Bab 25

21.9K 1.9K 54
                                    

Bab 25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 25

.

.

.

Mobil dilajukan dengan kecepatan sedang, mereka berbincang banyak hal dari kehidupan pribadi Haechan dan papinya sampai kehidupan pribadi Hendery yang ternyata sangat jauh berbeda dengan dirinya.

"Apa toko itu masih jauh?" Tanya Hendery dengan mata fokus kearah jalan.

"Belok kiri!" Ucap Haechan membuat Hendery menginjak remnya secara mendadak, beruntung tak ada kendaraan lain dibelakang mereka.

"Terlalu mendadak." Hendery menatap kearah adiknya yang hanya dibalas senyuman manis dari Omega itu.

Mobil di belokkan, Alpha itu memelankan laju mobilnya, matanya menatap kekiri dan ke kanan, ada banyak toko disana sampai pada akhirnya dia berhenti saat adiknya menyuruhnya untuk berhenti.

Dia melihat kearah luar, satu-satunya toko yang dihiasi beberapa jenis dan warna bunga, apa papinya ada di dalam sana?

Air matanya keluar tanpa diminta, tapi belum sempat terjatuh sudah lebih dulu dia seka' dengan punggung tangannya. Matanya menatap kearah Haechan yang juga tengah menatapnya, satu usapan dia dapatkan di lengannya, itu dari adiknya.

"Apa papi mau menerimaku?" Tanya Hendery

"Tentu saja, papi pasti menerima mu." Balas Haechan sangat yakin dengan ucapannya.

'bahkan foto kalian masih disimpan dengan baik oleh papi.'

Foto yang kemungkinan besar hanya satu-satunya foto yang Chitta miliki saat itu hingga saat ini.

"Turun?" Tanya Haechan.

Hendery menyentuh dadanya, sepertinya kakaknya itu sedang  gugup, terlihat sekali dari cara dia menarik nafas.

"Oh, itu bibi Yoona." Tunjuk Haechan saat matanya tak sengaja menatap kearah luar.

"Bibi Yoona?" Ulang Hendery

"Bibi Yoona itu pemilik toko bunga." Ucap Haechan.

Ahh jadi bibi ini yang diceritakan oleh adiknya tadi saat perjalanan mereka kemari. Bukankah dirinya harus berterimakasih pada wanita itu karna sudah mau menerima papinya untuk berkerja?

"Ayo kita turun." Kali ini alpha itu yang berucap. Apa kakaknya sudah siap?

Baru saja menutup pintu mobil, tangannya sudah digenggam erat oleh yang lebih tua.

"Kau sudah berjanji untuk selalu di sisiku."

Ucapan itu membuat Haechan tertawa kecil, ia pikir kakaknya itu sudah benar-benar berani.

"Bibi." Sapa Haechan pada bibinya yang sedang duduk di kursi toko dengan tangan sibuk merangkai bunga.

"Astaga Haechan, dari mana saja kau." Yoona berdiri lalu langsung memeluk tubuh itu dengan tangan Haechan yang masih digenggam erat oleh Hendery.

fact [Markhyuck] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang