pacaran

646 46 2
                                    

Setelah kejadian semalam membuat hargan selalu semena mena terhadap pia walaupun begitu pia selalu menuruti apa yang di inginkan hargan.

" Besok Lo kerumah gw, kerjain semua tugas dari pak Wandi ". Pia yang mendengarkan itu seketia terdiam.

" kalau Lo gak datang, jangan pernah temui gw lagi.". Ketus hargan.

"Okey, btw kita pacarannya kapan?". Hargan mendekatkan wajahnya namun itu tidak membuat pia merasa gugup.

" sekarang Lo jadi cewek gw". Bisiknya.

" hargan beneran???" Kejut pia.

" kalau Lo nanya lagi, gak jadi". Melangkah pergi.

" YEAYYYY!!!!!! SEKARANG HARGAN PUNYA PIA!!!" Teriak pia yang membuat seluruh penjuru kelas melihat kearahmu.

.
.
.
.
.
.
.
.

" Lo beneran pacaran sama pia? " gama tak habis pikir dengan apa yang dilakukan sahabatnya ini.

"Hmm"

" jadi lara buat gw kan? "

" enak aja.. lara tetap punya gw lahhh"

" Lo udah punya cewek anjir, serakah amat". Kesal gama pada hargan.

" atau Lo cuman mau main-main? " tebak gama.

Mematikan rokoknya dan mengambil jas kulit miliknya yang berada di kursi.

" gw pulang dulu" meninggalkan tongkrongan tanpa manjawab pertanyaan dari gama.

" rokok gw Lo bawa anjenggg!!!"

Tak memperdulikan perkataan gama ia Langsung menancapkan gas.

.
.
.
.
.
.

Saat hargan telah sampai dirumahnya ia melihat seorang perempuan sedang duduk sambil memeluk buku.

" masuk". Membuka pintu.

" lah, sejak kapan kamu disitu?" Kaget pia.

" gausah banyak ngomong, langsung masuk aja bisa?"

" siapp ayangggg". Melangkah masuk Namun sedikit menyenggol tubuh hargan.

"Huftttt" membuang napas kasar.

Di ruang tamu terlihat banyak sekali buku yang bertumpuk. " semuanya?" Melihat kearah hargan.

"Iya, kerjain semuanya." Menarik bantal kursi yang berada di sampingnya.

" tapi ini banyak banget.. "

Baru saja pia akan protes tentang banyaknya yang harus ia kerjakan pia malah mendengar suara deguran dari hargan.

" pangeranku.." menyentuh hidung hargan yang sangat mancung.

" lepas".

Melangkah mundur saat melihat hargan membuka mata.

" jangan sentuh bagian tubuh gw." tegas hargan.

"Tapi kita kan-" belum sempat pia berbicara hargan duluan memotongnya.

" gak ada sentuhan fisik, dalam pacaran kita".

Fight For Love (End) Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang