20. Sahabat Lama

27.9K 2.8K 565
                                    

Haiiiiiiiiiiiii kaliannnn😚
Kita jumpa lagii 😁
Jangan bosan-bosan baca cerita Varel yaa
Ohiya di Bab ini bakal kedatangan satu pemain baru loohh... Penasaran kann? Hehe
Gk usah lama-lama
Cekidot😉

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN !!!

AWAS TYPO BERTEBARAN 🙌
🧸
🧸
🧸
🧸
HAPPY READING 😘

"Tenanglah, jaga dia baik-baik. Daddy pulang sekarang" ucap Arthur tergesa

Arthur mengembalikan ponsel James "Kita pulang sekarang. Urus dia!"

Pintu terbuka, Arthur melangkah keluar dengan buru-buru. James pun mengimbangi langkah Arthur yang setengah berlari begitu pun beberapa bodyguard yang memang bertugas mengawal sang Bos.

Diluar telah bersih. Mayat tadi sudah tidak ada. Bahkan genangan darah di lantai pun hilang tak berbekas.

"Rencana berubah, ubah formasi" perintah James pada Bekky sebelum memasuki mobil dan mengambil alih kemudi.

🧸🧸🧸

BAGIAN 20

Saat ini Arthur, Aaron serta si kembar Viaro sedang berkumpul dalam kamar sang Daddy setelah dibuat panik dengan keadaan Varel yang tiba-tiba terserang demam.

"Bagaimana?" tanya Arthur langsung ketika Dylan, Dokter yang baru beberapa menit lalu di debutkan oleh Arthur sebagai Dokter Pribadi keluarga Alexander itu menempelkan punggung tangannya ke bagian leher Varel.

Sang Dokter menatap jengah pada Arthur "Aku baru saja menempelkan tanganku El, sabar sebentar"

Arthur menatap Dylan tajam "Kita bukan sahabat dalam pekerjaan, lakukan tugasmu dengan baik. Awas saja jika kau sama seperti Dokter abal-abal itu" ucap Arthur sangsi

Haaahh

"Alay sekali duda tua ini" sungut Dokter Dylan pelan tapi masih bisa di dengar oleh Arthur

"Bisa diulangi? Kau mengajakku berkelahi sekarang?" jengkel Arthur, tidak terima dikatai seperti itu

Varo yang sedari tadi menjadi pengamat menghela napas lelah. Bisa-bisanya sang Daddy bertingkah kekanak-kanakan begitu. Kapan selesai kalau terus berdebat.

"Kalau Om dan Daddy terus berdebat, kapan Baby Varel diperiksa?" sahut Varo malas

Varo berdiri dengan berkacak pinggang sembari menatap jengah dua sahabat dihadapannya. Yah, Arthur dan Dylan sudah bersahabat sejak masih dalam kandungan. Itu karena umur mereka pun tak beda jauh. Dylan adalah anak dari sahabat seperjuangan Alexander, Ayah Arthur.

Sudah hampir 12 tahun mereka tak pernah bertemu karena Dylan memilih tinggal di Yunani setelah berhasil mendirikan Rumah Sakitnya sendiri disana. Katanya, Dylan sangat suka tempat yang dipenuhi sejarah, maka Yunani menjadi pilihannya.

Arthur sudah sejak dulu menawarkan Dylan untuk menjadi Dokter pribadinya tapi selalu ditolak dengan alasan yang sama.

"Aku tidak mau menjadi babu orang pendek emosi dan banyak mau sepertimu. Salah sedikit pistol salah sedikit mati!! Bisa-bisa bukan aku yang harus mengobatimu tapi aku yang harus di obati karenamu"

"Salahkan Daddymu itu. Kenapa jadi bertingkah alay" sahut Dylan

Arthur diam, membiarkan sang sahabat untuk mengerjakan tugasnya. Sebenarnya dia merasa tersinggung dengan kalimat Varo juga Dylan tapi Baby Va nya lebih penting daripada mereka.

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang