chap 19

412 22 0
                                    

" ini gak mungkin, ini bohong, rivan bukan bagian dari mereka, ini bohong " histeris manda yang mengobrak-abrik ruangannya

" lu gila ya man, lu kenapa hah! " tanya yudha yang baru saja memasuki ruangan manda, dan ia sudah di sajikan dengan berkas-berkas yang berserakan dimana-mana

" ini bohong yud, ini gak mungkin " ucap manda dengan lemah

" hah, gak mungkin kenapa?, emangnya ada apa sih " tanya yudha yang merasakan pening di kepalanya

" rivan, gak ini bohong yud ini bohong, ini gak bener " gumam manda yang mulai berbicara tidak jelas

" emangnya ada apa sama rivan?, dia masuk rumah sakit? " ujar yudha yang mendapatkan tatapan tajam dari manda, yudha yang di tatap seperti itu hanya tersenyum canggung

" rivan adalah bagian dari mereka yud " perkataan manda membuat yudha bingung, mereka siapa?

" mereka siapa man " tanya yudha dengan memiringkan kepalanya

" keluarga pembunuh kia " gumam manda yang seketika membuat tubuh yudha menegang

" berapa kali gua harus bilang sama lu man, berhenti nyalahin keluarga itu, jangan karena salah satu dari mereka mencintai kia, trus lu bisa menuduh mereka dengan kasus pembunuhan kia " ucap yudha yang merasa jengah

Karena manda selalu menyalahkan keluarga fernando yang jelas-jelas tidak tau dengan kasus pembunuhan kia, lebih tepatnya hanya max yang tau.

" heh, ini semua itu salah mereka yud, kok lu jadi ngebelain mereka sih " marah manda karena merasa dikhianati

" man denger ya yang kenal kia itu cuman max, mereka semua gak kenal, lu gak bisa nyalahin keluarga fernando yang jelas-jelas gak kenal kia, lu jangan gila deh " ucap yudha dengan lantang

" walaupun begitu ini tetep salah mereka, seandainya mereka bisa mendidik max dengan baik, gak mungkin dia bisa lengah saat melindungi kia " ujar manda yang tidak kalah lantangnya

" man denger ya ini bukan salah max, seharusnya yang lu salahin itu kekasihnya kia man, lu liat dong setelah kematian kia tuh orang hilang bagaikan ditelan bumi " kata yudha yang mulai merendahkan nada bicaranya, ia merasa bertengkar dengan manda tidak akan ada gunanya

" udah ya man, berhenti salahin orang-orang yang jelas-jelas gak kenal kia, mereka aja gak kenal kia gimana tiba-tiba lu ngira merekalah dibalik pembunuhan kia " lanjutnya dengan memegang pundak manda

Setelah mengatakan hal itu, yudha mulai menundukkan badannya guna mengambil dan membereskan berkas-berkas yang berserakan

Manda hanya diam saja, ia mencoba mencerna apa yang di katakan yudha, dan jika dipikir-pikir lagi memang ada benarnya, kenapa dia menyalahkan keluarga fernando yang jelas-jelas tidak mengenal kia.


***


" Jeno Respati  " gumam gilbert yang saat ini sedang mengutak-atik ponsel milik rivan

" respati, mn, kok kaya gak asing ya " perkataan luke membuat gilbert penasaran, ia juga merasa tidak asing dengan nama respati

" riri " nama yang keluar dari mulut farah berhasil membuat gilbert dan luke mengingat sesuatu

" ah, bener riri, kok bisa lupa ya aku " ucap luke yang merasa bingung, kenapa ia bisa lupa dengan nama temannya sendiri

" namanya juga udah tua, wajar kalau lupa " perkataan gilbert membuat luke merasa dirinya juga sudah tua

" aku gak tua ya, daddy tuh yang tua, bau tanah lagi " bantah luke dengan tegas, ia merasa dirinya masih muda

" gak sadar diri " gumam gilbert yang melayangkan tatapan sinis nya kepada luke

" kalau aja bukan bapak gua, udah gua ajak adu panco, biar patah tuh tangan sekalian " batin luke yang merasa kesal dengan sang ayah.

Rivan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang