Jennie membuka matanya perlahan, tidurnya semalam sangat nyenyak meski ia baru saja pulang dari Filipina.Senyumnya merekah kala melihat sosok pria yang tidur disebelahnya.
Tangan mungil Jennie mengusap wajah hingga hidung Hanbin perlahan.Menurutnya semua bagian wajah dan tubuh Hanbin adalah favoritnya.
"Ini bukan mimpi, kan?" Gumam Jennie pelan.
Semua masih terasa seperti mimpi, dua minggu sudah ia menjalin hubungan dengan Hanbin.Jennie mendekatkan dirinya ke tubuh Hanbin, memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di dada Hanbin.
"Saranghae" Gumam Jennie lagi.
Pria itu hanya tersenyum dalam tidurnya, sebenarnya ia sudah bangun sejak tadi hanya saja ia berpura-pura tidur saat melihat gelagat Jennie yang seperti hendak bangun.
Sama seperti yang dirasakan Jennie, Hanbin pun masih belum percaya kalau ini nyata.Ia pikir kalau mereka tidak akan bersama karna menurutnya setelah yang terjadi kemarin semua terasa akan sulit.Namun ia berharap ini akan bertahan lama.
"Sudah bangun?"
Hanbin tersenyum lebar saat melihat Jennie keluar dari kamarnya dengan kemeja putih yang sangat kebesaran ditubuh mungilnya, kemeja siapa lagi kalau bukan milik Hanbin.Gadis itu tengah mengikat rambutnya asal sambil berjalan mendekati Hanbin yang berada di dapur.
"Tidurmu nyenyak?" Tanya Hanbin.Jennie mengangguk lalu memeluk Hanbin dari belakang."Kalau kau?"
"Sangat nyenyak" Jawab Hanbin semangat.Jennie tertawa pelan, ia berpindah ke sebelah Hanbin yang tengah menunggu kopinya siap.
"Sejak kapan kau minum kopi di pagi hari?" Tanya Jennie heran.Hanbin menoleh singkat."Baru-baru ini, kau mau?"
Jennie menggeleng, perutnya belum siap diisi dengan caffein itu."Tidak,"
Hanbin menghadap kearah Jennie, ia mengusap pucuk kepala Jennie lalu membenahi surai rambut Jennie yang menutupi wajah Jennie."Hari ini mau pergi kemana?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙛𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙𝙨 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣
Conto𝐫𝐚𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐛𝐞 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬, 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝 𝐰𝐞 𝐛𝐞 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐞𝐟𝐢𝐭𝐬? manips by weirday on ig