- 𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿𝙕𝙊𝙉𝙀 -
Papi Gema tidak pernah tahu kalau anak laki-lakinya ini suka dengan film barbie. Begitu membuka pintu kamar Cakra, ia mendapati putranya sedang fokus menonton film yang kebanyakan disukai oleh anak perempuan. Tentu saja Papi Gema cemas.
"Cakra," panggil Papi Gema. "Sejak kapan kamu suka film itu?"
"Sejak mengenal Luna," jawab Cakra terus terang. "Kemarin Cakra ke rumah Luna, terus Luna ngajak nonton film ini, katanya seru."
"Masa iya?" Papi Gema terheran-heran dibuatnya, kemudian ia menghampiri putranya untuk memastikan. "Sejak kapan kamu dekat sama Luna?"
"Sudah lama." Cakra berucap tanpa sedikit pun mengalihkan atensinya dari ponsel tersebut. "Ternyata Luna ke sini karena butuh teman, jadi Cakra temani saja."
Papi Gema tersenyum, ia lantas mengusap pucuk kepala Cakra dengan penuh kasih sayang. Bangga punya anak yang tumbuh dengan baik seperti Cakra, bangga memiliki anak yang mampu mengerti orang-orang di sekitarnya.
"Bima juga jadi teman Cakra sama Farel, soalnya Bima suka bawa camilan banyak," beber Cakra. "Tapi aneh, Rahel selalu menolak kedatangan orang baru."
"Oh, ya?"
"Iya, Pi. Rahel benci sama Bima, padahal Bima suka sama dia," kata Cakra diselingi dengan tawa kecilnya. "Apalagi ke Luna, kayaknya dia ngga suka."
"Kan, Rahel baik," ucap Papi Gema. "Masa iya dia ngga suka sama Luna? Perasaan kamu saja, kali."
"Benar, Pi!" yakin Cakra. "Waktu itu saja dia jahil ke Luna, lempar cacing sampai Luna ketakutan."
Papi Gema tertawa kecil dibuatnya. Lucu saja kalau dengar Rachel menjahili orang lain, selalu sukses buat yang dijahili ketakutan. Tapi beruntungnya, Rachel tak punya banyak ketakutan sehingga dia tidak dijahili kembali, malah dia yang ditakuti. Galak anaknya.
"Mas, Cakra, makan malam sudah siap!"
Seruan itu berasal dari Mami Naya, tentu membuat Cakra segera memberhentikan film-nya dan balapan dengan Papi Gema menuju ke ruang makan. Keluarga Cakra ini cemara, sama seperti Farel, keluarga sahabat Rachel memang berkecukupan, itulah alasan mengapa Rachel cukup punya sahabat seperti Farel dan Cakra saja. Malah, lebih dari cukup.
- 𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿𝙕𝙊𝙉𝙀 -
Keesokan harinya, mereka berangkat sekolah seperti biasanya. Dan sekarang, ada tambahan sesosok Bima yang syukurnya bisa bawa sepeda jadi tidak beban bagi Cakra dan Rachel. Malahan, Bima menjemput Farel sehingga kini Bima yang membonceng Farel.
Cakra berdamai juga dengan Rachel, mereka bersama seolah tak terjadi apa-apa.
"Sebentar, ya."
Cakra melipir ke pekarangan rumah Luna, saat Bima hendak menyusul Rachel langsung menahan. Bima itukan suka sama Rachel, tentu saja menurut untuk menunggu.
"Barbie Cantik," sapa Cakra. "Ini, permen buat Barbie Cantik. Sudah lebih baik, kan?"
"Makasih, Cakra," ungkapnya. "Aku sudah baikan, kok. Maaf merepotkan."
"Bukan masalah, teman kan suka direpotkan, hehe." Cakra berucap dengan senyuman yang merekah. "Kapan mau sekolah? Aku tunggu kamu di sekolah biar duduk sebangku."
Luna tertunduk. "Aku ngga tahu."
"Ya sudah, nanti kita ketemu lagi, aku mau berangkat ke sekolah sekarang," pamit Cakra. "Dadah Barbie Cantik!" seru Cakra bersemangat.
Luna tersenyum simpul, ia pun melambaikan tangannya pada Cakra yang berlalu pergi dari hadapannya. Rupanya Cakra sangat mengerti Luna, yang lebih suka Barbie ketimbang Tuan Puteri di negeri dongeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Teen FictionDari masih SD, mereka sudah mengenal apa itu cinta. Tapi... mereka terjebak dalam zona pertemanan. [07-01-24] #1 Moonbin