" ini gak mungkin, ini bohong, rivan bukan bagian dari mereka, ini bohong " histeris manda yang mengobrak-abrik ruangannya
" lu gila ya man, lu kenapa hah! " tanya yudha yang baru saja memasuki ruangan manda, dan ia sudah di sajikan dengan berkas-berkas yang berserakan dimana-mana
" ini bohong yud, ini gak mungkin " ucap manda dengan lemah
" hah, gak mungkin kenapa?, emangnya ada apa sih " tanya yudha yang merasakan pening di kepalanya
" rivan, gak ini bohong yud ini bohong, ini gak bener " gumam manda yang mulai berbicara tidak jelas
" emangnya ada apa sama rivan?, dia masuk rumah sakit? " ujar yudha yang mendapatkan tatapan tajam dari manda, yudha yang di tatap seperti itu hanya tersenyum canggung
" rivan adalah bagian dari mereka yud " perkataan manda membuat yudha bingung, mereka siapa?
" mereka siapa man " tanya yudha dengan memiringkan kepalanya
" keluarga pembunuh kia " gumam manda yang seketika membuat tubuh yudha menegang
" berapa kali gua harus bilang sama lu man, berhenti nyalahin keluarga itu, jangan karena salah satu dari mereka mencintai kia, trus lu bisa menuduh mereka dengan kasus pembunuhan kia " ucap yudha yang merasa jengah
Karena manda selalu menyalahkan keluarga fernando yang jelas-jelas tidak tau dengan kasus pembunuhan kia, lebih tepatnya hanya max yang tau.
" heh, ini semua itu salah mereka yud, kok lu jadi ngebelain mereka sih " marah manda karena merasa dikhianati
" man denger ya yang kenal kia itu cuman max, mereka semua gak kenal, lu gak bisa nyalahin keluarga fernando yang jelas-jelas gak kenal kia, lu jangan gila deh " ucap yudha dengan lantang
" walaupun begitu ini tetep salah mereka, seandainya mereka bisa mendidik max dengan baik, gak mungkin dia bisa lengah saat melindungi kia " ujar manda yang tidak kalah lantangnya
" man denger ya ini bukan salah max, seharusnya yang lu salahin itu kekasihnya kia man, lu liat dong setelah kematian kia tuh orang hilang bagaikan ditelan bumi " kata yudha yang mulai merendahkan nada bicaranya, ia merasa bertengkar dengan manda tidak akan ada gunanya
" udah ya man, berhenti salahin orang-orang yang jelas-jelas gak kenal kia, mereka aja gak kenal kia gimana tiba-tiba lu ngira merekalah dibalik pembunuhan kia " lanjutnya dengan memegang pundak manda
Setelah mengatakan hal itu, yudha mulai menundukkan badannya guna mengambil dan membereskan berkas-berkas yang berserakan
Manda hanya diam saja, ia mencoba mencerna apa yang di katakan yudha, dan jika dipikir-pikir lagi memang ada benarnya, kenapa dia menyalahkan keluarga fernando yang jelas-jelas tidak mengenal kia.
***
" Jeno Respati " gumam gilbert yang saat ini sedang mengutak-atik ponsel milik rivan
" respati, mn, kok kaya gak asing ya " perkataan luke membuat gilbert penasaran, ia juga merasa tidak asing dengan nama respati
" riri " nama yang keluar dari mulut farah berhasil membuat gilbert dan luke mengingat sesuatu
" ah, bener riri, kok bisa lupa ya aku " ucap luke yang merasa bingung, kenapa ia bisa lupa dengan nama temannya sendiri
" namanya juga udah tua, wajar kalau lupa " perkataan gilbert membuat luke merasa dirinya juga sudah tua
" aku gak tua ya, daddy tuh yang tua, bau tanah lagi " bantah luke dengan tegas, ia merasa dirinya masih muda
" gak sadar diri " gumam gilbert yang melayangkan tatapan sinis nya kepada luke
" kalau aja bukan bapak gua, udah gua ajak adu panco, biar patah tuh tangan sekalian " batin luke yang merasa kesal dengan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rivan
Randombagaimana jadinya jika kau yang hidup luntang-lantung, ternyata putra bungsu dari keluarga ternama? itulah yang di rasakan oleh rivan, ia yang dari kecil sudah mengenal pahitnya kehidupan, bahkan ia sudah terbiasa dengan semuanya, tiba-tiba ia haru...