Bab 16

26.1K 2.1K 66
                                    

Bab 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 16

.

.

.


Pagi hari tiba, Haechan bangun lebih awal dengan wajah lesu yang tak lepas sejak semalam. Ngomong-ngomong siapa yang membawanya kekamar? Ia ingat betul saat diperjalanan dirinya tertidur karna angin malam itu.

Kita tanyakan saja langsung pada papinya, dia pasti tahu.

Dengan terpaksa Haechan bangun dari tempat tidurnya lalu berjalan kekamar mandi untuk mencuci wajahnya.

"Echan." Panggil Chitta saat melihat anak manisnya berjalan kearahnya.

Haechan memeluk sebentar tubuh chitta lalu duduk di kursi yang tersedia. "Papi, echan masih mengantuk." Adunya.

"Tidur saja sayang, bukankah echan tak ada kelas hari ini?" Ucapnya dengan tangan mengaduk sup di depannya.

Haechan mengangguk "echan disini saja."

10 menit tak ada pembicaraan dari mereka, Haechan sibuk dengan pikiran rumitnya sedangkan Chitta sibuk mencari saus yang entah dimana terakhir ia meletakkannya.

"Papi." Panggil Haechan.

"Sayang, apa kau tau dimana saus tomat yang biasa papi gunakan?" Chitta tak menjawab panggilan haechan, jujur saja ia sudah cukup pusing dengan letak barang-barang di dapur nya.

"Lemari kecil dibawah, papi meletakkan semua jenis saus disana." Ucap Haechan

"Ah benar," ucapnya saat menemukan semua bahan masakannya disana "echan ingin mengatakan sesuatu?"

"Siapa yang membawa Haechan kekamar, papi?" Tanya Haechan

"Alpha mu, kau tertidur sangat pulas kemarin. Alphamu juga menitipkan mu pada papi selama beberapa hari ini."

"Oh ya? Apa dia pergi begitu saja setelah itu?"

Chitta mengangguk "ada apa dengan wajahmu? Apa kalian bertengkar?"

"Bertengkar?" Lirihnya "kurasa tidak."

"Alphamu mengatakan sibuk selama beberapa hari kedepan, jadi dia membawamu kemari agar kau tak merasa kesepian disana." Chitta mematikan kompor miliknya lalu berjalan mendekati anak manisnya.

Ia menarik satu kursi untuk duduk disebelah Haechan, tangan nya bergerak mengusap surai anaknya dengan perlahan. Haechan tersenyum menatap papinya yang juga tersenyum menatapnya.

fact [Markhyuck] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang