End.

663 57 4
                                    

Akhirnya Cesya menangis tersedu-sedu didalam dekapan Kai. Dan Kai dari tadi hanya bisa menahan kemarahannya krna Cesya menangisi pria lain.

"saat sudah mati kau pun tetap menganggu, dasar sial*n" batin Kai geram.

"hiks.."

Mengusap rambut hitam Cesya, mencoba menenangkan dirinya. Kai ingin Cesya cepat-cepat berhenti menangisi pria lain. Melepas pelukan lalu mendekap wajah kecil Cesya yang sudah terbanjiri air mata.

grrttt...

Menggigit kesal bibir bawahnya lalu Kai mendekatkan wajahnya pada Cesya "berhenti Ka, aku tidak suka melihat kau menangis untuk pria lain" ucap Kai geram.

"jika kau tidak berhenti aku akan pergi" lanjut Kai mengancam.

Bukannya menjawab Cesya justru menatap kosong Kai.

melepaskan tangan nya dr wajah Cesya "hah! baiklah! terserah kau saja" semakin jengkel.

Menjauhkan wajahnya lalu Kai berdiri tegap didepan Cesya sambil menatap datar dirinya "menangis la sepuasmu, aku akan pergi" jengkel Kai hendak pergi meninggalkan Cesya.

sret...

Menahan ujung baju Kai "apa kau juga akan pergi seperti mereka?" tanya Cesya dg suara serak.

Mendengar suara keluar dr mulut Cesya, Kai mengurungkan niat pergi dr sana.

"iya? apa kau juga- hiks akan meninggalkanku- hiks seperti mereka?" tanya Cesya untuk yang kedua kalinya.

"...iya" balas Kai tanpa perasaan.

Melebarkan mata mendengar ucapan Kai "tidak! tidak boleh! kau tidak boleh pergi!" larang Cesya dg raut wajah takut dg genggaman tangan yang gemetaran.

"..." memasang ekspresi dingin namun dalm hati kegirangan.

"makanya berhenti menangis, kau terlihat jelek" ledek Kai.

"biarin! jelek gini banyak yang suka!" ucap Cesya kesal pada adik kecilnya, bisa-bisanya dia menghina dirinya saat sedang sedih.

Melototkan mata mendengar ucapan Cesya. Marah jelas, krna keluar dr mulut Cesya sesuatu yang dia tidak sukai.

grep.

"tapi yang boleh memilikimu hanya diriku" ucap Kai setelah menarik pinggang ramping Cesya mendekat pada tubuhnya.

Entah apa yang terjadi pada Cesya, jika Kai tiba-tiba bersikap aneh dia pasti akan langsung menghindari Kai. Namun saat ini dia diam saja, dan terlihat mata berwarna hitam kecokelatan itu tengah menatap dalam mata elang Kai.

"Kai" panggil Cesya tiba-tiba.

Dan Kai hanya diam sambil menatap Cesya.

"apa kau memang setampan ini?" lanjut Cesya bertanya.

Melebarkan mata mendengar ucapan yang dilontarkan Cesya.

menyeringai "iya, apa kaka baru tau?" jawab Kai dg ekspresi senang.

"...apa aku boleh menyentuhnya?"

Tunggu-tunggu apa yang terjadi dengan Cesya? dia kesurupan kah? kenapa tiba-tiba dia terlihat sedang menggoda Kai?

Bagi Kai ini adalah sebuah chance baginya. Krna Cesya sendiri yang mulai menggoda dirinya.

"benarkah? apa setampan itu diriku sampai kaka ingin menyentuhku?" pancing Kai.

"iya" balas Cesya masih menatap wajah Kai.

"hah!" batin Kai kegirangan. "tentu boleh Ka" lanjut Kai merasa sangat senang.

Kak, Kau MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang