Bab 32 : New Friend

1.7K 173 8
                                    

Tujuh Bulan Kemudian...

Pagi ini Sam bangun lebih cepat, dia memakai celana legging hitam dan kaus berwarna senada berukuran jumbo, mengingat saat ini perutnya sudah semakin besar, Sam ingin berolah raga di taman apartemen, dokter menyarankan dia untuk lebih banyak melakukan jalan sehat atau yoga. Sam menatap Nam yang masih tertidur pulas, sudah dua hari ini Nam dan Lisa menginap di apartemennya, kedua orang itu juga sudah bekerja bersama dengannya di IDF.

Lalu dimana Mon?, apa kalian tahu setelah lulus kuliah Mon langsung menjadi model, itu adalah cita-citanya dan sebagai pasangan yang baik Sam mengizinkan istrinya itu menjadi model, saat ini Mon sedang di Macau untuk proses syuting fashion, tapi ada sesuatu yang mengganjal hati Sam bahkan membuatnya tidak tidur nyenyak semalam, Mon akan berpasangan dengan seorang pria asal Philipina yang bernama Kenzo, tentu saja hal ini sangat menganggu Sam.

Merasa dirinya sudah siap, Sam bergegas keluar apartemen menuju taman, sesampainya di taman Sam mulai berjalan pelan menyusuri taman apartemen sambil sesekali merentangkan tangannya.

Saat sedang berolah raga, Sam melihat tali sepatunya terbuka, dalam keadaan perut yang besar sangat menyulitkannya untuk mengikat sepatu itu, Sam kemudian berjalan mencari tempat duduk, namun saat dia ingin mengikat tali sepatu itu, tiba-tiba seorang wanita berjongkok di depannya dan mengikat tali sepatu Sam.

"Biar aku saja", ucap Wanita itu.

Sam cukup kaget melihat wanita tersebut, tapi dia membiarkan wanita itu mengikat tali sepatunya, "terima kasih", ucapnya.

Wanita itu tersenyum, "kau sendirian?, dimana suamimu?", tanya wanita itu sambil melirik ke kanan dan kiri mencari suami Sam.

"Akh...aku sendirian saja", jawab Sam.

Wanita itu kemudian duduk di samping Sam, "aku Friend", ucapnya sambil mengulurkan tangan kepada Sam.

"Sam", jawabnya sambil mengulurkan tangannya pada wanita bernama Friend itu.

Friend tersenyum, dia menatap perut buncit Sam, "boleh aku menyentuhnya Sam?", tanyanya.

Sam sempat ragu, tapi kemudian dia mengangguk, "sentuhlah",.

Friend merasa takjub saat menyentuh perut Sam, dia merasa kehamilan adalah sebuah keajaiban, "sudah berapa bulan kandunganmu?", tanya Friend.

"Tujuh bulan", jawab Sam dengan tersenyum.

Friend menatap mata Sam, baginya setiap wanita hamil terlihat sangat cantik, tapi kenapa Sam terlihat berbeda dari yang lain, "kau tinggal disini juga?", tanya Friend.

Sam lalu mengangguk, "aku di unit sepuluh", jawabnya.

"Benarkah?, aku juga di unit sepuluh", ucap Friend.

Kedua wanita itu lalu tertawa bersama, hari ini Sam dapat kembali tersenyum, akhirnya kegalauannya selama dua hari ini terhapus sudah.

Skip...

Di Macau, Mon sedang bersiap-siap untuk memulai syuting, ini adalah hari terakhirnya disana, "Mon, apa kau sudah siap?", tanya Love asisten pribadi Mon.

Mon mengangguk, "apa mereka juga sudah siap Love?", tanya Mon lagi, "iya syutingnya akan dimulai lima menit lagi", jawab Love.

"Apa kau yakin ingin melakukan seperti yang diminta oleh producer?, aku rasa Sam akan marah bila dia tahu kau melakukan pose photo dengan hanya memakai bikini, apa lagi kau berpasangan dengan laki-laki Mon", ucap Love.

Mon menarik nafasnya, "ini hanya pekerjaan, lagi pula konsepnya ini tentang pantai Love, aku juga tidak ingin membuat producer kecewa, kau tahu sendiri ini projek besarku", jawab Mon.

Love tidak bisa lagi membantah, Mon terlalu keras kepala, terkadang dia bahkan kehabisan kesabarannya saat berhadapan dengan Mon, "terserah kau saja, aku hanya mengingatkan, asal kau tahu saja perasaan ibu hamil sangat sensitive sekali", jawab Love, gadis itu lalu pergi meninggalkan Mon sendirian di ruang ganti.

Sementara itu, Sam sedang tiduran di sofa sambil menonton acara tentang ibu hamil dan cara merawat bayi, sejak hamil wanita itu menjadi lebih kalem dan anggun, dia juga menjadi sangat sensitive sekali. Bahkan saat berbicara dengan ibunya di handphone beberapa menit lalu, Sam sampai menangis karena merindukan ibunya.

"Apa Mon sudah menelpon?", tanya Nam.

Sam menggeleng, "mungkin dia sedang sibuk Nam", jawab Sam dengan wajah murungnya.

Nam menatap Sam dengan iba, dia merasa kasihan pada Sam karena sahabatnya itu sangat merindukan istrinya, sejak Mon mejadi model dia sudah jarang memperhatikan Sam, padahal Sam sedang hamil.

Nam kemudian mengambil handphonenya dan mengirimi seseorang pesan, "aku akan keluar, tapi jangan khawatir aku akan cepat pulang", ucapnya pada Sam.

"Baiklah...jangan lama yah", jawab Sam dan di angguki oleh Nam.

Skip...

Sam sendirian di apartemen, Nam dan Lisa sedang ada urusan di luar, merasa bosan wanita itu membuka kulkas mencari es krim yang biasa ia makan, "astaga, aku lupa kalau es krimnya sudah aku makan tadi siang", ucapnya, "bagaimana ini sayang?, es krim untuk kita berdua sudah habis", Sam berbicara pada perutnya. Akhirnya dia memtuskan pergi membeli es krim di minimarket apartemen.

"Habis juga?", Sam tampak kecewa, es krim di minimarket apartemen juga habis, "padahal aku sangat ingin makan es krim", ucapnya lagi.

"Sam?", seseorang memanggilnya dari belakang.

Sam menoleh ke sumber suara, "Friend?", jawabnya.

"Kau sedang apa?, dimana suamimu?", tanya Friend.

Sam menggeleng, "aku datang sendirian, aku ingin membeli eskrim rasa coklat tapi kosong", jawab Sam.

Friend menatap Sam dengan pandangan seolah mengatakan, kenapa kau selalu sendirian?, "ibu hamil tidak baik keluar sendirian Sam", ucap Friend. dia lalu melihat ke box es krim, "apa kau memang sangat ingin makan es krim?", tanyanya.

Sam lalu mengangguk, "Suka, sangat suka", jawabnya.

Friend melihat jam tangannya, "mau pergi makan es krim?", tanyanya.

"Dimana?",

"Ikut saja, ayo", jawab Friend sambil menggenggam tangan Sam.

Lima belas menit perjalanan dan mereka tiba di sebuan caffe, Friend membuka pintu mobil dan membantu Sam turun, mereka lalu masuk ke dalam caffe tersebut.

"Kau bisa memakan es krim coklat sepuasnya disini", ucap Friend.

Mata Sam langsung berbinar, "benarkah?", Friend lalu mengangguk.

Tidak berapa lama es krim rasa coklat dan vanila sudah datang, Sam dan Friend langsung menikmati es krim itu, "Bayiku sepertinya menyukai es krim ini, dia terus saja menendang di dalam perutku", ucap Sam sambil mengelus perutnya.

Friend tersenyum menatap Sam, entah kenapa dimatanya Sam sangat berbeda dan cantik sekali, "pelan-pelan saja makan es krimnya, lihat bibirmu sudan belepotan dengan es krim", ucap Friend sambil membersihkan bibir Sam dengan tangannya.

Sementara di tempat lain, Nam baru saja mendapat kiriman hasil foto Mon dan Kenzo di Macau, Nam menatap lama foto itu, "bagaimana bisa kau seberani ini Mon?, kau bahkan tidak memikirkan perasaan Sam sama sekali", ucap Nam.

Apartmen 105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang