Lapangan

8.1K 571 5
                                    

Tadi nya Heeseung dan Jake memang berencana untuk langsung pulang ke kos mereka. Tapi ketika di tengah jalan Jake melihat warung soto kesukaan nya, mereka jadi mampir terlebih dahulu untuk makan.

"Lo ada tugas kuliah gak?" Tanya Heeseung sambil menyeruput kuah soto yang memang benar apa kata Jake, enak.

Jake berpikir sebentar lalu menggelengkan kepala nya, "Gak ada, kenapa?" Tanya nya.

Tersenyum, Heeseung memandang wajah Jake yang masih fokus dengan makanan nya, "Mau ke lapangan?" Ajak Heeseung.

Jelas tidak ada penolakan dari Jake, lapangan di tempat biasa Heeseung mengajak nya itu memang menyenangkan. Tapi terkadang karna asap rokok Heeseung, lapangan itu jadi menyebalkan.

Namun sekarang Jake sudah tidak perlu khawatir lagi, bukankah Heeseung sudah tidak merokok?

"Mau mau! Ayo sekarang aja!" Jake dengan cepat menghabiskan soto di mangkuk nya lalu meminum minuman yang daritadi belum disentuh oleh nya.

Heeseung tertawa gemas, "Hey! Pelan-pelan aja. Lapangan nya gak bakalan lari" ucap Heeseung

Jake tidak mendengarkan nya, Heeseung bangun untuk membayar makanan mereka lalu menunggu Jake yang masih sibuk dengan minuman tersebut.

"Udah?"
"Udah! Ayo!"











Banyak hal yang menarik di lapangan, banyak makanan, banyak permainan, dan banyak juga pasangan yang ada disini.

Kelap-kelip warna-warni dari lampu juga membuat lapangan tersebut semakin terlihat indah.

"Permisi bang, kalian berdua pasangan kekasih ya? Daritadi saya lihat kalian berdua lucu banget. Mumpung saya lagi bawa kamera, mau saya fotoin gak? Gratis kok"

Tiba-tiba seorang lelaki yang tak nampak begitu tua tapi juga tidak muda menghampiri mereka menawarkan sesuatu yang menarik

"Eh? Tapi kita-"
"Boleh bang, ini kita harus bergaya kah?"

Jake menatap Heeseung yang terlihat serius menanyakan pasal foto yang akan mereka lakukan.

Heeseung menatap Jake lalu mengangkat kedua bahu nya, "Mumpung gratis kenapa engga?" Ucap nya lalu menarik kepala Jake untuk mencium kening nya.

Fotografer tersebut terlihat cukup terkejut namun Ia tetap melanjutkan untuk memfoto mereka berdua.

Hasilnya keluar dan benar-benar sesuai ekspetasi mereka berdua. Sangat indah.

"Makasih ya bang!" Ujar Heeseung.
"Iya bang, langgeng ya kalian berdua"

Jake hanya tersenyum kaku, sepertinya disini hanya Jake yang merasa aneh dengan ucapan tersebut. Bukti nya Heeseung sekarang sedang memperhatikan foto mereka.

"Lucu banget" ujar nya tersenyum lebar.

Jake ikutan tersenyum melihat Heeseung tersenyum selebar itu, "Senang banget ya?" Tanya Jake.

Heeseung menganggukan kepala nya, "Lebih senang lagi kalau kita beneran pacaran"

Jake mengerjapkan mata nya berkali-kali mencoba memastikan apa yang barusan ia dengar dan Heeseung membulatkan mata nya setelah menyadari bahwa Ia keceplosan.

"Eh maksud gua bukan itu, gua-"
"Iya ngerti, gak mungkin juga lo mau sama gua kan?"

Heeseung semakin membulatkan mata nya, apa Jake salah paham pada nya? Lalu bagaimana nasib nya setelah ini? Apa Jake akan menganggap diri nya hanya sebagai teman?

"Udah ayo, masih banyak tempat yang harus kita kelilingin" ujar Jake berjalan duluan membuat Heeseung tambah overthinking.

Mampus salah ngomong gua, batin Heeseung merutuki diri nya sendiri.












Hampir satu setengah jam berkeliling di lapangan tersebut, dari kulineran, bermain, hingga hanya duduk untuk beristirahat sebentar. Kini mereka memilih untuk pulang ke kos mereka.

Hari juga sudah semakin larut, Heeseung dan Jake menghindari angin malam membuat mereka yang gampang sakit menjadi masuk angin, terlebih lagi besok mereka harus ke kampus karena ada kelas pagi.

"Lo udah ngantuk banget ya?" Heeseung memasang seatbelt nya begitu juga dengan Jake yang kelihatan dari mata bahwa dia sudah ngantuk berat.

Jake menganggukan kepala nya lemah, "Gua tidur duluan ya, nanti kalau udah sampai kos bangunin gua aja. Sorry gua gak bisa nemenin lo nyetir" ucap Jake.

Menggelengkan kepala nya, Heeseung tampak tidak keberatan jika ditinggal tidur terlebih dahulu oleh Jake. Karena meskipun tadi mereka sudah bermain di lapangan, pengalaman Jake di apartemen K pasti tidak akan Ia lupakan secepat itu.

Heeseung menatap wajah Jake yang sedang menutup mata nya, tidak tau sudah terlelap atau belum tetapi Heeseung tetap tersenyum menatap wajah tenanh itu.

Ia begitu jatuh cinta dengan Jake namun Ia takut jika kalau dia menyatakan perasaan nya dan ditolak, mereka berdua akan canggung.

Terlebih lagi kemungkinan besar Jake tidak akan memberikan bibir nya lagi sebagai pengganti rokok.

"Sleep well, Jake" ucapnya sebelum akhirnya melajukan mobil nya untuk pulang ke kos mereka.












☆author note :
follow for next chapter!

09 Agustus 2023

Kiss (Heejake) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang