Saudara sendiri🥀

11 7 4
                                    

Kembali ke tahun 2016 memasuki 2017

Liburan sudah selesai kini Vanaya harus kembali ke kota.
Kali ini ia tidak di antar oleh mamahnya jadi dia pergi menggunakan bus. Vanaya sampai pada pukul 22.10 Saat sudah sampai di terminal kota ia merasa seperti ada yang mengikutinya. Dengan cepat vanaya pun langsung masuk ke rumah makan dekat terminal bus, dia lebih tenang disitu karena kondisi warung yang ramai.
Vanaya langsung menelfon bude nya meminta sepupunya putri untuk menjemputnya di terminal. Di telfon ia juga menceritakan bahwa sedari tadi ia merasa sedang di awasi oleh pria asing.

Sekitar 40 menit vanaya menunggu di warung tersebut tak lama Abangnya datang.

"Loh bang Tama.. Ga putri yang jemput? ".
"ehh istriku udah sampe.. Sini papah bawain tas nya".

Vanaya benar-benar keheranan dengan tingkah abangnya tersebut, ia pun memperhatikan mata abangnya dengan heran, seperti memberi kode untuk mengikuti sandiwaranya.

" ohh ya Ampunnn pak suamiiii lama banget sih.. Bunda udah nunggu tauk".

"Maklum bun tadi nunggu dede bobo dulu, ayo pulang ayah udah buatin masakan kesukaan bunda".

Ternyata Tama sengaja bersandiwara seperti itu agar pria yang mengikuti Vanaya lekas pergi. Sesuai dugaannya dan benar saja pria itu lekas pergi. Vanaya pun langsung naik ke motor Tama dan mereka pun bergegas pergi.

" Hufff untung aja abang yang dateng, tu cwo tatapannya cabul banget anjir".

"Nah itu bang makanya Vanaya takut jadi diem di warung orang dulu deh".

" untung kamu pinter gak bego".

"Emang pinter wlee,, emh ih ini bau minyak angin yah? Abang abis kerokan? ".

" hehe iyya tadi di kerokin budemu".

"Lah kalo sakit kenapa ga putri aja yang jemput Naya bang.. Ntar kalo makin sakit gimana.. ".

" kalo putri yang jemput malah abang yang khawatir 2 adik abang cewek-cewek cantik di lirik om-om mesum, siapa juga nanti yang repot kalo kalian kenapa-napa, abang juga kan yang repot".

"Iya juga sih hehe".

" peluk kek dingin tauk, lagian nyampe malem amet, dasar".

"Iyaiya, btw gimana? Anak kita dah bobo? ".

" oh iya noh tapi anak ketiga masih aktif ya bun.. Masih sibuk ngejar tikus hahaha". Yang di maksud adalah ketiga kucingnya😭.

"Hahaha ada-ada aja abang mah".

Vanaya dan Tama adalah adalah saudara jauh, bisa dibilang saudara ketemu gede. Jujur saja selama Vanaya tinggal disana sebenarnya Tama mulai timbul rasa suka terhadap Vanaya. Vanaya sangat ceria di keluarganya bahkan memberi kebahagiaan serta kehangatan baru di rumah tersebut, kehadiran Vanaya membuat rumah tersebut seperti jauh lebih hidup. Vanaya memangnya terlihat murung atau suka berdiam diri di sekolahnya, namun ketika bersama keluarga ia selalu kembali ceria menyimpan kesedihan yang ia rasakan.

Bagi Vanaya kebahagiaan itu di ciptakan, bukan di nanti. Karena kalau menantikan kebahagiaan apalagi menunggu seseorang memberikan kebahagiaan, itu adalah hal yang melelahkan diri sendiri. Bagaimana kau bisa hidup bahagia jika kebahagiaan saja kau masih berharap dari orang lain.

Itulah sifat Vanaya yang Tama sukai, sebenarnya saat di kampus Tama sedang melakukan demo seharian hingga malamnya sepulang dari demo ia langsung sakit dan di rawat oleh ibunya dan putri. Namun setelah mendengar kalau Vanaya akan sampai malam ini, ia langsung bergegas menjemput Vanaya.

Bagaimana Tama tidak jatuh hati pada saudaranya itu jika ia melihat bidadari mungil nan cantik tersebut kini tinggal serumah bersamanya.
Namun berkali-kali Tama dibuat sadar bahwa Vanaya tetaplah saudaranya yang di anggap seperti adik kandungnya.

Kita beralih ke Vanaya

.
.
.

ʚ♡⃛ɞ(ू•ᴗ•ू❁)

Vanaya mendapat kabar dari grub chat sekolah bahwa sabtu malam akan di adakan fromnight untuk memperingati kelulusan kakak tingkatnya. Sedangkan saat ini adalah hari kamis, vanaya sangat bingung harus mengenakan gaun seperti apa sedangkan yang ia punya hanyalah pakaian biasa.

"Duh.. Apa yang mau aku pake ke acara fromnight nanti, em hubungi caca aja kali ya".

Pada akhirnya Vanaya pun berbelanja pakaian dan mencari gaun dengan caca.

Caca:" nay gimana kalo aku pake ini? Bagus gak? ".

Vanaya:" duh kek emak-emak ca, ganti ganti"

Caca:"huff susah juga ya milih gaun".

Vanaya:"ini harus banget pake gaun? ".

Caca:" namanya juga promnight nay, eh nay ini nih gaun putih bagus pasti cocok banget kalo kamu yang pake".

Vanaya:"emang ga berat ya pake gaun gitu? ".

Caca:" ihh udah buruan pokoknya prom night besok kamu pake ini, terus jangan lupa ke salon ye, coba dulu gih".

Dan akhirnya Vanaya pun mencoba gaunnya.

Caca:"What? Gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Caca:"What? Gila.. Ini beneran Vanaya? Wahh cantik banget nay".

Vanaya:"tapi aku ga pede nih pake pakaian terbuka gini".

Caca:"duhhh udah pokoknya kamu pake ini aku yang bayar, Mba.. Bayar 2 gaun sama punya temen saya ini ya".

Akhrinya sesi berbelanja pun selesai, Tama sedari tadi menunggu di depan rumah langsung menghampiri Vanaya yang baru turun dari Taxi membawa belanjaan yang begitu banyak.

Tama:"buset cewek sekalinya belanja gini amet, kenapa gak minta abang aja tadi nemenin belanja? ".

Vanaya:" tadi abang belum pulang kampus, lagian kalo nunggu abang pulang dari kampus pasti abang capek kan kasian nanti abang bawa belanjaan banyak".

Tama:"yaudah buru masuk mandi, abang-abangmu sama budemu udah nunggu buat makan malam".

Setelah membersihkan badan dan makan bersama, Vanaya menghampiri kamar abangnya.

"Bang Tama.. Udah tidur belum? ".

" Belum Nay, kenapa nay ko belum tidur? ".

"Em.. Besok bisa temenin Vanaya ke salon dulu gak sebelum ke Acara promnight, Vanaya mau warnai rambut agak kecoklatan gitu loh".

" Yaudah besok pagi abang temenin kebetulan besok abang lagi ga ada kelas".

"Maacih abang".

" Dasar bocil".








Hai Hai Hai bubub
Semoga kabar kalian baik"aja
Jangan lupa vote ya bub
ᥬ🤗᭄ ᥬ🤗᭄ ᥬ🤗᭄

VANAYA  [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang