16.MISI 1 : pelanggaran HAM

16 2 0
                                    

"Makhluk paling berbahaya adalah manusia".

       

          Alarm WCFA berbunyi sangat keras, cuma bunyi alarm itu yang dapat membuat para agen WCFA tau bahwa pagi sudah tiba. Glory sudah teduduk di dipan tingkat dua dengan kedua tangan yang dari tadi mengucek-ngucek  matanya. Sedangkan naomi dan naya masih tertidur,  padahal kalau di pikir-pikir suara alarm WCFA sangatlah nyaring, bahkan suaranya mengalahkan suara sirene pemadam kebakaran dan biasanya naomi yang pertama bangun saat mendengar alarm.

   Kring....kring....

      Suara ponsel naomi berdering. Dengan mata yang masih setengah terbuka, naomi meraih ponselnya dan menjawab panggilan telponnya. "Emm, halo" ucap naomi dengan nada seraknya. "Kopral naomi, segera ke ruangan kalian. Hari ini kalian bertiga sudah memiliki ruangan resmi" jawab orang diseberang telpon yang rupanya adalah shaquille.

       Mata naomi langsung terbuka lebar-lebar setelah mendengar kata 'ruangan sendiri'. "Benarkah jenderal?" tanya naomi yang sudah bangkit dari tidurnya, sampai-sampai glory turun dari  dipan tingkat dua.  "Iya, ka..." belum habis shaquille menjawab, naomi langsung melempar asal telponnya ke atas kasur dan langsung berlari ke luar kamar dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya. 

"Naomi mau kemana?" tanya glory.

"Ayo cepat ke ruangan kita, ajak naya sekalian" seru naomi sembari berlari keluar kamar. Dengan cepatnya glory langsung menggendong naya yang masih tertidur di punggungnya dan berlari menyusul naomi.

****

        Ketiga kopral_ naomi, naya dan glory sudah berdiri diruangan resmi mereka bertiga. Dengan piyama yang masih melekat di tubuh mereka dan rambut yang masih berantakan. Naya langsung antusias melihat ruangan yang akan mereka tempati dengan nama yang tertera diatas sebuah meja yang dilapisi kaca. Disana sudah bertuliskan nama ' kopral nayandra allesandra'. 

         Naomi menghampiri mejanya , dimana mejanya dihimpit oleh meja naya dan glory yang saling berhadapan. Ditengah-tengah kesibukan dan kegirangan mereka, tiba-tiba telpon di ruangan itu berbunyi dan naya langsung menjawabnya.

"Halo" 

"Udah gue tebak, lo bertiga pada sibuk diruangan baru" ucap dari seberang telpon dan rupanya adalah wiliam. Naya terkekeh sambil menyalakan speaker telpon. "Oh ya, btw  lo pada udah sarapan belum?". "Belum nih wiliam" jawab naomi. "Ya udah, sini cepat ke ruangan gue, di ruangan gue ada banyak makanan, Jadi kalian gak usah ngantri " sahut wiliam.

****

      "Wiliam jadi ini......" baru memasuki ruangan wiliam, nathan langsung disuguhi pemandangan yang sangat menguji kesabarannya. Disana naomi sedang membuka mulutnya untuk menikmati mie instant buatan wiliam , didapatinya juga naya yang sedang mengikat rambutnya agar tidak menggangunya saat sedang menikmati mie instant  dan pemandangan terakhir yang ia lihat adalah glory yang sedang berebut potongan coklat terakhir dengan wiliam.

        Keempat pelaku yang menyadari kehadiran nathan langsung membeku ditempat tanpa gerakan sedikitpun. Nathan yang mulai emosi langsung memijat keningnya yang mulai terasa pusing, dengan nafas yang mulai ia atur akhirnya ia bicara dengan satu tarikan nafas di awal. "Apa-apaan ini?"  dari keempat pelaku , tidak ada yang berani menjawab pertanyaan nathan sampai nathan kembali membuka mulutnya.

"Kalian bertiga belum bersiap-siap?, sudah jam berapa ini?, seharusnya sekarang kalian bertiga sudah duduk di ruangan kalian dengan rapi di hari pertama kalian sebagai agen resmi. Tapi kalian bertiga malah makan makanan yang tidak sehat disini?".

       Ketiga kopral itu langsung bersembunyi dibalik tubuh kekarnya wiliam. "Jangan marahi mereka, gue yang nyuruh mereka kesini" ucap wiliam dengan penuh kepercayaan diri. "Kamu siapa berani merintahin mereka" tanya nathan yang lagi-lagi berusaha mengontrol emosinya. 

"Gue tu...., gue..".

"Gue kakak mereka!" jawab wiliam dengan menekan suaranya pada kata ' kakak'. 

"Iya, kami adik-adiknya" sahut naya. 

"Diam!!!" nathan berteriak histeris karena sudah sangat tidak tahan dengan perilaku ke empat pelaku tersebut, kepalanya serasa hampir meledak saat itu. "Kenapa ini?" tiba-tiba shaquille muncul sambil menenangkan kemarahan nathan.

          "Jenderal tolong aku, sepertinya aku terkena serangan jantung" ucap nathan sambil menompang kepalanya di bahu shquille. "Udah tenang dulu, jangan emosi dulu" shaquille berusaha memperbaiki keadaan. "Sekarang kopral naomi,  naya dan glory cepat siap-siap, waktu kalian cuma sepuluh menit. Kita tidak punya waktu banyak. Ada misi baru yang harus diselesaikan".

Dengan cepat ketiga kopral langsung berlari menuju kamar mereka untuk bersiap-siap dengan waktu terbatas.

****

          "Jadi ini dalah misi pertama kalian. 'Pelanggaran HAM' , wiliam sudah menyiapkan semuanya" ucap nathan. Saat itu wiliam sudah memasuki mode serius, jari-jari tangannya seolah sedang berlomba dengan tombol keyboard komputernya. Earphonenya juga ikut serta dengan terpasang tepat ditelinganya. Sosok yang sekarang mereka lihat sangat berbeda dengan sosok wiliam sepuluh menit yang lalu.

"Pangkalan 1, disini wiliam, datanya sudah berhasil di transfer" ucap wiliam melalui mic earphone nya. "Baik, pangkalan 1 sudah menerima " jawaban dari pangkalan 1.

"Disana sudah ada letnan zaryn, kita akan menemuinya disana" ucap shaquille.

"Yang akan menjalankan misi di TKP adalah jenderal dan kopral naomi, sedangakan kopral  Naya, glory dan beberapa agen lainnya akan berjaga-jaga di pangkalan 1 jika ada tambahan personel" sambung nathan. Shaquille dan ketiga kopral pergi meninggalkan ruangan wiliam.

"Fighting adek-adek gue!" teriak wiliam menyemangati para kopral yang baru keluar dari ruangannya. "Idih, najis" ketus nathan mengejek wiliam.

****

        Misi ini merupakan misi pertama bagi ketiga kopral wanita pusat WCFA, saat itu  perasaan naomi, naya dan glory campur aduk . Disatu sisi mereka bertiga bahagia karena bisa melihat daratan setelah sekian lama, tapi disat sisi yang lain mereka sangat gugup dan tegang karena ini misi pertama mereka di WCFA. 

         Pintu lift terbuka disaat shaquille menunjukkan tanda pengenalnya. Saat berdiri di dalam lift seketika kaki naya menjadi lemas . Lutut-lututnya seketika seperti lumpuh dan lagi-lagi naomi dan glory harus membantunya agar bisa berdiri. Lift berbentuk tabung kapsul yang bisa menamung muatan maksimal dua puluh orang. Dan yang sangat ditakuti naya adalah karena lift tersebut tembus pandang , kita bisa langsung melihat lautan dari dalam lift , walaupun lift tersebut terbuat dari lapisan kaca tebal dan anti peluru, ya namanya naya tetap takut . Ketika lift mulai bergerak ke atas, kita bisa langsung melihat pusat  WCFA dari atas. Pusat WCFA yang merupakan kapal selam raksasa yang terletak tepat di bawah pulau terpencil yang katanya tidak bisa di deteksi oleh satelit manapun.

           Ketika pintu lift terbuka, akhirnya mereka bisa melihat hamparan daratan yang tidak terlalu luas, laut biru yang berdesik sesekali seakan memanggil ketiga kopral menghampirinya. Langit cerah menyapa kembali naomi, naya dan glory  setelah sekian lama. Di sebelah kiri dan kanan mereka terparkir rapi halikopter dan kapal, serta pagar yang terbuat dari plastik alumunium dan setiap ujungnya terdapat sebuah benda atau alat runcing yang menjulang ke langit .

"Benda apa itu?" tanya naomi ke salah satu agen yang berada di sampingnya. "Itu alat penghambat deteksi" jawabnya.

          Shaquille, naya, naomi dan glory sudah berada di heliport, mereka bersiap-siap mengudara. Shaquille dan naomi menaiki heli yang sama  sedangkan naya dan glory sudah berada diheli yang lain. Baru beberapa detik mengudara, naomi sudah sangat gugup. Shaquille yang menyadari ketegangan naomi langsung menggenggam tangan naomi dengan erat.

"Tenang, jangan gugup. Kita akan tiba di pangkalan 1 dengan selamat. Aku akan selalu ada di sampingmu" ucap shaquille. Jantung naomi makin berpacu dengan cepat ketika tangannya di genggam erat oleh shaquille.

*****  

WCFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang