Fight For Love (End) Haruto

saudara

Setiap hari libur  tiba pia selalu rutin menyirap bunga di perkarangan rumah dengan baju lengan pendek bersama dengan rambut yang di Cepol membuatnya terlihat lebih cantik.

Saat asik menyiram tanaman terlihat dari sudut mata pia ia melihat seorang gadis yang sangat ia kenal sedang berbicara kepada kedua orang tuanya.

"Piaaa" panggil sang ibu.

" iya,Bu" melangkah mendekat ke arah ibunya dengan keadaan baju yang basah akibat terkena cipratan air.

" ini kakak kamu sayang". Merangkul gadis itu .

" elooooo" menunjuknya dengan ekspresi yang sangat terkejut.

" namanya lara sayang,bukan elo". Ucap ibunya lembut.

" gak mungkin!!!" Pia masih tak menyangka bahwa orang yang selalu ibunya cerita tentang seorang Kakak perempuannya yang di adopsi oleh pejabat ternyata adalah lara.

" dek..". Melangkah ingin menyentuh bahu pia.

" JANGAN SENTUH-SENTUH GW!!. Menghempaskan tangan lara dari bahunya.

" JAHUIN HARGAN DIA PUNYA GW!!! " ucap pia berapi api

Bukan hal ini yang lara harapkan dari pertemuan mereka harusnya mereka bisa berteman baik selayaknya saudara.

" kalian berdua kenapa? " panik sang ibu membawa pia melangkah mundur.

" buk, lara pulang dulu.." langsung berlari melangkah pergi.

(POV lara)

Lara berlari ke luar rumah dengan meremas dadanya yang sangat sesak.

Dan terlihat juga seseorang sedang duduk di atas mobil dengan ekspresi panik saat melihat lara yang tiba tiba berlari dari sebuah rumah.

" lara Lo gak papa kan?" Memegang bahunya.

" dada gw sesak!!" Memukul dadanya.

" tolong ambilin inhaler gw,dalam tas plisss!!!"

hargan mengacak ngacak isi tas lara mencari  alat yang lara maksud namun sayangnya alat yang ia butuhkan tidak ada.

.
.

Namun di lain tempat pia baru saja ingin keluar untuk membeli seblak kesukaannya tetapi pemandangan yang ia sangat benci kembali terlihat.

" tutup mata Lo!!". Pinta hargan.

" buat apa?" Bingung lara dengan napas yang tersengal senggal.

" buruan!!!"

Baru saja lara menutup mata tiba tiba benda kenyal dan lembut menyentuh bibirnya ia benar sekali hargan menciumnya.

Saat melihat adegan itu pia meremas kuat Hoodie yang ia gunakan dengan mata yang mulai memerah.

"Jun.. gw kangen loo". Entah mengapa orang yang tiba tiba tiba muncul di benaknya adalah Jun sahabat yang selalu di sampingnya.