hukuman

440 40 0
                                    

Setelah kejadian terciduk oleh para siswa kedua pasangan sejoli itupun di beri hukuman berdiri di tiang bendera sampai jam bel pulang.

" Gw benci sama Lo ga". Melirik hargan dengan tatapan tak suka.

"Sini topi Lo". Memanggil siswa yang sedang berlalu lalang.

Siswa yang di panggil tampak sangat gugup saat di panggil oleh hargan dengan langkah yang pelan ia mendekat dan menyerahkan topinya kepada hargan.

"Gw pinjam sebentar,nanti pulang sekolah gw balikin".

"Nama Lo Emma kan?".

"Iya kak". Jawab siswa itu sambil menunduk setelah berbicara dengan singkat dengan hargan Emma pun memilih untuk pergi takut berurusan lebih panjang dengan hargan.

"Pake". Menyodorkanmu.

"Ga usah sok baik". Melangkah ke kanan memberi jarak di antara keduanya.

Namun hargan tidak tinggal diam ia jg ikut melangkah mendeka ke arah pia.

"Kok Lo malah ngikut sih". Mengerutkan keningmu tak suka.

Berjalan ke arah pia dan berdiri tepat di depanmu.

"Diem,gausah bawel". Memakaikanmu topi dan tidak lupa menyisir anak rambut mu kebelakang dengan jarinya.

Pia menatap wajah hargan yang Terlihat sangat tegas dan tampan bohong namanya jika pia bisa melupakan hargan secepat itu.

Namun ia harus bisa menghilangkan semua perasaan itu.

Setelah memasangkan mu topi hargan kembali ke posisinya.

Sudah 2 jam mereka berdiri matahari bersinar semakin terik jam istirahat pun telah lewat.

"Hargan,Lo gak papa?". Melihat kearah hargan yang sedang memijat kepalanya.

Tak ada jawaban dari hargan hanya wajah pucat yang terlihat oleh pia.

Dengan wajah yang panik pia mendekati hargan dan memegang kedua bahunya.

" Mau gw antar ke uk-". Belum sempat Pia menyelesaikan ucapan hargan lebih dulu memeluknya dan benar lelaki ini tak sadarkan diri.

.
.
.
.
.
.
.

"Emang orang tua Lo gak masak?, sampai gak makan gini?". Ucap pia ber api api.

Hargan tak merespon perkataan pia malahan ia terus menatap wajah pia dengan wajah datar.

"Makan". Menyodorkan bubur ayam ke hadapan hargan.

"Suapin". Jawab hargan tak tau malu.

" Tapi gw suapin pake sekop pasir mau?". Sinis pia.

" Yaudah Lo aja yang makan,biar gw liatin". Jawab hargan ingin mengubah posisinya kembali terlentang.

" Manja banget sih Lo!! ". Mengambil mangkok bubur di depan hargan dengan kasar hal ini membuat hargan tersenyum kecil.

" Makan!!". Menyodorkan sendok yang berisi  bubur di mulut hargan.

" Tiupin". Jawab hargan.

" Astagfirullah...". Mengelus dadamu mencoba untuk tidak marah, dengan perlahan pia meniup buburnya dan mulai menyuapin hargan.

" Besok temani kak lara operasi". Ucap pia di sela sela menyuap hargan.

" Dia udah dapat pendonor?".

"Hm..

"Siapa?". Tanya hargan penasaran.

"Gw".

Fight For Love (End) Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang