bel nya. Tidak sampai setengah menit, pintu tersebut terbuka seperti penghuni yang sudah menunggu.
"K, gimana kabar lo? Masih pusing?" Tanya Jake basa-basi terlebih dahulu.
K menganggukan kepala nya lalu mempersilahkan Jake masuk ke apartemen nya, tidak lupa dengan senyum miring nya yang sudah pasti tidak dilihat oleh Jake.
Jake meneliti ruangan apartemen K yang terlihat minimalis, tidak ada banyak barang disini membuat apartemen K terlihat luas.
"Mau minum?" Tawar K.
Menggelengkan kepala nya, Jake mengeluarkan botol minum dari tas nya membuat K mengernyitkan dahi nya, "Gua udah bawa dari rumah, jadi lo gak usah repot-repot." Ucap Jake.
sial, batin K merasa bahwa rencana pertama nya sudah gagal.
Jake duduk di sofa bersama dengan K disamping nya, suasana sedikit canggung karena meskipun mereka kemana bersama-sama, mereka tidak lebih dari mahasiswa yang baru kenal selama 3 semester.
"Sejak kapan?" K membuka suara nya, "Sejak kapan lo pacaran sama Heeseung anak teknik?" Lanjut nya.
Jake menatap K bingung, "Gua gak pacaran sama Heeseung" balas nya membuat K tertawa tidak percaya.
"Terus lo sama dia ngapain di toilet teknik tadi siang?"
Jake terkejut mendengar hal tersebut, ditambah lagi K yang semakin mendekati nya dan menghimpit nya di ujung sofa.
"Semurah itu lo Jake?"
☆author note :
karena sesungguhnya cerita tanpa villain itu bagai sayur bayam tanpa garam :)06 Agustus 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss (Heejake) ✔️
Fiksi Penggemar"Bisa gak lo berhenti merokok?" "Gak bisa, lo tau seberapa candu nya gua sama rokok. Kemarin gua nyoba ganti pakai permen tapi hasilnya nihil" "Ganti pakai bibir gua aja" "...." Warning⚠️ bxb content harsh words dom = Heeseung ; sub = Jake homophob...