Mama Tidak Suka

33 9 19
                                    

— 𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿𝙕𝙊𝙉𝙀 —

"Rahel. Kan, bisa kamu bicarakan dengan baik-baik. Kenapa kamu bersikap jahat sama Karina?"

Mama Sona dipanggil ke sekolah, hal itu dikarenakan Karina yang mengeluh sakit di UKS dan harus dibawa pulang. Selain itu, Sona juga mendapatkan fakta bahwa Rachel alasan mengapa Karina sakit. Juan yang bicara, katanya saat menjalani hukuman Rachel bersikap kasar pada Karina.

"Mama ke sini buat jemput dia, kan?" tanya Rachel. "Ya sudah, jemput saja dia."

"Rahel, Mama tanya sama kamu. Mengapa kamu bisa sampai sejahat itu sama Karina? Karina sekarang sudah menjadi saudara kamu, kamu seharusnya bersikap baik sama dia."

"Dia yang banyak drama!" tukas Rachel membela diri. "Mama cuma tahu dari perkataan seseorang yang ngga melihat yang sebenarnya, jadi Mama ngga berhak sebut Rahel jahatin dia."

Sona menghembuskan napas kasar, entah sejak kapan Rachel bersikap seperti ini. Melawan orang tua itukan bukan hal yang baik. Padahal, Rachel hanya ingin bersikap tegas saja pada seseorang yang banyak drama seperti Karina.

"Mama mau bawa Karina pulang sekarang."

"Mama tidak mau mendengar atau melihat Karina kenapa-kenapa lagi, apalagi karena kamu."

"Mama tidak suka. Mama tidak suka kamu menjadi jahat, Hel."

Rachel terbelenggu. Dipandanginya Sang mama yang melangkah pergi dari hadapannya. Setelah Mama Sona hilang dari pandangan, Rachel barulah duduk di bangku panjang terdekat. Kedua tangannya meremas tepian bangku, Rachel tertunduk menahan amarah atas kemarahan Mama Sona.

Tidak. Tentu Rachel tidak akan banyak bicara. Dia hanya akan berdiam diri menahan semuanya.

"Hel."

Rachel mengangkat kepalanya begitu mendengar suara seseorang, dilihatnya Mike dengan sebotol air di tangan. Cowok itu mengulurkannya kepada Rachel, memberi Rachel setidaknya perhatian setelah dihakimi oleh Sang mama.

"Ngga perlu," kata Rachel.

"Perlu," balas Mike dingin. "Lo perlu ini. Lo butuh setidaknya cairan buat menenangkan pikiran lo."

Rachel tersenyum picik. "Lo ngga perlu bersikap seperti ini ke gue. Kalo lo cuma datang karena kasihan dan akan pergi setelah tertarik sama orang baru, lo ngga perlu begini ke gue."

"Mau gue bukain? Oke."

Mike membuka penutup botol itu, ia lantas duduk di samping Rachel dan mengulurkannya lagi.

"Ayo ambil."

"Buat apa?"

"Buat lo minum, lah."

Rachel tersenyum hambar, lalu untuk sebuah apresiasi ia mengambil botol tersebut dari Mike. Ia meneguk hampir setengah air dari botol yang diberikan oleh Mike sebagai bentuk pelampiasan atas masalah-masalah yang perlahan mulai menyerang dirinya.

"Ayo!" ajak Mike. "Jam pelajaran baru udah dimulai, lo udah boleh masuk."

"Iya."

Mike berdiri lebih awal, ia mengulurkan tangannya pada Rachel. Hal pertama yang Rachel lakukan adalah menepuk telapak tangan Mike, tanpa bantuannya Rachel bisa beranjak sendiri.

— 𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿𝙕𝙊𝙉𝙀 —

ElRa
Anda dan 2 orang lainnya...

Farel: Sepulang sekolah langsung gas ke lapangan, kuy!

Cakra: Boleh. Setelah mengantar Luna ke rumahnya, gimana?

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang