menulis tentangmu
tidak pernah ada dalam rencanaku
Dalam sebuah kisah, pasti ada tokoh-tokoh "tak terduga". Entah tak terduga kehadirannya, atau tak terduga kepergiannya. Tapi cerita ini adalah soal yang pertama: mengenai seorang pribadi yang tidak pernah terlihat gerak-geriknya, tidak pernah terendus presensinya, bahkan tidak pernah didengar perkataannya.
Ia sama nyatanya dengan embusan angin di musim panas, atau kepul uap di atas mangkuk sup hangat. Sayup-sayup sirna. Antara nyata dan tidak, kamu memilih untuk abai.
Sampai tiba-tiba, embusan angin itu jadi kencang.
Dan kepul uap berubah bak kepungan asap di tengah malam.
Bayang-bayang itu menyatu. Kepingan gambar dan melodi musik yang tadinya acak, perlahan mulai membentuk sebuah gambaran utuh. Kini semua jadi terlihat jelas. Sangat jelas.
Dimulai dari keberanian untuk membela, lantangnya suara saat berkata, "Seharusnya kamu lebih tegas", senyum yang hangat bak mentari di musim panas, gantungan kunci berbentuk rubah, tombol lift yang ditekan diam-diam, satu buah bangku yang dikosongkan secara sengaja, pintu yang ditahan dengan satu tangan.
Perlahan, presensinya jadi terlihat jelas.
Kamu tidak tahu apa yang mendasarinya bersikap itu, atau apa yang membuat seseorang yang dulu tampak kabur kini berangsur-angsur terlihat jelas di matamu. Ia juga tidak pernah berkata apa-apa—percayalah, cinta terlalu kabur dan abu-abu untuk kalian, maka mengeja rasa jelas adalah sesuatu yang mustahil.
Kamu juga tidak mengharapkan kisah romansa.
Hanya ada satu hal dalam dia—satu kebaikan dan ketulusan yang tidak bisa kamu temukan bahkan dari mereka yang katanya mendukungmu.
Beberapa orang bisa mengotori diri dengan lumpur, tapi emas yang tetap tinggal di dalamnya akan tetap menjadi emas meski sudah berlumuran kotoran.
Beberapa orang bisa mencoba memoles diri sebagus apa pun, tapi tetap tidak bisa menipu tentang siapa dirinya di dalam.
Dan itu yang tidak kamu mengerti: bahwa seringkali dalam hidup, beberapa orang yang tidak kamu anggap (entah secara sengaja atau tidak), justru yang akan mengulurkan tangan di saat kamu membutuhkan.
Sementara mereka yang kamu tunggu-tunggu keberadaannya, malah mengecewakan.
Seumur-umur, kamu tidak pernah berpikir akan menulis tentangnya.
Namun di sinilah kamu: pukul satu malam di atas meja belajar kayu. Kamu membuka laptop, berusaha menghilangkan kegelisahan dalam dada, berusaha menulis. Banyak hal berseliweran dalam benak, tapi kamu memilih untuk menulis tentangnya.
Hidup lucu juga.
Hal-hal di luar rencana, justru malah memberi kesan paling membahagiakan.
Kelak, benda-benda ini akan menjadi kenangan. Dua di antaranya ialah, gantungan kunci berbentuk rubah, dan sebuah stiker kata-kata bijak bertajuk 'trust the process'. Saat kamu lelah, merasa rendah, tidak bersemangat, kamu akan kembali mengingat senyumnya. Dan binar di matanya saat melihatmu berbicara di depan. Dan bagaimana ekspresi bahagianya seolah membisikkan dukungan, Bertahanlah, kamu pasti bisa.
Sesuatu yang sederhana, tapi bermakna—yang sayangnya sering dilupa. []
KAMU SEDANG MEMBACA
bait-bait sajak yang lahir di pagi buta
Non-Fictiontidak ada yang lebih mematikan, ketimbang mata yang terus terjaga hingga pagi buta, dengan pelipis berdenyut kencang sementara jari-jemari tak henti mengetikkan sajak. biar kali ini, aku bersuara melalui tulisan. --- start: March 28th 2023