Bab 19

23.2K 1.8K 28
                                    

Bab 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 19

.

.

.

13.00

Hari ini cuaca terasa sangat panas, Haechan yang sudah di tinggal sejak pagi tadi oleh Mark karna urusan mendadak menjadi sangat bosan.

Ia keluar dari apartemen itu lalu memilih itu berdiam diri di salah satu cafe yang letaknya sedikit jauh dari lokasi awalnya.

Dan disinilah ia sekarang, duduk dengan santai sambil meminum segelas minuman dingin yang sebelumnya sempat ia pesan.

Matanya menatap kearah luar cafe, posisi nya dekat dengan jendela kaca, jadi ia bisa melihat bahkan karna terlalu bosan dirinya mulai menghitung mobil berwarna merah yang lewat didepan matanya.

"Delapan, sudah delapan mobil merah." Gumamnya

Puk

Seseorang menepuk pundaknya membuat Haechan menoleh spontan. Keningnya mengkerut saat mengetahui siapa orang yang menepuk bahunya.

"Jaemin? Apa yang kau lakukan disini?"

Jaemin duduk di hadapan Haechan. "Harusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan sendiri disini? Dimana alphamu?"

"Dia sedang ada urusan lalu dimana alphamu?" Haechan balik bertanya.

"Entah, menghilang ditelan bumi." Jaemin menyenderkan punggungnya ke kursi dengan mata menatap kearah luar.

Haechan mengangguk-anggukkan kepalanya, ia mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini, matanya menatap Jaemin lekat sedangkan anak itu fokus kearah luar.

"Kalian berkelahi?" Tanya Haechan.

"Sedikit." Ucap Jaemin tak berbohong.

"Boleh aku tau tentang apa?"

"Dia... Aku kesal jika harus mengingat ini. Intinya dia mengingkari janji yang sudah kita sepakati."

"Janji apa?" Tanya Haechan.

"Rahasia, dan ini berhubungan dengan nyawa seseorang."

"Wow," Haechan mendekat kearah Jaemin "kau seorang pembunuh?" Ucapnya, itu hanya sebuah gurauan.

Jaemin menggeleng "bukan aku, tapi alpha kita."

Bruhhh

Haechan menyemburkan minumannya karna terlalu terkejut mendengar penuturan lelaki di hadapannya.

Jaemin terkekeh, ia mengambil beberapa lembar tisu untuk membantu Haechan membersihkan kekacauan yang sudah anak itu perbuat.

"Apa kau terkejut?"

fact [Markhyuck] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang