Bab 35 : Lin

1.7K 174 0
                                    

Hari terus berganti, tidak terasa Sam sudah mendekati waktunya untuk melahirkan, Engfa dan juga Charlote sudah tingga bersama Sam dan Mon sejak dua minggu yang lalu, bukan apa kedua wanita itu mengkhawatirkan Sam dan bayinya. Mon juga sudah mengosongkan jadwalnya sejak sebulan terakhir ini, kejadian saat Sam menghilang dua bulan lalu cukup membuatnya tobat untuk tidak akan melakukan hal aneh lagi.

Engfa dan Charlote baru tiba di rumah, kedua wanita itu nampak membawa banyak sekali belanjaan, Sam dan Mon bahkan sempat keheranan dengan belanjaan yang banyak itu.

"Mom, ini apa?", tanya Mon pada Engfa dan Charlote.

Charlote membuka beberapa tas belanjaan dan mengeluarkan isinya, "ini semua persiapan untuk menyambut cucu kami", jawab Charlote, "Ya ampun Engfa, aku lupa kita belum membeli gendongan bayi", ucap Charlote panik.

"Astaga kau ini pikun sekali, bagaimana kau bisa melupakannya, baiklah aku akan menelpon pihak toko dulu", jawab Engfa.

Sam dan Mon hanya saling menatap, sepertinya ini sudah berlebihan, masalahnya baju bayi mereka sudah sangat banyak, bahkan Sam dan Mon belum berbelanja sama sekali, karena semua perlengkapan bayi sudah diadakan oleh kedua ibu mereka.

"Mon, bisakah kau melarang mereka?, kamar bayi kita sudah penuh dengan perlengkapan bayi", bisik Sam pada Mon.

Mon menatap Sam, "mana aku berani melarang mereka, kau tahu sendirikan bagaimana ganasnya mereka jika sudah menyangkut cucu mereka, sudah biarkan saja", jawab Mon, dia tidak akan melarang kedua ibunya itu, karena terakhir saat dia melarang mereka berbelanja, dia malah diomeli habis-habis.

Skip...

Kalian masih ingat Friend kan?, yah teman Sam itu akan segera menikah, dia sempat memicu ketegangan dalam rumah tangga Sam karena secara terang-terangan mengakui bahwa dia mencintai Sam dan hal itu membuat Mon meradang tidak karuan. Malam ini dia akan menikah, Sam dan Mon di undang ke pernikahannya tapi sayang Sam sudah sulit berjalan dan duduk terlalu lama, sebagai gantinya Engfa dan Charlote lah yang pergi ke pernikahan Friend.

"Sayang, aku merasa keram di perutku", ucap Sam sambil mengelus perutnya, Mon mendekati Sam yang sedang tiduran di sofa, "apa hanya kram saja?, maksudku apa tidak sakit?", tanya Mon sambil mengelus perut Sam.

Sam menggeleng, "hanya kram tapi terasa berat, aku ingin ke toilet", jawab Sam.

Mon lalu memegangi Sam dan membawanya ke toilet, Mon dengan telaten menurunkan celana dalam Sam dan menuntun wanita itu duduk pada closet. Sam meringis tiba-tiba saja dia merasa sakit dari perut melingkar sampai ke pinggang, bahkan pegangan tangannya pada tangan Mon menjadi kuat.

"Auuuu...", ringis Sam.

Mon melihat Sam yang meringis, "kenapa, kau baik-baik saja?", tanya Mon.

Sam tidak menjawab, tapi ekspresi wajahnya mengatakan dia sedang menahan sakit, "auuu...Mon perutku sakit sekali", jawab Sam.

Mon langsung membantunya berdiri, dia lalu membawa Sam ke tempat tidur, Sam semakin meringis dan Mon dia sudah menangis karena panik, dia hanya mondar mandir di depan Sam seperti orang kebingungan.

"Jangan menangis, hubungi mommy dulu", Sam mencoba membimbing Mon walau dia sudah sangat kesakitan. Tiba-tiba Sam merasakan ada sesuatu yang merembes dari kemaluannya, Sam mencoba berdiri dan air mulai berjatuhan melalui sela paha sampai betisnya.

"Mon", panggil Sam, dia ketakutan melihat air ketubannya sendiri.

Mon yang sedang menelpon ibunya, mendekati Sam yang memanggilnya, "Kenapa sa....Ya ampun Sam apa ini?", Melihat air ketuban Sam membuat Mon menjadi lebih panik, dia bahkan hampir saja mau pingsan.

Berkat bantuan Irin dan Richi, akhirnya Sam dibawah ke rumah sakit, Sam terus meringis kesakitan dan Mon yang terus menangis menambah kacau mobil Richi, belum lagi Becky yang ikutan menangis melihat Sam kesakitan,

Sesampainya di rumah sakit, Sam langsung di bawah ke ruang bersalin, Mon terus menangis di luar, dia ingin masuk tapi dokter belum mengizinkan dia masuk.

"Mooon", Engfa dan Charlote berlari kearah Mon, mereka langsung bergegas ke rumah sakit saat Mon mengatakan Sam sudah sakit perut, "dimana Sam?", tanya Engfa.

"Sam di dalam Mom, aku ingin masuk tapi dokter melarangku", jawab Mon sambil menangis.

"tenanglah, Sam akan baik-baik Saja, apa perlengkapan bayi sudah ada?", tanya Charlote.

Mereka saling menatap, "aku tidak kepikiran lagi Mom, aku bahkan hampir pingsan saat melihat ketuban Sam pecah", jawab Mon.

Akhirnya, Charlote memutuskan pulang ke apartemen mengambil beberapa perlengkapan bayi.

"Keluarga nyonya Sam?", tanya seorang perawat tiba-tiba keluar dari ruang bersalin.

Mon dan Engfa langsung berdiri menghampiri perawat itu, "kami keluarganya", jawab Engfa.

Perawat itu tersenyum, "Selamat, nyonya Sam sudah melahirkan seorang bayi perempuan",

Mon dang Engfa langsung meloncat gembira, mereka berpelukan sambil menangis bahagia atas kelahiran putri sekaligus cucu mereka, "Mom aku jadi mami sekarang", ucap Mon, "Dan mommy menjadi grandma", jawab Engfa.

Aam masih terlihat lemah setelah melahirkan, dia sudah tidak sabar melihat putrinya, "Sayang, dimana putriku?, kenapa mereka lama sekali?", tanya Sam pada Mon.

Mon mengusap kepala Sam, "sabar yah, putri kita masih dimandikan", jawabnya.

Tidak berapa lama, perawat datang membawa putri Sam dan Mon, kedua wanita itu langsung menitihkan air mata, sebuah keajaiban baru saja terjadi dalam hidup mereka, "Silahkan disusui", ucap perawat.

Sam menganggu, dia lalu memposisikan bayinya untuk disusui, Mon membantu Sam mengarahkan puting susu Sam ke mulut bayi mereka, bayi mungil itu pun langsung menyusu dengan hebatnya. Engfa dan Charlote sangat bahagia melihat cucu pertama mereka, "Char...lihat dia memiliki hidung yang mancung sepertimu", ucap Engfa.

"Iya dong kan aku neneknya...coba kamu lihat juga pipinya, sepertinya dia memiliki kendis seperti mu", jawab Charlote. kedua nenek muda itu terus saja berbicara,

"Sam, Mon, apa kalian sudah menyiapkan nama untuk bayi kalian ini?", taya Engfa.

Sam dan Mon saling menatap, "kami sudah memiliki nama untuknya", jawab Mon.

"Siapa nama yang kalian beri untuk cucu kami?", tanya Charlote.

"Freen Alinka Chankimah, dia akan dipanggil dengan nama Lin", jawab Mon.

Charlote dan Engfa saling menatap dan tersenyum, "Namanya lucu, Lin?, Mommy suka", jawab Engfa.

Sam dan Mon terus memandangi putri kecil mereka yang terus menyusu itu, sesekali Mon mencium pipi putrinya, "kau belum menciumku dari  tadi", bisik Sam pada Mon.

"Benarkah?", tanya Mon kembali dan diangguki oleh Sam.

Cup ....

Sebuah ciuman mendarat di bibir Sam, "Terima kasih telah menghadirkan Lin untukku, aku sangaaaaaattttt mencitai kalian berdua, i love you mommy", ucap Mon.

"We love you to Mami", jawab Sam.

Apartmen 105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang