Kau milikku!

322 30 5
                                    

"kubilang diam..." gumam Kai disamping telinga Cesya.

"kau hanya milikku..."

"hanya milikku..."

"tidak ada yang boleh merebutmu dariku..."

"tidak boleh..."

"Tidak ada yang boleh!" lanjutnya berteriak sambil memukul bidang pintu dengan tangan kiri.

brak!

Spontan tubuh Cesya terlonjak kaget dikala Kai berteriak ditambah memukul pintu begitu keras. Menjauhkan wajahnya dari Cesya, lalu menatap tajam wajah mungil Cesya yang terlihat shock.

grep!

menggenggam lengan Cesya begitu erat "kau hanya milikku Cesya!" teriak Kai tepat didepan wajah Cesya.

Menyeritkan dahi, menahan sakit lantaran lengan kecilnya diremas begitu kuat oleh Kai.

"aku bukan milik-"

"kenapa dari sekian banyaknya makhluk, harus dia yang kau kenal. Kenapa dari luasnya bumi harus dia yang temui. Kenapa? kenapa harus dia?" tanya Kai sambil menatap Cesya.

"kau itu hanya milikku"

"milikku"

"hanya milikku"

"tidak ada yang boleh merebutmu dariku"

"tidak ada yang boleh"

"termasuk b*jingan itu"

"TIDAK ADA YANG BOLEH!" teriak Kai lagi begitu keras.

Tubuh mungil Cesya tersentak untuk yang kesekian kalinya. Manik matanya menatap dalam Kai saat ini.

"tidak ada yang boleh..."

tes.

"Kai. Kau... menangis?" kaget Cesya, saat air mata keluar dari mata Kai. Kenapa hatinya terasa sakit melihat Kai menangis? mungkin karena dia kasihan, atau karena ini pertama kalinya Cesya melihat Kai menangis. Mungkin itu sebabnya insting seorang kaka nya keluar?

"kau hanya milikku..."

"milikku..."

"hanya milikku..."

"tidak akan aku biarkan b*jingan itu merebutmu dariku"

"tidak akan aku biarkan..." lagi dan lagi Kai bergumama seperti orang kerasukan, ditambah wajahnya yang terlihat takut, disertai keringat yang bercucuran, dan kelopak matanya yang terlihat merah.

"kau hanya milik-"

grep.

mendekap wajah Kai "KAI!! TENANGKAN DIRIMU!!" teriak Cesya ikut panik.

Untuk pertama kalinya Cesya melihat Kai ketakutan, sampai dia menetaskan air mata yang tidak pernah Cesya lihat sebelumnya.

"SADARKAN DIRIMU!!" lanjut Cesya mencoba menyadarkan Kai.

termenung menatap Cesya "..."

"tenang kan dirimu!" menatap dalam Kai.

grep.

memegang telapak tangan Cesya yang berada dipipinya "kumohon..." menatap sendu Cesya "jangan tinggalkan aku... kumohon..." melas Kai dengan wajah yang sudah terbanjiri air mata.

Tertenggun melihat Kai yang terlihat begitu hancur. Menangis sejadi jadinya, memohon kepadanya, mengenggam dirinya seolah dia takut kehilangan dirinya. Semua itu membuat Cesya kasian sekaligus takut.

"kumohon..."

"jangan pergi dariku..."

"jangan tinggalkan aku"

Kak, Kau MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang