🦊7. Ulang tahun tanpa keluarga

98 3 0
                                    

Guys sebelum lanjut baca vote dulu atuh hehe😋. Jujur vote dari kalian adalah salah satu penyemangat gw untuk nulis 😚🫶. Bahkan setiap ada yang vote tuh rasanya kek salting wkwk, (agak aneh emang) tapi sebahagia itu rasanya woii beneran. MAKANYA VOTE ATUH🤧🤧

□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□
Hari ulang tahun mungkin jadi hari yang paling di tunggu - tunggu bagi sebagian orang, tapi enggak buat gw.
Gw justru takut sama "hari kelahiran" Gw benci ulang tahun. Gw ngga pengen hari itu ada, gw pengen nge skip hari itu. karena setiap gw ulang tahun yg muncul cuman ketakutan dan kesedihan. Orang - orang terdekat yang gue anggap special dalam hidup gw nggak peduli sama hari lahir gw. Tapi Gw tetep bersyukur masih dikasih kesempatan hidup sama Tuhan untuk memperbaiki diri, walaupun jujur gw capek. Untuk kalian yang udah mendoakan gw di hari ulang tahun gw, makasih ya. Semoga semua bisa tersusun dan terkabul dengan semestinya, Aamiin...

~ Ravindra ~

*****

Kelas telah berakhir, dan rutinitas yang Rav lakukan ketika kelas sepi adalah berdiri santai sambil melihat pemandangan kota Jakarta dari balik jendela kelasnya. Bahkan sesekali Rav memotret pemandangan indah yang ia lihat dari balik jendela.
Menurutnya kegiatan ini sangat menyenangkan karena ada banyak cerita atau hal menarik yang dapat ia lihat dari balik jendela.

Seperti hari ini, ia melihat seorang gadis kecil yang sedang duduk sendiri di bawah pohon sambil membawa donat dagangannya. Kemudian gadis kecil itu mengeluarkan satu donat bertabur gula dan meletakkan lilin diatasnya. Rav memperhatikan gadis kecil itu dengan seksama. Gadis kecil itu memejamkan mata, menegadahkan tangan dan berdoa, kemudian meniup lilin kecil yang berada diatas donat itu. Hati Rav merasa tergerak kala melihat wajah gadis itu nampak murung. Karena hari ini kelas telah berakhir, Rav berniat menghampiri gadis kecil itu.
Rav pun setengah berlari untuk menuju lantai bawah, lebih tepatnya ke arah gadis kecil itu.
Setelah menemukan sosok gadis kecil yang ia cari, Rav pun berjalan pelan dan menghampiri gadis kecil itu.

"Hi, kok nangis?" Tanya Rav begitu dia sampai ditempat gadis kecil itu duduk.

"Gpp kak, hikss" Jawab gadis kecil itu sambil menunduk dan memainkan kaki.

"Kamu jual apa ini?" Tanya Rav

Gadis kecil itu mengatur nafasnya agar sebisa mungkin tidak menangis. Gadis itu lalu menatap Rav "Donat kak" Jawab nya.

"Aku mau beli satu ya dek. Berapa harganya?" Tanya Rav.

"2000 kak, hikss" terdengar suara isakan di balik tubuh kecil gadis kecil itu.

"Ini uang nya dek" Rav menyerahkan uang 20.000 kepada gadis kecil itu.

"Maaf kak belum ada kembalinya" gadis kecil itu masih terisak.

"Buat kamu aja dek kembaliannya" Jawab Rav.

"Makasih ya kak" gadis kecil itu tersenyum.

"Nama kamu siapa?" Rav duduk di samping gadis kecil itu sambil melahap donat yang barusan ia beli.

Gadis kecil itu melirik ke arah Rav dan menjawab, "Nama ku Alsya kak"

"Nama aku Ravindra" Ucap Rav. Mata Rav tak sengaja melihat ke arah tangan kanan gadis kecil itu. Ia tampak sedang memegang sebuah donat dengan lilin kecil diatasnya.

"Kok donatnya dikasih lilin dek?" Rav menatap gadis kecil itu dengan tatapan bertanya.

Gadis kecil itu tersenyum tipis, "Ceritanya Ini kue ulang tahun ku kak, aku ga punya siapa - siapa buat rayain ulang tahun ku kak" Gadis kecil itu kembali menunduk.

Luka Anak Kedua (RENJUN, WINWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang