gak adil

545 42 0
                                    

Entah mengapa semua orang selalu memikirkan lara,apakah harus memiliki penyakit dulu jika mau di cintai.

Sekarang pia berada dalam kamar yang selalu menjadi tempat ternyamannya.

Di malam yang sunyi hanya terdengar suara tangisan seorang gadis yang terus menatap foto yang di berikan ibunya.

" gw selalu nungguin Lo buat datang,karena gw pengen banget cerita tentang cowok yang gw suka".

" tapi kenapa harus Lo si lara..

" kita mencintai cowok yang sama..

.

.
.
.
.
.
.
.

Baru saja ingin melangkah untuk memasuki kelas tiba-tiba saja tangan besar menarik paksa lenganmu.

" kenapa gak Lo angkat telpon gw semalam?". Masih terus mencengkram lenganmu.

" aw... ". Merintih kesakitan saat kuku hargan mulai menusuk kulitnya

" Lara gak pernah kasar sama Lo!! " bentaknya.

" aku gak kasar sama dia, aku cuman gak suka dia dekat kamu hargan..

" harusnya Lo tuh bersyukur,karena dia gw mau Nerima cewek murahan kaya Lo!! ". Menghempaskan lenganmu dan melangkah pergi.

.
.
.

" gw minta maaf,buat tadi malam". Memberikan sekotak donat keju kesukaan pia.

" gw lagi gak mau donat". Membuang muka tak mau menatap Jun.

" terus maunya apa?".

" seblak pedas!!!! " girangmu.

" tapi maafin gw."

"Sebenernya gw gak mau maafin Lo,kerena kebetulan gw lagi gak bawa duit yaudah deh lumayan". Santaimu.

Kantin mulai ramai dan seluruh murid mulai berdatangan untuk mengisi perut yang mulai kosong.

" mau makan apa?" Tanya hargan.

Lara tak mendengarkan perkataan hargan matanya malah tertuju kepada sang adik yang sedang makan dengan lahap membuat bibirnya melengkung.

Namun tanpa sengaja mata mereka berdua bertemu disaat itulah pia merasakan hal yang sangat aneh di tubuhnya.

....

Jam pulang telah tiba satu persatu murid mulai meninggalkan kan kelas namun berbeda dengan lara yang seperti menunggu seseorang di depan gerbang.

Di lain tempat terlihat pia dan Jun yang sedang melangkah keluar dari kelas Sambil menenteng kresek yang berisi makanan ringan.

Dengan mata berbinar lara dengan cekatan menahan tangan pia saat akan melangkah keluar gerbang sekolah.

" dek..". Menahan lenganmu.

Tak ada niatan untuk memberontak ataupun menjawab.

" Maafin Kakak dek". Ucapnya lirih sambil terus menatap sang adek.

Tanpa mau menjawab, pia melepaskan tangan lara perlahan dari lengannya dan melangkah pergi meninggalkan Jun dan lara tanpa ekperesi apapun.

" gw jahat yah Jun? "

" Lo gak jahat,tapi dunia yang jahat sama kalian berdua".

.
.
.

Di meja makan hanya suara dentingan sendok yang berbunyi.

" nanti malam temani mama kerumah sakit". Ucap sang mama sambil menuangkan air putih kedalam gelas yang kosong.

" Ibu sakit? " jawab pia dengan ekperesi panik.

" bukan".

" terus siapa mah? "

" Kakak kamu lagi drop sayang,jadi habis makan kamu langsung siap siap" saat mendengar itu pia memberikan ekperesi melas.

" pia sibuk Bu..". Ketusnya.

" kalau hari ini ada urusan tunda aja dulu,kan bisa besok". Ucapnya sambil mengunyah nasi.

" besok pia juga sibuk." Berbagai alasan pia berikan kepada sang mama ya

" Ibu tau kamu gak suka sama dia nak,karena harga".

"Tapi kamu juga harus berterimakasih nak sama lara" ucapan yang sangat pia benci kembali diucapkan kepada orang tersayangnya.

"MAMA SAMA JUN KENAPA SIH!! "

" SELALU MINTA PIA BUAT BERTERIMA KAIH SAMA LARA!! "

" APA PIA HARUS SAKIT JUGA??? " ucap pia dengan berapi api dengan nada yang sangat tinggi.

Sebenernya ini untuk pertama kalinya pia berbicara dengan nada yang tinggi terhadap orang tuanya namun ia sangat muak terhadap orang orang yang selalu memintanya untuk berterima kasih kepada lara.

" itu ". Menunjuk perut kananmu.

" ini kenapa?". Menyentuh perut kananmu sambil menyeka Air mata yang terus keluar.

" itu punya lara nak" ucap sang

" maksud ibu??? "













Maaf yah gaes kalau endnya lama heheh
Berhubung UKK udah selesai insyallah aku kasih end bulan ini,makasih yang udah baca❤️❤️


PIA HESTINA PUTRI

PIA HESTINA PUTRI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fight For Love (End) Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang