Mata Mon terlihat sembab, dia terus menangis sejak pulang dari studio tadi, parasaannya campur aduk sehingga membuat wanita itu menjadi melow sejak tadi. Mon mendengar suara bel apartemen berbunyi, sambil menghapus air matanya dia berjalan menuju pintu apartemen dan membukanya.
"Mau makan malam bersama?", saat Mon membuka pintu Sam sudah berdiri sambil mengangkat bungkusan berisi makanan di hadapan Mon.
Mon menatap kaget dan heran pada Sam, sementara Sam langsung panik melihat mata Mon yang terlihat bengkak karena menangis, "kau kenapa?", tanya nya sambil menyentuh pipi Mon.
Mon diam saja, tapi air matanya menetes lagi, ada apa lagi ini?, apa Sam akan membuatnya kesal lagi malam ini. Sam semakin panik melihat Mon yang terus menangis, dia kemudian masuk ke dalam apartemen Mon dan membawa wanita itu duduk di sofa, "katakan padaku kau kenapa?, apa ada yang menyakitimu?, katakan padaku siapa orang itu?", tanya Sam.
Mon menatap Sam, "kau, kaulah orang yang sudah membuatku menangis", ucap Mon.
Deg...
Sam mencoba mencerna kata-kata Mon, barusan Mon mengatakan dialah penyebab wanita itu menangis, Sam mulai mengerti berarti ucapannya sudah keterlaluan pada Mon, dia lalu memegang kedua tangan Mon dan menatap wanita itu dengan tatapan penyesalan, "Maafkan aku", ucapnya. Jujur saja ini pertama kalinya dia meminta maaf kepada orang lain dengan tulus tanpa ada yang menyuruhnya.
Mon menghapus air matanya, "nanti kau akan melakukannya lagi",
"Aku tidak tahu, tapi aku akan berusaha untuk tidak akan melakukannya lagi, sekali lagi maafkan aku", ucap Sam lagi.
Mon mengangguk lalu tersenyum, "aku juga minta maaf padamu", ucapnya. "apa yang kau bawa ini?", tanya Mon lagi saat melihat sebuah bungkusan di atas meja.
"Aku membawakan itu untukmu, makan malam", ucapnya. Mon tersenyum lagi, "tanggu disini sebentar", lanjutnya sambil membawa makanan itu ke dapur.
Sam menatap seluruh ruangan apartemen Mon, ruangan yang begitu besar untuk satu orang, tapi di salut kepada Mon yang terlihat begitu mandiri. Tidak lama kemudian Mon datang dengan membawa makanan dan air minum, dia lalu duduk di lantai, "ayo makan bersama", ajaknya.
Sam menatap Mon, "makanlah, aku membawanya untukmu", jawab Sam.
"Tapi aku lebih suka makan bersama", ucapnya sambil menggembungkan pipinya. Sam merasa gemes dengan wanita itu, "baiklah, tapi?", ucap Sam namun dia menggantung kata-katanya, Sam ragu mengatakan apa yang dia inginkan, "aku akan menyuapi mu", lanjut Mon yang paham dengan maksud Sam.
Akhirnya mereka berdua makan bersama dengan Mon yang sesekali menyuapi Sam, hingga sepuluh menit kemudian mereka telah selesai makan. "kau tidak takut tidur sendirian?", tanya Sam.
Mon menggelengkan kepalanya, "aku tidak pernah merasa takut, keamanan di apartemen ini sangat canggih dan hebat", jawabnya.
Sam berpikir lagi, "maksudku bukan pada manusia, tapi pada sesuatu", ucapnya lagi.
Mon lalu tertawa, "maksudmu hantu?, aku tidak pernah takut hantu Sam, kenapa kau tiba-tiba bertanya?, apa kau takut?", tanya Mon balik.
Sam mengangkat bahunya, "aku juga sama sepertimu, aku tidak takut apa-apa", jawabnya.
Mereka tiba-tiba terdiam, seolah mereka sudah kehabisan pembicaraan, "hemmm...sepertinya ini sudah larut malam", ucap Mon sambil menatap Sam.
Sam melihat jam tangannya, "iya kau benar", jawabnya, "sepertinya aku harus pulang kan?", tanyanya pada Mon.
Mon mengangguk, "iya, kau seperti sedang kelelahan, sebaiknya cepat istirahat", jawab Mon
"Tapi besok aku sedang tidak ada jadwal, jadi begadang sedikit tidak apa-apa", ucap Sam.
Mon hanya mengangguk, jangan sampai Sam bermain tebak-tebakan lagi malam ini, "kau ingin tidur disini?", tanya Mon to the point.
Sam menatap wanita itu dengan tenang, "kau menginginkan aku tidur disini?", tanyanya lagi.
"Kalau kau ingin, tidak masalah, kau bi....",
"baiklah jika kau memintanya", Sam langsung memotong ucapan Mon. "tunjukan padaku dimana kamarmu", ucap Sam.
Sam langsung masuk ke kamar Mon, dia melihat kamar yang bernuansa elegan itu, sangat cocok dengan kepribadian Mon. "Sam, apa kau akan tidur disini?", tanya Mon, sejujurnya dia belum pernah berbagi ranjang dengan siapa pun bahkan dengan Lisa sahabatnya, karena jika Lisa menginap di apartemen Mon, wanita itu akan tidur di kamar lain.
"Kau takut tidur denganku?", tanya Sam.
Mon menggeleng, "tidak untuk apa aku takut, baiklah ini piyama ku, kau bisa memakai ini untuk tidur", ucap Mon.
Mon lalu merapikan tempat tidur, sedangkan Sam mengganti pakaiannya dengan piyama milik Mon, tidak berapa lama Sam lalu keluar kamar mandi dan berjalan menuju ke tempat tidur dimana Mon sudah berbaring disana.
Canggung?, itulah yang mereka rasakan sekarang, sebenarnya normal saja jika wanita tidur seranjang dengan wanita lain, hanya saja Sam dan Mon merasa ini sesuatu yang sedikit canggung, kedua wanita itu saling membelakangi dengan pemikiran yang sibuk satu sama lain.
Mon berbalik menatap Sam, "good night Sam", ucapnya.
Sam kemudian ikut berbalik menatap Mon, "good night juga BB", jawabnya. Mon menatap Sam dengan heran, "kenapa kau memanggilku dengan BB?", tanyanya.
Sam menatap manik mata yang indah itu, dia kemudian menyentuh pipi Mon dan mengelus pipi Mon dengan lembut sehingga membuat Mon memejamkan matanya, "aku hanya ingin, kau juga bisa memanggilku dengan panggilan lain", ucapnya.
Mon lalu membuka matanya, "Babe", ucapnya, "aku akan memanggilmu Babe mulai sekarang", tambahnya lagi.
Mereka berdua sama-sama tersenyum, "bisakah kau membelakangi ku?", tanya Sam.
Mon heran dengan permintaannya, apakah Sam tidak mau melihatnya?, Mon tidak bertanya lagi namun dia dengan perlahan membelakangi Sam, tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perut Mon, Sam mendekatkan dirinya kepada wanita itu, "good night BB", bisiknya di telinga Mon.
Mon merasakan darahnya berdesir hebat karena sentuhan itu, jantungnya bahkan sudah berdetak dengan cepat, Mon berusaha mengendalikan dirinya, dia kemudian meletakan tangannya di atas tangan Sam yang memeluk dirinya, Mon mencoba melihat ke arah Sam yang berada di belakangnya, "have a nice dream babe", jawabnya.
Sam sudah tidak menjawab, tapi dia semakin mengeratkan pelukannya pada Mon, sepertinya malam ini Sam akan tertidur nyenyak dan bermimpi dengan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartmen 105
RomanceFreen Sarocha Chankimha Seorang artis terkenal, dia dijuluki sebagai handsome woman oleh para penggemarnya. Freen memiliki sikap cool dan cuek yang semakin membuat fansnya begitu tergila-gila padanya. Becky Patricia Amstrong Seorang mahasiswa jurusa...