🦊5. Lantunan lagu penuh makna

99 7 3
                                    

‼️Readers yang hanya baca di awal dan tidak baca sampai tamat adalah jenis manusia yang tidak konsisten dan setia😩🙏🏻 canda setia😖🙏🏻
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Yah, nda! Rav berangkat dulu ya" Rav menghampiri Cakra dan Wanda lalu mengulurkan tangan dan mencium punggung tangan Cakra dan Wanda. Tetapi Wanda tampak memberikan tatapan dingin kepada Rav.
Rav pun keluar dari rumahnya menuju halaman depan untuk mengambil motor yang terparkir disana.

Brumm... brumm...

Setelah beberapa menit memanaskan motor, Rav melajukan motornya membelah jalanan yang ramai di pagi hari. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit kini motor Rav sudah memasuki kawasan kampus.

Rav pun memarkirkan motor vespa matic biru nya di area parkir kampus. Rav melepas helm bogo milik nya, lalu meletakkan helm itu di spion motornya. Rav pun berjalan santai menuju kelas nya.

Tak lama setelah itu, terdengar suara beberapa pemuda yang sedang cat calling dan tertawa dari belakang punggung nya.

"Kiw kiw Anaya, nih di cariin Farel"

"Dih najis, di panggil ga nengok"

"Sombong banget woi"

"Gausah sok kecantikan deh lu"

"Aslinya mah gatel ege hahahah"

Bisikan - bisikan yang tak mengenakkan telinga Rav membuat Rav berhenti melangkah dan berbalik arah mendekati anak - anak rese itu.

Saat berada tepat di hadapan Oman, si ketua geng rese. Rav mengepalkan tangan nya lalu secara cepat ia mendaratkan pukulannya tepat di wajah oman hingga membuat Oman terjatuh.

"Bajingan lo, mulut sampah lo di jaga ya setan" Ucap Rav dengan amarah yang menggebu - gebu.

"Gausah di ambil hati nay, ayo kita ke kelas" Ajak Rav.

Rav dan Anaya melangkahkan kaki nya untuk pergi ke kelasnya yang berada di lantai 5. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan antara mereka berdua. Rav berada di posisi belakang Anaya, dan memperhatikan Anaya yang terus menunduk.

Sesampainya di kelas, Anaya langsung duduk di kursi bagian belakang, ia menyembunyikan wajahnya di antara lipatan kedua tangannya yang gadis itu tumpu diatas meja.
Ya, Anaya sedang menangis.

Tak berselang lama dosen mata kuliah Akuntansi biaya memasuki kelas.

Anaya pun segera mengusap matanya agar tidak terlihat seperti orang yang habis menangis.

Selama materi berlangsung, mata Anaya tampak fokus memperhatikan dosen yang sedang mengajar, namun tidak dengan fikirannya. Sedangkan Rav perhatiannya terbagi antara Anaya dan dosen yang sedang menjelaskan.

***************
"Materi yang telah saya jelaskan kali ini mungkin sampai disini saja. Semoga apa yang telah saya jelaskan dapat kalian pahami dengan baik. Nah untuk tugas hari ini saya akan membentuk kelompok ya, 1 kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang. Saya akan sebutkan anggota kelompoknya, jadi tolong perhatikan." Ujar pak Ruslan.

"Kelompok 1 anggota nya Mahen, Naren, Jacky, Zaza, dan Aruna" Mahen, Naren, dan Jacky saling pandang senang karena bisa sekelompok. Begitupun dengan Zaza dan Aruna.

Pak Ruslan masih sibuk menyebutkan nama anggota disetiap kelompok. Sampai akhirnya tiba di kelompok terakhir yaitu kelompok 7

"Untuk kelompok 7 terdiri dari Harraz, Anaya, Salsa, dan Ravindra" Harraz pun langsung menoleh ke arah Salsa dan tersenyum puas mendengar ia sekelompok dengan pujaan hatinya. Begitupun Rav yang langsung menoleh ke arah Anaya.

Luka Anak Kedua (RENJUN, WINWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang