Celaka

50 9 11
                                    

— 𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿𝙕𝙊𝙉𝙀 —

"DARA, BALIKIN HP GUE!"

"MAU LO APA, SIH?"

"BALIKIN HP GUE!"

"LO UDAH DAPAT POSISI LO, SEKARANG LO NGGA USAH GANGGU GUE!"

Rachel mengejar Dara yang merebut ponselnya dari genggaman. Sebenarnya Rachel tidak akan mengejar jika di dalam ponselnya tak ada banyak rahasia tentang perasaannya terhadap Farel. Tapi, dalam catatan ponselnya itu terdapat banyak sekali ungkapan rasa sayang Rachel terhadap Farel. Apalagi Mama Sona melarang Rachel mengunci ponselnya dengan menggunakan jenis kunci mana pun selain geser untuk membuka ponsel.

Langit begitu abu, sesekali terdengar petir. Rachel dan Dara tidak berada di tempat yang aman saat ini, mereka berdua kejar-kejaran di tengah hutan. Sebab, saat Dara mengambil ponselnya, mereka sedang di lapangan tempat Rachel main bersama teman-teman. Kebetulan saja tadi Rachel sendirian, mengingat kedua sahabatnya sudah punya kesibukan masing-masing.

Dara berhenti saat menemukan jalan buntu, ia berbalik sembari mengangkat tinggi-tinggi ponsel Rachel. Dia tertawa, membuat Rachel yang berdiri tak jauh darinya jelas bertanya-tanya mengapa. Apakah Dara kerasukan?

"Balikin, Dara!"

"Ambil!"

"DARA BEGO!"

Rachel berlari seketika, ponselnya dihempas ke jurang yang menjadi pembatas langkah Dara saat ini. Lagi, Dara tertawa begitu melihat Rachel kelabakan menemukan ponselnya yang dilempar ke jurang.

"MAU LO APA, SIH?" bentak Rachel. Ia beranjak berdiri dan memegang kedua bahu Dara. "Lo udah ambil semua hal yang gue miliki, lo ambil hak gue sebagai peserta olimpiade matematika, lo juga ambil Farel dari gue!"

Dara tersenyum picik. "Udah gue duga."

Rachel terbelenggu, kesalahan terbesarnya ialah mengungkap Farel sebagai salah satu miliknya.

"Lo suka sama Farel, kan?"

Rachel terdiam.

"IYAKAN LO SUKA SAMA DIA?"

"IYA!" balas Rachel tak mau kalah. "Kenapa emang? Lo ngga suka? Lo ngga suka kalo gue suka sama Farel?"

"Tapi Farel sukanya sama gue," ungkap Dara.

Satu tetes air menyentuh hidung runcing Rachel, keduanya menengadah dan mendapati langit yang abu. Tak lama, air yang menetes itu makin rajin jatuh.

"Farel bilang dia suka sama gue, dan gue bilang gue juga suka sama dia, yang berarti gue sama Farel udah jadian," beber Dara. "Dengar? Gue sama Farel udah jadian, jadi lo berhenti berharap Farel bakalan mencintai lo lagi."

"Lo pikir lo siapa?"

"Gue pacarnya Farel. Kata Farel, dia bakalan ngasih tahu semuanya ke elo, dan sebelum dia ngasih tahu lo, biar lo ngga kaget, jadi gue kasih tahu sekarang."

"Rahel!"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo!"

Suara itu jelas milik Farel, namun tiba-tiba saja tanah yang diinjak oleh Dara mengalami ketidakstabilan. Hal itu, menyebabkan Dara jatuh ke jurang sembari memeluk Rachel hingga mereka terperosok bersamaan.

"TOLONG!" jerit keduanya begitu pelukan lepas dan berakhir berpegangan pada akar di sekitaran sana.

"FAREL TOLONG!" teriak Rachel.

"FAREL!" timpal Dara panik.

Hanya dalam hitungan detik saja Farel datang, dia mencari-cari dari mana sumber suara yang meminta tolong. Betapa terkejutnya Farel saat melihat dua cewek yang begitu berarti dalam hidupnya berada dalam bahaya.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang