𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐛𝐢𝐫𝐝𝐬

256 23 7
                                    

Jennie membuka matanya perlahan, tidurnya semalam sangat nyenyak meski ia baru saja pulang dari Filipina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie membuka matanya perlahan, tidurnya semalam sangat nyenyak meski ia baru saja pulang dari Filipina.Senyumnya merekah kala melihat sosok pria yang tidur disebelahnya.

Tangan mungil Jennie mengusap wajah hingga hidung Hanbin perlahan.Menurutnya semua bagian wajah dan tubuh Hanbin adalah favoritnya.

"Ini bukan mimpi, kan?" Gumam Jennie pelan.

Semua masih terasa seperti mimpi, dua minggu sudah ia menjalin hubungan dengan Hanbin.Jennie mendekatkan dirinya ke tubuh Hanbin, memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di dada Hanbin.

"Saranghae" Gumam Jennie lagi.

Pria itu hanya tersenyum dalam tidurnya, sebenarnya ia sudah bangun sejak tadi hanya saja ia berpura-pura tidur saat melihat gelagat Jennie yang seperti hendak bangun.

Sama seperti yang dirasakan Jennie, Hanbin pun masih belum percaya kalau ini nyata.Ia pikir kalau mereka tidak akan bersama karna menurutnya setelah yang terjadi kemarin semua terasa akan sulit.Namun ia berharap ini akan bertahan lama.

Namun ia berharap ini akan bertahan lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bangun?"

Hanbin tersenyum lebar saat melihat Jennie keluar dari kamarnya dengan kemeja putih yang sangat kebesaran ditubuh mungilnya, kemeja siapa lagi kalau bukan milik Hanbin.Gadis itu tengah mengikat rambutnya asal sambil berjalan mendekati Hanbin yang berada di dapur.

"Tidurmu nyenyak?" Tanya Hanbin.Jennie mengangguk lalu memeluk Hanbin dari belakang."Kalau kau?"

"Sangat nyenyak" Jawab Hanbin semangat.Jennie tertawa pelan, ia berpindah ke sebelah Hanbin yang tengah menunggu kopinya siap.

"Sejak kapan kau minum kopi di pagi hari?" Tanya Jennie heran.Hanbin menoleh singkat."Baru-baru ini, kau mau?"

Jennie menggeleng, perutnya belum siap diisi dengan caffein itu."Tidak,"

Hanbin menghadap kearah Jennie, ia mengusap pucuk kepala Jennie lalu membenahi surai rambut Jennie yang menutupi wajah Jennie."Hari ini mau pergi kemana?" tanyanya.

𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙛𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙𝙨 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang