Kai{2}

203 18 5
                                    

DIBAB INI MENGANDUNG BANYAK KATA KASAR, DAN ADEGAN BUNUH MEMBUNUH.

MOHON BIJAK DALAM MEMBACA!

NEXT...

Kai memutar tubuhnya menghadap kearah Cesya. Spontan jantung Cesya semakin berdegup kencang, disertai raut wajah panik.

Menatap tajam Cesya dengan kedua tangan mengepal begitu kuat. Cesya yang sadar pun semakin panik.

"K-Kai?..." ucap Cesya ketakutan.

.

.

Membulatkan mata saat Kai sudah berada tepat dihadapannya. Tiba-tiba lengan Kai terangkat kearahnya. Ingin lari tapi tubuhnya terikat dikursi, ingin teriak tapi mulutnya seakan terkunci. Menutup mata cantiknya ketakutan, pasrah dengan keadaan dimana dia akan dibunuh oleh Kai.

"lakukanlah" batin Cesya "Kai" lanjut Cesya berucap.

Mengarahkan tangannya kearah Cesya.

.

grep!

Menahan lengan Calix, saat dirinya ingin menusuk leher Cesya dari arah belakang tubuh Cesya. Cesya yang sadar, bahwa Kai tidak menyentuh tubuhnya, padahal dia sudah merasakan tangan Kai yang menghampiri tubuhnya, membuat dia penasaran lalu membuka kedua matanya.

Melihat tubuh Kai yang sudah dekat dengan dirinya, dengan lengan kirinya yang sudah terulur tepat disamping lehernya. Membuat Cesya melirik kearah lengan Kai.

berdecak kesal saat lengan nya ditahan oleh Kai "Cih!" perlahan-lahan menghilang bersama Kai.

Shock melihat lengan Kai yang tiba-tiba lenyap dari pandangnnya, membuat Cesya menatap kearah depan. Dan benar, bahwa Kai menghilang tepat dihadapannya.

nging!

"Akh!" rintih Cesya lantaran kepalanya tiba-tiba terasa begitu sakit, seperti dihantam oleh benda yang sangat keras.

Ingin memegangi kepalanya, namun tangannya masih terikat, membuat Cesya semakin tersiksa.

"AAKKHHH!!!" Teriak Cesya kesakitan.

Perlahan-lahan kesadaran Cesya memudar.

Kluk.

Kesadaran Cesya hilang, bersamaan dengan kepala yang jatuh kearah bawah.

***

Perlahan-lahan membuka kedua kelopak matanya. Menangkap pemandangan yang begitu asing baginya, taman hijau dengan air mancur, serta jalan yang terdapat kereta kuda, dan sebuah istana kuno namun megah ada dihadapannya.

"aku dimana?" bingung dengan keberadaannya saat ini.

tap.

tap.

Mendengar suara langkah kaki, spontan dirinya membalikan badan penasaran dengan siapa yang sedang berjalan.

Tertenggun memandang sosok wanita yang terlihat sudah cukup berumur, namun parasnya mengalahkan nalurinya. Terlihat wanita dengan rambut blonde panjang bergelombang, memakai gaun berwarna putih memberikan kesan mewah dan elegant.

Sang wanita menghadap kearah depan, dimana Cesya tengah berdiri tak jauh disana. Cesya pun yang sadar merasa gugup, dikala dirinya ditatap oleh wanita cantik bak ukiran yang tengah berjalan kearahnya.

Kak, Kau MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang