chap 11

543 23 0
                                    

" bukan siapa-siapa " ucap manda yang melayangkan senyum manisnya

Sejenak rivan terpaku dengan senyum yang manda layangkan, senyum yang membuat manda terlihat jauh lebih cantik.

" jujur saja, kau terlihat lebih cantik dan manis jika tersenyum seperti itu " ujar rivan yang juga ikut tersenyum

" benarkah? , baiklah mulai sekarang aku akan selalu tersenyum untuk mu "

" ah, iya, hahaha, boleh-boleh " ucap rivan yang merasakan panas di kedua pipinya

" maaf aku menganggu mu, kalau gitu aku pergi dulu ya " ujar manda yang mulai berdiri dari duduknya

" ah, apa terjadi sesuatu?, m-maaf sepertinya aku terlalu ikut campur dalam masalah mu "

" tidak apa, aku juga tidak keberatan jika kau ingin ikut campur dalam masalah aku, yang ada aku malah senang, karena jika seperti itu kau terlihat sedang mengkhawatirkan ku "

" b-baiklah hati-hati di jalan "

" kalau begitu, sampai jumpa " ucap manda yang mulai pergi meninggalkan kontrakan rivan

Deg
Deg
Deg

" aduh, jantung gua kenapa sih, g-gua gak akan  mati kan, plis jangan mati dulu, saya belum bahagia ya Tuhan " ucap rivan yang saat ini sedang memegang dadanya

***

" i-ini, apa ini sungguhan, kau tidak bohong kan, dia sungguh putra ku, putra ku akhirnya mommy menemukan mu nak, sayang apa kau baik-baik saja, apa kau makan dengan baik " lirih adelia yang saat ini sedang berada di pelukan sang mama mertua

" syukurlah kalian menemukannya, aku sempat berfikir mungkin kita harus mengikhlaskan semuanya, tapi sepertinya Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk bertemu dengannya " ucap ratna yang saat ini sedang mengelus punggung sang menantu dengan lembut

Ratna De Fernando, seorang wanita tua yang lemah lembut dan penuh perhatian bukan hanya itu, ratna atau yang lebih di akrab dengan oma ratna juga seseorang yang sangat peka akan sesuatu, ratna juga merupakan istri dari gilbert, kisah cinta ratna dan gilbert cukup rumit, walau begitu mereka bisa bertahan sampai titik dimana mereka bisa menggendong seorang cucu.

" hahaha "

Tawa seseorang yang menggema membuat mereka menatap tajam seorang gadis yang sedang duduk di sebuah sofa dengan anggunnya, sambil menatap ponsel miliknya, entah apa yang lucu baginya

" apa yang kau tertawakan raisa " tanya ratna dengan nada yang sangat lembut

" lihat ini oma, kalau diperhatikan baik-baik adik ku cukup mengemaskan tapi setelah aku mencari informasi dari orang-orang terdekatnya, mereka semua mengatakan kalau adik ku yang mengemaskan ini, adalah bocah yang sangat nakal " ucap gadis bernama raisa sambil memperlihatkan poto rivan yang berada di ponsel miliknya

" apa kita perlu menyiapkan sebuah borgol " ucap luke yang mendapatkan anggukan dari semua anggota keluarga fernando

" untuk jaga-jaga saja, tapi kalau dia bisa jadi anak yang penurut itu akan jauh lebih baik " ucap keen

" aku rasa di borgol itu sudah biasa, bagaimana dengan di pasung " ujar raisa dengan smirknya

Raisa Ane Fernando, anak ke-3 dari barra dan adelia, seorang gadis yang memiliki hobi di luar nalar, jika biasanya seorang gadis akan histeris atau bahkan sampai pingsan saat melihat darah, beda cerita jika gadis itu adalah raisa, bukannya takut dengan darah gadis itu malah sangat terobsesi dengan darah, saat melihat darah tanpa rasa jijik sedikitpun ia menjilat darah itu dengan sangat rakusnya seperti seseorang yang kehausan, gila kata yang pas untuk sosok raisa

" pasung? Kedengaran sedikit berlebihan, di kurung saja sudah cukup " ucap seorang wanita paru baya yang saat ini sedang berada di samping brian , Farah Lia Fernando, istri dari brian

" aku setuju dengan mama " nimbrung seorang pemuda yang dari tadi hanya fokus dengan ponselnya yang menampakkan sebuah game, Kevin Greo Fernando anak ke-2 dari brian dan farah

" ikut-ikutan aja lu, denger ya lu itu gak di ajak, lagi pula dia itu adek gua, paham " marah raisa, selain punya hobi di luar nalar, raisa juga mempunyai kesabaran setipis tisu yang di airin

" iya dia adek lu, tapi dia juga sepupu gua " ucap kevin dengan wajah yang seakan menantang raisa

" sudah kalian berdua hentikan, kalau dia bisa menerima kita, kalau dia gak bisa terima kita gimana? " tanya oma ratna

" mudah oma, tinggal kita culik dia abis itu kita kurung dia, mudah kan " ucap kevin dengan entengnya seakan hal itu bukanlah hal yang harus di pusingkan

Raisa dan kevin walaupun sering bertengkar tetapi mereka memiliki sebuah kesamaan yaitu sama-sama gila.

Rivan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang