Bab 20

24.9K 1.9K 55
                                    

Bab 20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 20

.

.

.

"Uhh."

Ia terbangun dari tidur lelapnya, tangan kirinya memijit pelan pelipisnya saat rasa pusing mendera kepalanya. Tubuhnya ia sender kan pada headboard kasur, matanya menatap kesekeliling tempat.

Ini kamarnya?

Tak ada yang aneh, maksudnya... Kenapa dirinya bisa berada disini? Bukankah ia tinggal bersama Mark?

Ceklek

Pintu kamarnya dibuka, Haechan yang sebelumnya melamun menjadi tersadar kembali, ia melihat seorang laki-laki masuk. Itu...

"Kau sudah bangun?" Ia berjalan mendekat kearah haechan lalu duduk di pinggiran kasur.

"Mark?"

"Hm? Apa ada yang sakit? Aku benar-benar panik saat kau pingsang kemarin."

'pingsan?'

Haechan menegakkan tubuhnya saat menyadari sesuatu. "Laki-laki itu... dia... ."

"Stttt," Mark meletakkan telunjuknya di bibir Haechan "tak udah bahas dia, semuanya sudah selesai, dan maafkan aku karna meninggalkan mu kemarin."

Haechan menggeleng "tidak-tidak, ini salahku. Aku pergi tanpa memberitahu." Ia tatap mata alphanya dengan perasaan bersalah.

Mark tersenyum, ia usap sekali kepala yang lebih muda sebelum berucap "ada yang ingin ku sampaikan, tapi jika kau ingin ke kamar mandi terlebih dulu, ku persilahkan, papi mu juga sudah menunggu diluar."

Haechan mengangguk lalu segera beranjak dari kasur untuk pergi kekamar mandi. Sedangkan Mark? Alpha itu kembali ke dapur untuk mengobrol dengan Chitta.

10 menit berlalu Haechan keluar dari kamarnya dan terdiam sebentar, matanya menatap dua orang yang tengah asik berbincang di meja makan.

Ia tersenyum kecil melihat itu. Kakinya melangkah lebih mendekat, sebenarnya ia tak ingin mengganggu tapi papinya sudah terlanjur melihat kehadiran nya disana.

"Apa kau tidur dengan baik, sayang?" Ucap Chitta menyambut kedatangan anaknya.

Haechan mengangguk lalu memilih untuk duduk di samping papinya. Ia menatap kearah Mark yang juga menatapnya, alisnya terangkat seperti bertanya 'kenapa?'

fact [Markhyuck] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang