Sejak malam ulang tahun Lin sampai hari ini, baik Lin maupun Becky tidak lagi pernah bertemu atau bahkan saling bertanya kabar, masalahnya mereka bahkan belum sempat bertukar nomor. Lin kembali ke pada aktivitasnya sebagai seorang pelajar, saat ini dia sedang menghadapi ujian akhirnya, gadis itu akan segera lulus SMA.
Malam ini Sam dan Mon mengajak Lin untuk berbicara, ada sesuatu hal yang ingin disampaikan oleh kedua orang tuanya pada Lin.
Saat ini, Mon dan Sam sedang duduk bersebelahan sedangkan Lin duduk di sofa yang ada di depan kedua orang tuanya.
"Apa kau sudah tahu kenapa Mommy dan Mami mengajakmu bicara secara pribadi begini?", tanya Sam.
Lin hanya diam menunduk, sesekali dia menatap Mon, sejujurnya walau pun Mon terlihat galak tapi Sam lebih menakutkan, karena Mommy nya itu memiliki aura dingin dan tegas, bahkan jika Sam sudah marah Mon sekali pun tidak bisa menghentikannya.
Sam menatap tajam putrinya itu, "Mommy tidak akan bertanya lagi, cukup apa yang sudah mommy ketahui itu yang akan mommy pegang, mami mu juga mengatakan antara kau dan Becky hanya salah paham dan tidak ada apa-apa, tapi meskipun begitu mommy tidak ingin hal ini terjadi lagi", ucap Sam dengan tegas, "tadi malam mommy sudah bicara dengan mami, kau akan kuliah di inggris, tidak ada penolakan, grandma Charlote sudah menunggu disana", tambah Sam lagi, wanita itu lalu beranjak pergi meninggalkan Mon dan Lin di ruang keluarga.
Mon menatap putrinya itu yang terlihat sangat sedih sekali, Mon lalu mendekati Lin dan memeluk putrinya itu, "aku tidak ingin kuliah di luar negeri Mam", ucap Lin sambil menangis.
"Sshhuuuuttt....maafkan mami sayang, kau tahu sendiri apa yang menjadi keputusan Mommy tidak bisa di ganggu gugat lagi", jawab Mon sambil mengusap lembut kepala putrinya. Mon lalu menangkup wajah Lin, "disana ada grandma, kau tidak akan kekurangan apa pun selama bersama dengan grandma, mami janji padamu kalau mami dan mommy akan selalu pergi ke inggris untuk melihatmu", tambah Mon lagi sambil mencium kening putrinya.
Lin terus menangis sesegukan, "tapi aku akan merindukan mommy dan mami, bagaimana kalau aku merindukan kalian?", tanya Lin dengan manja, maklum saja dia tidak pernah berpisah dengan kedua orang tuanya selama ini.
"Sekarang semua serba canggih sayang, kita bisa melakukan video call, berkirim voice chat juga bisa, intinya kau tidak akan terlalu merindukan mommy dan mami, disana cowok-cowoknya juga tampan-tampan sayang", goda Mon pada putrinya.
"Ishhh...kenapa jadi membahas cowok sih Mam?", jawab Lin yang disambut tawa maminya, kedua ibu dan anak itu saling berpelukan di ruang keluarga.
Sementara di dalam ruang kerja Sam mengintip dari pintu, dia melihat Mon dan Lin yang berpelukan, wanita itu menghapus air matanya, "maafkan mommy sayang, ini semua demi kebaikanmu", ucapnya.
Skip...
Hari terus berjalan, tak terasa Lin telah menyelesaikan study SMA nya, gadis itu bahkan meraih nilai terbaik di sekolahnya sehingga membuat Sam dan Mon merasa bangga pada putri mereka itu.
Saat ini Lin bersama kedua orang tuanya sedang di perjalanan pulang ke rumah, mereka baru saja dari sekolah Lin.
"Mom aku ingin mampir di toko buku dulu, nanti mommy dan mami pulang duluan saja", ucap Lin.
Mon melihat ke belakang, "kau yakin sayang?, kami bisa menemanimu", jawab Mon.
Lin menggeleng, "tidak usah mam, mami dan mommy langsung pulang ke rumah saja dan berisitirahat, nanti aku naik taksi saja", ucap Lin.
Akhirnya kedua orang tuanya mengalah, Lin singgah di toko buku sedangkan kedua orang tuanya melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Lin menyusuri rak buku-buku itu, dia ingin mencari novel keluaran terbaru, saat dia menemukan apa yang dia cari, dia lalu mengambil novel tersebut namun pandangannya tertuju pada seorang wanita yang berdiri di depan rak buku yang ada di hadapannya, "Becky?!".
Lin ingin menghampiri gadis itu, tapi dia teringat pada mommy nya akhirnya Lin mengurungkan niatnya, dia lalu berbalik ingin pergi tapi tiba-tiba dia bertabrakan dengan seorang penjaga toko buku sehingga membuat Lin terjatuh.
"Auuuuu",
"Nona, maafkan saya", ucap penjaga toko buku itu.
Lin kemudian berdiri, "tidak apa-apa", jawabnya, dia lalu berjalan meninggalkan penjaga toko itu, namun tangannya di tahan oleh seseorang, "Lin?".
Lin berbalik melihat siapa yang menahannya, "Becky?", ternyata Becky yang menahannya, Lin lalu menghempaskan tangan Becky dan berjalan ingin meninggalkan wanita itu, namun lagi-lagi Becky menahan tangan gadis itu, bahkan Becky menarik Lin menuju ke bagian pojok toko buku itu.
"Kenapa kau menghindari ku?", tanya Becky.
Lin tidak menjawab, dia hanya menatap gadis di hadapannya itu.
Melihat Lin yang tidak bereaksi apa-apa membuat Becky dengan berani mencium bibir gadis itu, awalnya hanya di tempelkan saja, Lin masih tidak bereaksi hingga Becky melihat gadis itu memejamkan matanya, merasa Lin menerima ciuman itu, Becky lalu menggerakkan bibirnya dan melumat bibir gadis berseragam SMA itu, Lin tidak membalas ciuman itu tapi dia menikmatinya, bahkan sampai Becky melepaskan ciuman itu Lin masih tetap memejamkan matanya.
"Kenapa kau menghindari ku?", tanya Becky kembali sambil mengusap bibir Lin dengan ibu jarinya.
Lin lalu membuka matanya dan membalas tatapan Becky padanya, "aku takut, mommy ku tahu kita bertemu kembali, sejujurnya dia tidak menyukai hal seperti ini", jawab Lin. "aku akan berangkat ke inggris dua hari lagi, aku akan melanjutkan study ku disana", tambah Lin.
Raut wajah Becky langsung berubah sedih, "kenapa harus ke inggris?, kau bisa kuliah disini Lin", ucap Becky.
Lin menggeleng, "tapi orang tuaku menginginkan aku melanjutkan study disana dan aku harus menuruti kemauan mereka", jawab Lin, "Sampai jumpa lagi Becky", tambah Lin, gadis itu lalu beranjak pergi meninggalkan Becky, Lin terus melangkah tapi kemudian dia berhenti dan berbalik lagi, Lin lalu berlari menghampiri Becky yang masih berdiri di pojok tempat mereka berdiri tadi.
Lin melihat Becky yang sedang menangis, "Becky?", panggil Lin.
Saat Becky menatap gadis itu, dengan cepat Lin mencium gadis itu, mereka saling menyalurkan perasaan yang ada di dalam hati mereka, ciuman itu sangat lembut dan dalam, Lin kemudian melepaskan ciuman mereka dan menyatukan kening mereka, "Apa kau bisa menungguku?", tanya Lin.
"Apa alasan ku harus menunggumu?", tanya becky kembali.
"Because, i love you Becky, i love u", jawab Lin.
Sebuah senyuman terukir di bibir Becky, seketika perutnya di penuhi dengan kupu-kupu mendengar pengakuan cinta dari Lin, "bisa kau ulangi perkataan mu tadi?, pintanya.
Lin menatap Becky dan menggenggam tangan wanita itu, "Becky Patricia Amstrong, aku mencintaimu, maukah kau menungguku?, aku janji tidak akan melepaskan tangan ini sampai kapan pun", ucap Lin dengan tegas.
Becky menangis, "Yes, i do...aku berharap kita bisa bersama melalui semua ini, aku juga mencintaimu dan aku akan selalu bersamamu dan menggenggam tangan ini sampai kapan pun", jawab Becky.
Mereka kemudian berpelukan, dua hari lagi Lin akan pergi dan kisah baru akan dimulai, kedepannya ini bukan hanya tentang jarak, tapi tentang komitmen, tentang kepercayaan, dan jangan lupa ada Sam yang harus mereka luluhkan agar mereka bisa bersama.
Guys...kisah Sam dan Mon telah selesai sampai disini, namun kisah baru akan dimulai kembali, semoga Lin dan Becky bisa bertahan dengan komitmen mereka dan bisa bersama seperti Sam dan Mon🤗😘.
Sampai jumpa di sequel Aprtmen 105 guys🐰🦦🤍💝
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartmen 105
RomanceFreen Sarocha Chankimha Seorang artis terkenal, dia dijuluki sebagai handsome woman oleh para penggemarnya. Freen memiliki sikap cool dan cuek yang semakin membuat fansnya begitu tergila-gila padanya. Becky Patricia Amstrong Seorang mahasiswa jurusa...