13.KELAS HUKUM

16 3 0
                                    

"Definisi hukum menurut nayandra allesandra".

          Hari berikutnya tiba, hari ini adalah saatnya para agen trainee mengikuti kelas hukum. Ketiga agen trainee_ naomi, naya dan glory sedang terduduk diatas sofa hitam didalam ruangan kerja kapten nathan. Terlihat ekspresi lesu naya yang menatap buku hukum yang ada dihadapannya. Nayandra memang sangat membenci ilmu hukum, nilai pkn nya saja dulu sempat merah beberapa kali. Sangking bencinya dengan ilmu hukum, nayandra rela berpura-pura  sakit pada saat jam pelajaran pkn berlangsung agar bisa melarikan diri ke UKS.

****

        Rasa greget dengan ilmu hukum semakin bertambah semenjak ia tau bahwa guru ilmu hukumnya sekarang di WCFA adalah nathan_ lebih tepatnya musuh bebuyutan naya. Berbeda dengan naya, naomi menatap buku hukum dengan mata yang berbinar. Wanita itu_ naomi, membuka setiap halaman dengan semangat yang bergelora. Naomi memang sangat mencintai ilmu hukum, bahkan ia sampai bercita-cita ingin menjadi jaksa yang bijaksana dimasa depan. 

"Emm, wanginya..." 

           Naya menghela nafas berat. "Ya tuhan, apalah dosaku, sehingga kau menghukumku dengan cobaan yang begitu berat" keluh naya yang sudah sangat frustasi. "Sabar ya nay, you can do it" glory menepuk-nepuk punggung naya untuk menenangkannya.

           Glory itu adalah tipe manusia yang menerima apapun nasib hidup, dia paling tidak mau ambil pusing tentang alur hidup. Suka atau tidak ia jalani saja seperti biasanya. Punya dua teman random yang berlawanan sifat dengannya ia terima, diangkat menjadi agen WCFA  ia terima, mengikuti peraturan WCFA yang mengubah kebiasaan hidupnya pun ia terima dan glory menyukai semua pelajaran, tidak pilih kasih sama sekali.  Sedatar itu memang kehidupannya.

         Pintu ruangan terbuka, menampakkan sosok nathan yang memasuki ruangan. Terlihat naya lagi-lagi memutarkan bola matanya dengan malas didepan nathan. 

"Halo para agen trainee. Gimana?, are you ready?" nathan memulai kelasnya dengan gayanya yang bar-bar. "Ready kapten!"  seru naomi dengan penuh semangat. Sangking bersemangatnya, naomi sampai berdiri sambil berseru dengan tangan kanan yang ia angkat. Glory langsung menarik tangan naomi agar ia kembali duduk.

          Nathan duduk disofa tepat dihadapan para agen trainee. "Oky, sebelum kita mulai kelas, saya akan menjelaskan fungsi kalian belajar ilmu hukum di WCFA" nathan  menjeda ucapannya.

"WCFA memiliki beberapa agen rahasia di kejaksaan dan pengadilan. Semua identitas para agen rahasia bersifat sangat tertutup atau secret. Para agen yaang diutus oleh setiap devisi akan menyelidiki identitas para pelaku atau tersangka. Setelah para agen berhasil membuat para pelaku ditangkap, itulah saatnya untuk para agen rahasia di kejaksaan dan pengadilan beraksi" jelas nathan.

        Naomi bertepuk tangan pelan dengan mulut mengangap. "Dan suatu saat kalian akan membantu para agen rahasia itu" sambung nathan.

****

       Nathan mulai menjelaskan materi dasar pada kelas hari ini. Hampir sejam nathan berbicara tanpa jeda. Saat itu telinga naya rasanya seperti hampir meledak. Hukum?, keadilan?, apa itu?, makhluk jenis apakah itu?. Mungkin kata-kata itu yang terfikir dalam benaknya.

"Jadi, dari penjelasan saya tadi, apa kesimpulan yang bisa diambil?" nathan mengakhiri penjelasannya dengan sebuah pertanyaan.   

        Disaat naomi ingin mengangkat tangan untuk menjawab, nathan langsung menunjuk naya yang sedang menompang dagunya dengan malas. "Kamu, coba ringkas apa yang saya jelaskan tadi!" ucap nathan sambil menunjuk naya dengan ujung pulpennya.

        Naya yang sama sekali tidak tau apa-apa langsung syok dan kembali duduk dengan tegap. "Saya kapten?" tanya naya sambil menunjuk dirinya sendiri. "Iya kamu" jawab nathan.

"Tapi agen naomi yang ngangkat tangan bukan saya" ucap naya.

"Iya saya tau, tapi saya mau kamu yang menjawab" jawab nathan lagi. Seperti biasanya, nathan-lah yang memulai perang duluan dengan naya.

           Naya menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya. "Hukum itu adalah sebuah peraturan yang berlaku untuk mereka yang tidak punya uang, sedangkan untuk mereka yang memiliki uang, hukum itu bisa dibeli. Jadi, ilmu hukum tidak perlu dipelajari. Keadilan, adil dan sebagainya tidak berlaku bagi mereka yang bisa melakukan segalanya dengan uang. Aku sudah muak dengan hukum yang hanya membela mereka yang memiliki segalanya" itulah pandangan atau definisi hukum menurut nayandra allesandra.

           "Itulah tujuan kita berada disini naya. Untuk membela mereka yang seharusnya dibela dan menghukum mereka yang pantas dihukum. Kita harus membuktikan seberapa kuatnya kekuatan sebuah hukum dan peraturan yang ada dinegara kita ini" naomi menimpali.

         "Jawaban yang bagus agen naomi dan kamu agen naya masih harus memperbaiki lagi definisi hukum menurut pandanganmu itu" ucap nathan.

           Ditengah-tengah pembahasan teori hukum menurut tiga orang itu_naya,naomi dan nathan. Glory hanya memilih diam dengan tangan kanan yang menompang dagu sambil sesekali melirik tiga manusia yang sedang mengemukakan pendapat mereka. Glory sangat persis seperti ikan teri yang sedang menyimak pembicaraan ketiga ikan paus. Bahkan glory sendiri tidak tau sebenarnya pembicaraan mereka lebih mengarah kemana dan apa yang sedang mereka perdebatkan.

****

WCFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang