Mereka Lupa

32 10 3
                                    

— 𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿𝙕𝙊𝙉𝙀 —

Rachel tidak berharap kado yang banyak, Rachel tidak berharap pesta yang meriah. Rachel hanya ingin hari spesialnya ini diingat oleh orang-orang terdekatnya. Padahal, tahun lalu ia masih menerima ucapan selamat ulang tahun, bahkan kado. Tapi, entah ada apa dengan tahun ini.

"Rahel."

Rachel menoleh. Dia terbelenggu melihat Mama Sona berdiri di ambang pintu sana, membawa sebuah kue yang diberi hiasan sederhana namun kelihatan menggiurkan untuk dimakan.

"Selamat ulang tahun, Sayang."

"Mama."

Rachel beranjak dari ranjangnya, dia segera menghampiri Sang mama dan meniup lilin pada kue buatan Mama Sona. Rachel yakin, bahwa kue yang dibawa oleh Mama Sona ini memang buatan sendiri.

"Selamat ulang tahun, Nak~"

Suara berat milik Daddy Paduka terdengar, ada sebuah kotak besar di pangkuannya. Mereka memasuki kamar Rachel, menaruh kue beserta kotak kado pada meja yang dekat. Dapatlah Rachel pelukan hangat dari mereka berdua, dapatlah Rachel ucapan-ucapan manis yang membuat ulang tahun ini terasa tidak berbeda dengan tahun lalu.

"Cakra sama Farel ada?" tanya Rachel.

Sona mengernyit. "Ngga ada. Tapi, Mike lagi nunggu kamu di ruang tamu."

"Mike?"

"Iya, Mike teman satu kelas kamu."

Rachel melangkah pergi untuk memastikan, dia hanya ingin tahu apakah Mike benar-benar ada di sini atau tidak. Dan ternyata benar kata Mama Sona, Mike ada di ruang tamu. Cowok itu beranjak dari duduknya begitu menyadari ada Rachel, ia tersenyum sembari mengulurkan kotak kado.

"Selamat ulang tahun, Hel. Doa terbaik buat lo, yang paling penting lo harus makin sayang dan cinta sama diri lo sendiri," ungkap Mike. "Nih! Gue beli ini secara asal, suka atau engga, seenggaknya gue udah sampaikan hadiah buat lo."

Rachel terpaku membisu, ia bahkan tak bisa bergerak karena terkejut dengan kehadiran Mike yang tak pernah ia duga. Kenapa Mike bersikap seperti ini? Biasanya, Mike hanya akan bersikap cuek, seolah tidak kenal pada Rachel.

"Lo jangan berharap Farel sama Cakra bakalan ke sini atau buat kejutan," ujar Mike. "Gue lihat mereka pergi bareng Luna sama Dara, ngga tahu mau ke mana."

Rachel tersenyum kikuk, ia menerima kotak kado yang sedari tadi diulurkan oleh Mike.

"Makasih, ya."

"Santai aja," ucap Mike. "Gue ngga bisa beli kue, soalnya Juan ngga bisa ngebantuin gue buat bawainnya, mau bawa sendiri takut rusak di jalan."

"Ini udah cukup, kok. Makasih."

"Sama-sama."

Pintu kamar terbuka, bersamaan dengan Karina yang melihat Mike di rumah, Sona dan Paduka juga datang.

"Mari makan malam," ajak Sona. "Kebetulan Tante masak banyak, soalnya hari ini hari spesial Rahel."

Mike menatap Rachel terlebih dahulu, yang dimaksud Mike itu meminta izin darinya. Rachel mengangguk, memberikan Mike ruang untuk makan malam bersama.

"Karina, ayo makan!" ajak Sona. "Mama buatkan banyak masakan hari ini, ayo!"

"Kenapa kamu diam saja di sana, Sayang?" tanya Paduka. "Ayo, kita makan malam bareng."

"Malas!" cetus Karina. "Karina ngga lapar."

Untuk menghindari pertanyaan mengenai sifat Karina, Paduka lantas merangkul istrinya.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang