Setelah kepergian Jake tadi sore, Heeseung mengurung dirinya di dalam kamar.
Sunghoon dan Jay yang tersisa di kos sebenarnya ingin menemui Heeseung namun sepertinya Heeseung benar-benar membutuhkan waktu sendirinya.
"Ini mereka bertiga kapan balik ke kos lagi sih?" Sunghoon mulai menggerutu membuat Jay langsung memukul belakang kepala nya, "Mereka baru pulang ke kota mereka tadi pagi bego!"
Sunghoon mengusap kepala nya yang terasa sakit akibat pukulan Jay, "Terus Jake kemana?" Tanya Sunghoon dibalas dengan Jay yang hanya mengangkat kedua bahu nya.
"Menurut gue kita beneran harus ke Heeseung deh, udah berapa jam dia ditinggalin sendirian di kamar? Kalau dia butuh temen cerita gimana?"
Sunghoon mulai cerewet kembali membuat Jay menghela nafasnya berat, "Kalau lo khawatir, lo bisa ke kamar Heeseung" niatnya Jay hanya bercanda, namun Sunghoon benar-benar langsung menuju kearah kamar Heeseung.
"Dih!"
Sunghoon sampai di depan pintu kamar Heeseung. Awalnya Ia akan mengetuk, tetapi ketika ia melihat ada asap yang keluar dari sela bawah pintu kamar, Sunghoon langsung menggedor kamar tersebut.
"Woi Hee! gak usah macem-macem lo!"
Jay yang mendengar keributan tersebut langsung berlari menuju suara bentakan Sunghoon.
"Kenapa? Kenapa?" Jay panik, Sunghoon lebih panik, Ia menunjuk sela pintu bawah membuat Jay melihatnya dan langsung ikutan menggedor pintu kamar Heeseung.
Ceklek
Pintu kamar dibuka menampilkan Heeseung dengan rambut berantakan nya, bibir kering, dan juga sebatang rokok yang masih menyala mengapit di sela jari telunjuk dan jari tengah nya.
"Uhuk-Uhuk! Anjir!"
Sunghoon dan Jay sama-sama terbatuk ketika Heeseung membuka pintu kamar nya yang membuat semua asap rokok yang tadi nya mengepul dalam kamar keluar dari sana seolah berlomba-lomba mengisi ruangan baru.
"Anjing! lo udah ngerokok berapa batang?" tanya Jay.
Heeseung mengisap kembali rokok yang tadi masih menyala lalu menghembuskan asap nya dengan bebas di udara, "Baru 2 bungkus" Jawab Heeseung membuat Jay dan Sunghoon membulatkan mata nya.
"Lo ngapain ikutan kaget!" Jay memukul lengan Sunghoon cukup kuat membuat Sunghoon langsung berdecak,"Iya gue ngerokok tapi 2 bungkus dalam sebulan aja gue gak yakin bisa habis" balas nya.
Sunghoon memang seorang perokok juga, namun Ia tidak aktif seperti Heeseung. Ia hanya merokok sewaktu strees dengan tugas kuliah nya. Maklum arsitektur memang serramai itu tugas nya.
Sedangkan Jay, seperti anak kedokteran pada umumnya yang mengetahui dampak akan merokok. Jay tidak pernah merokok.
"Kalau Jake tau lo ngerokok sebanyak ini, gimana ekspresi dia?"
Mendengar Jay menyebutkan nama Jake, Heeseung tersenyum miris. Ia tetap menghisap rokok nya, "Dia udah gak peduli sama gue" ucap nya.
Mendengar hal tersebut membuat Sunghoon ingin tertawa namun dengan cepat Jay memukul perutnya, sedikit lebih keras membuat Sunghoon langsung meringis kesakitan.
"Lo yakin dia ucapin gitu serius? Apa cuma karena dia lagi kesulut emosi?" tanya Jay.
Heeseung terdiam sebentar, "Tapi dari awal dia emang gak peduli sama gue kan? Dia cuman peduli sama lo, Sunghoon." Sunghoon yang tiba-tiba ditunjuk oleh Heeseung langsung berhenti meringis.
"Gue? Gue ngapain?"
Jay semakin bingung jika seperti ini. Bahkan praktikum anatomi saja tidak terlalu membingungkan seperti ini.
"Dia bilang karena lo yang menyarankan buat kasih tawaran itu ke gue makanya dia mau aja relain bibir dia buat jadi pengganti rokok gue"
Sunghoon mengerutkan kening nya, "Lo bodoh atau gimana sih? Mana ada manusia yang relain bibir nya ke orang lain meskipun disuruh sama orang yang Ia suka kecuali kalau dia suka sama lo" Sunghoon menunjuk Heeseung.
"Bayangin lo di posisi Jake, emang lo mau bibir lo di cap bekasan orang lain sama orang yang lu suka? mau?"
"Cih, padahal gue bantu lo berdua. Malah jadi gue yang dianggap orang ketiga"Heeseung memikirkan perkataan Sunghoon sedikit lama.
"Gue setuju sama Sunghoon, lo tau kan kalau gue udah temenan sama Jake semasa SMA? di pelatihan pembelajar sukses bagi maba dulu gue sampingan sama dia. Dia keringat dingin karena katanya di belakang ada orang ganteng"
Heeseung mengangkat kepala nya. Jika mengingat formasi PPSMB sewaktu mereka baru masuk kemarin, Jake tepat berada di depan nya yang artinya orang di belakang Jake itu adalah dirinya.
"Tapi dia ragu waktu tau lo ngerokok dan ya dia—"
"Lo tau Jake sekarang dimana?" Heeseung memotong pembicaraan Jay, ia mematikan api yang tadi masih menyala di rokok nya dan bersiap untuk pergi.
Jay terkejut sebentar namun Ia langsung menjawab, "Kalau gini situasi nya, mungkin dia pulang ke rumah?" ucap Jay.
"Jakarta?"
☆author note :
baru nyadar udah 1k vote! Thankyou somuchie guys! ♡.07 September 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss (Heejake) ✔️
Fanfic"Bisa gak lo berhenti merokok?" "Gak bisa, lo tau seberapa candu nya gua sama rokok. Kemarin gua nyoba ganti pakai permen tapi hasilnya nihil" "Ganti pakai bibir gua aja" "...." Warning⚠️ bxb content harsh words dom = Heeseung ; sub = Jake homophob...