prolog

1.7K 86 3
                                    

"PIA SUKA HARGAN!!". Teriak seorang gadis dari kejauhan.

"Cieee, Hargan.." seru siswa dan siswi yang sedang berlalu lalang di lapangan.

Cowok yang bernama hargan hanya bisa mengusap wajah dengan kasar.

Gadis itupun berlari ke arah hargan  dengan senyum yang tidak luput dari bibirnya.

"Hargan mau gak jadi pacar pia?"

"Minggir". Mendorong bahumu.

" Dasar cewek gilaa". Ucap hargan seraya mengambil tasnya di dekat gawang.

" Sabar pia, hargan emang kaya gitu".
" Lo sabar aja". Mengelus bahumu.

" Lo sih..

" Kok gw??". Ekperesi bingung

" AU ahhhh" . Ucap pia langsung melangkah pergi.

" PIAA LO MAU KEMANA?". Teriak pria itu.

" MAU KE KANTIN!!"

" Ikuttt". Mengejarmu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

(Kantin)

"Lahh,mie ayamnya mana?" Ucap pia mencari keberadaan mie ayam di tangan jun.

"Tutup, makan yang ini aja!". Ketus jun dan meletakan 2 mangkok soto dan 2 es teh.

" Gak mauuuu"

" Mau gw siram?"

" Iya,iya gw makan,sewot Banget sih lo!!".

Pia dan jun telah bersama sejak duduk di bangku SMP hingga sekarang, dan pia sudah menganggap jun sebagai kakaknya sendiri.

" Gak bosan,makan mie ayam terus?".
Tanyanya sambil mengisap es teh.

" Gak dong, gw sama mie ayam udah bersama sejak dulu". Ucap pia bangga.

Jun yang melihat tingkah pia hanya bisa menggelengkan kepala.

Setelah istirahat semua siswa dan siswi di kumpulkan di lapangan.

" PANGGILAN UNTUK HARGAN!!, DI HARAPKAN MAJU KE DEPAN!. Terlihat dari raut wajah yang marah dari guru bk saat memanggil nama hargan.

"Shittt." Umpat hargan saat berdiri di samping guru bk pak yandi.

Pak yandi yang mendengar umpatan itu terkejut replek memukul kepala hargan

"Aww". Ringis hargan mengusap kepalanya.

"Jun..

" Kenapa lagi sih piii..

" Ayang hargan kesihan..". Jun yang mendengar itu hanya bisa mengehelakan napas.

" Habis ini kamu bersihin kamar mandi jangan kabur lagi"

" Dan ini untuk terakhir kalinya kamu bolos". Orang yang diajak ngobrol malah asik bermain pasir dengan kakinya.

" HARGAN!!!" Bentak pak yandi.

" A-pa pak? ". Terkejut mendengar teriakan dari dari pak yandi.

" Saya lagi bicara, jangan sibuk sendiri."

Fight For Love (End) Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang