jalan yang menanjak-nanjak, lalu datanglah lembah kelam

11 1 0
                                    

JALAN menanjak-nanjak dan kebahagiaan berlimpah-ruah, lalu datang lembah kelam. Di sana ada beragam makhluk mengerikan; pertama, biar kuperkenalkan pada laba-laba kekhawatiran. Ia binatang kecil yang ramping dan berkaki delapan, tapi mampu menghantuimu dengan seribu satu pertanyaan setiap malam. Kemudian kamu akan menemukan belalang penghisap. Ia kecil, hijau, dan punya dua antena untuk menghisap semangat. Hati-hati, biasanya dengan kritikan atau pertanyaan kecil, "Siapkah kamu sekarang?"

Dan, jawabannya akan selalu sama: tidak, aku tidak siap.

Aku tidak siap dengan pertemuan. Aku tidak siap dengan perpisahan. Aku tidak siap dengan keberhasilan. Aku tidak siap dengan kegagalan. Aku terlalu takut melangkah sendirian, tapi aku juga terlalu takut melangkah beriringan.

Aku hidup dalam ketakutan. Karenanya, aku memilih untuk tinggal di dalam cangkang.

Hingga suatu hari, pertanyaan itu datang:

"Sampai kapan kamu akan tinggal di dalam cangkang?"

Dan pertanyaan itu bergema bagai ketok palu berulang-ulang. Bagai gemerisik radio yang diputar tanpa jeda. Bagai suara rintik hujan. Bagai pasukan kaki-kaki kecil yang berbaris tanpa istirahat.

Sampai purnama datang, dan kegelisahan mencekik bagai lilitan tali di ujung musim panas. Semua hal, pekerjaan, dan tanggung jawab menumpuk bagai undakan anak tangga. Aku melihat ke depan, seharusnya semakin semangat dan bergairah akan pekerjaan di masa mendatang. Toh, semua bukan hal baru lagi.

Namun malam itu, entah karena selusin gula-gula yang kutenggak, atau seloyang kue berlapis cokelat yang kutelan. Terlalu manis, terlalu indah, terlalu enak.

Lalu bagai kabut yang datang setelah musim panas, kini kelam datang tanpa aba-aba. Menyerbu dengan ganas.

Entah langkahku telah melampaui batas, atau memang daerah itu tidak seharusnya kujamah.

Ternyata, menyadari batas diri pun adalah sebuah kemampuan.

Supaya kelak, tidak ada lagi perjalanan menuju jalan yang menanjak-nanjak,

lalu datanglah lembah yang kelam dan curam. []

bait-bait sajak yang lahir di pagi butaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang